BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberadaan organisasi sebenarnya sudah ada sejak sejarah awal peradaban manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri
dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Namun, tidak semua orang sadar bahwa mereka sebenarnya telah berorganisasi. Berkembangnya
kesadaran mengenai pentingnya organisasi bagi setiap orang sebenarnya melalui perjalanan yang sangat lama dibandingkan dengan peradaban manusia itu
sendiri.Karena baru dalam beberapa tahun terakhir orang mulai cenderung untuk melakukan studi tentang organisasi beserta perilakunya secara mendalam.
Organisasi sebagai tempat atau wadah di mana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana, data, dll secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama yang terarah pada pencapaian tujuan.
Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan
dengan berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh para pendiri organisasi itu. Keseluruhan pola interaksi tersebut
Universitas Sumatera Utara
dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama yang dikenal dengan sebutan budaya organisasi.
Budaya organisasi disebut juga budaya perusahaan dan budaya kerja, karena tidak bisa dipisahkan dengan kinerja performance Sumber Daya Manusia
SDM.Makin kuat budaya perusahaan, makin kuat pula dorongan untuk berprestasi.
Budaya perusahaan corporate culture memang sulit didefinisikan secara tegas dan sulit diukur, namun bisa dirasakan oleh Sumber Daya Manusia SDM
di dalam perusahaan tersebut.Suatu perusahaan yang mempunyai budaya perusahaan yang kuat bahkan dapat terlihat atau teramati oleh peninjau dari luar
perusahaan yang mengamati. Pengamat tersebut akan merasakan suasana yang khas dan lain dari pada yang lain, di dalam perusahaan tersebut, bila dibandingkan
dengan perusahaan lainnya. Perusahaan bukan lagi hanya tempat berkarya mencari nafkah, tetapi lebih
dari itu, diyakini sebagai tempat dimana individu merasa memperoleh nilai tambah dan dapat mengembangkan diri.Agar karyawan tetap mejadi lebih
menyenangkan, maka budaya perusahaan harus bersifat dinamis, artinya harus terbuka, adaptif dan siap berubah sesuai yang terjadi di lingkungan intern maupun
ekstern perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan zaman didasari
dengan adanya kesadaran dalam sebuah perusahaan dalam membangun budaya perusahaan atau budaya korporasi. Budaya korporasi mulai dilirik dan diminati
untuk dikaji sekitar tahun 80-an di mana ketika itu harga minyak dan gas bumi
Universitas Sumatera Utara
yang merosot dan ekspor komoditi non-migas didorong oleh pemerintah. Perusahaan-perusahaan menengah dan besar di Indonesia merasakan pentingnya
suatu budaya korporasi dan oleh karena itu mereka berusaha merumuskan dan menginternalisasikannya kepada karyawan perusahaan Ndraha, 2005: 249.
Pemahaman terhadap budaya perusahaan atau budaya korporasi dilakukan kepada seluruh anggota yang ada dalam perusahaan tersebut.Ini bertujuan untuk
memberikan manfaat bagi karyawan ataupun pimpinan perusahaan. Hadirnya budaya korporasi akan menciptakan kesesuaian atau kesamaan nilai antar
karyawan dengan lingkungan perusahaan yang akan lebih mudah menggerakkan sumber daya manusia untuk mencapai kemajuan dari suatu perusahaan.
Menurut Robbins dalam Moeljono 2003: 21, ada beberapa hal mengapa budaya korporat itu menjadi penting dalam sebuah perusahaan.Pertama, budaya
mempunyai suatu peran pembeda. Hal ini berarti bahwa budaya korporat menciptakan pembedaan yang jelas antara satu perusahaan dengan perusahaan
yang lain. Kedua, budaya korporat membawa suatu rasa identitas bagi anggota- anggota perusahaan.Ketiga, budaya korporat mempermudah timbulnya
pertumbuhan komitmen pada suatu yang lebih luas daripada kepentingan individual.Keempat, budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Terkait dengan point keempat, budaya korporat dapat berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-
standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Jika sebuah perusahaan dianggap mencapai suatu kesuksesan, visi pendirilah yang dipandang sebagai faktor utama penentu keberhasilan tersebut.
Pada titik itu seluruh kepribadian para pendiri akan berbaur dan melekat dalam budaya perusahaan.
Sumatera Utara merupakan daerah di mana dapat ditemukan berbagai perusahaan perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit,
antara lain : PT. Perkebunan Nusantara, PT. Socfin, PT. Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, dan PT. Bina Sawit Makmur dan Pusat Pengembangan
Kelapa Sawit PPKS, dan sebagainya. PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada
bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman,
kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan
kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budi daya Kelapa
Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9
Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing
Natal. Perusahaan yang memfokuskan usahanya pada tanaman kelapa sawit ini
termasuk perusahaan yang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
Universitas Sumatera Utara
sehingga masih terus melakukan proses produksi dengan terus menunjukkan taraf peningkatan di setiap hasil produksinya dengan melakukan pengelolaan
perkebunan yang dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan keahlian di bidang agro-industri dan agro-manajemen serta tenaga
kerja yang terampil dan professional. PT. Perkebunan Nusantara IV persero memiliki beberapa Grup Unit
Usaha yang dibangun oleh perusahaan perkebunan dengan kelengkapan fasilitas pengolahan dan dimiliki oleh perusahaan perkebunan tersebut dan dipersiapkan
untuk menjadi pelaksana produksi untuk hasil produksi di setiap daerahnya di Sumatera utara yang salah satunya adalah Unit kebun Pabatu yang terletak di
Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Kebun pabatu merupakan salah satu grup Unit Usaha PTPN IV yang
berpusat di Medan, Sumatera Utara, yang bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit naksara
CPO dan minyak inti kelapa sawit PKO. Pada awalnya kebun pabatu merupakan perkebunan tembakau di bawah kekuasaan Belanda Bandar Oile
Colture MaschapayBOCM.Pada tahun 1968-1978 hingga sesuai dengan PP No. 91996 berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV persero.
Sama halnya dengan perusahaan lain, Unit Kebun Pabatu juga memiliki sumber-sumber potensial untuk menunjang laju perkembangan perusahaan yang
termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para karyawan yang telah
memahami budaya korporasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
dalam perjalanan menjadi seorang karyawan yang masih belum mengenal budaya korporasi tempatnya bekerja para karyawan baru proses sosialisasi budaya
korporasi menjadi suatu hal yang penting agar para karyawan baru dapat mengerti nilai-nilai dan visi misi perusahaan yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu sendiri memiliki visi
untuk menjadi perusahaan agrobisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing baik di sector hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional. Nilai-nilai
budaya korporasi yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu adalah integritas, jujur, bertanggung jawab, kerja sama, saling
menghormati, peduli, unggul, disiplin dan perbaikan terus menerus. Adapaun gejala-gejala yang menjadi permasalahan di PTPN IV Unit
Kebun Pabatu berdasarkan pengamatan penulis adalah sulitnya menerapkan budaya perusahaan tersebut karena beberapa faktor antara lain:
1. Para karyawan memiliki budayanya masing-masing dalam bekerja. 2. Adanya Gaya Feodal yang masih begitu mempengaruhi sistem
kerja. 3. Sulitnya merubah pandangan karyawan untuk dapat mengikuti
globalisasi. Permasalahan-permasalahan diatas secara tidak langsung menghambat
proses kerja perusahaan itu sendiri, terutama dalam proses pencapaian tujuan perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Adapun Penelitian Terdahulu yang menjadi acuan penulis dalam Penulisan Karya Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Harisa, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Sogo Sun
Plaza” pada tahun 2010 dengan hasil penelitian “Terdapat hubungan yang kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,641. Berdasarkan uji determinan diketahui bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja pegawai dengan tingkat pengaruh
sebesar 41. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat
diterima.” 2. Indriani, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara dengan judul “Budaya Korporasi PT.
PP London Sumatra Indonesia Tbk” pada tahun 2011 dengan hasil
penelitian “Bahwa budaya korporasi merupakan suatu aturan yang sudah baku yang dirumuskan oleh para pendiri perusahaan yang
menjadikannya ciri khas PT. Lonsum dalam menjalankan kegiatan perusahaan demi terwujudnya tujuan perusahaan. Perusahaan tidak
dapat langsung menanamkan nilai-nilai budaya korporat tanpa terlebih dahulu melalui proses pembelajaran atau sosialisasi yang
berwujud pelatihan-pelatihan yang diberikan pada karyawan baru. Sayangnya proses sosialisasi nilai-nilai tersebut hanya identik
Universitas Sumatera Utara
diberikan untuk karyawan atau staf baru. Para karyawan atau staf yang mengalami kenaikan pangkat itu biasanya hanya diberi
pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan kepemimpinan dan manajemen. ”
3. Lili, Mahasiswi Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Pendawa” pada tahun 2010
dengan hasil penelitian “bahwa budaya organisasi X berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Y pada PT Sinar Pandawa.”
4. Pasaribu, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Honda
Istana Deli Kencana I.” pada tahun 2009 dengan hasil penelitian
“semakin besar budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I maka produktivitas kerja karyawannya akan semakin meningkat. Dan dari
koefisien determinasi kita dapat melihat bahwa budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I berpengaruh 15,00 terhadap produktivitas
kerja karyawannya. Dimana hasil ini didukung oleh pendapat Timpa Dale A. dan Muchdarsyah Sinungan yang menyatakan bahwa salah
satu aspek yang mempengaruhi produktivitas kerja karyarwan adalah budaya perusahaan. Hal ini didukung oleh pendapat Harris
dan Moran yang menyatakan bahwa budaya organisasi perlu
Universitas Sumatera Utara
diperhitungkan dalam meningkatkan produktivitas selain komponen-komponen manajemen lainnya.”
5. Sirait, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Studi pada PT Persero
Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.” Pada tahun 2009 dengan
hasil penelitian “Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai.”
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disebutkan bahwa budaya perusahaan merupakan salah satu acuan baku yang sangat penting dalam proses
pencapaian tujuan perusahaan. Dimana baik buruknya proses perkembangan laju perusahaan akan dapat dilihat dari budaya perusahaan yang melekat pada
perusahaan tersebut. Oleh sebab itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pentingnya budaya perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan PTPN IV
Unit Kebun Pabatu dan menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “ Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Pencapaian Tujuan Perusahaan
Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti pada penelitian ini adalah “Seberapa Besar
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh dari Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara terhadap Pencapaian Tujuan
Perusahaannya?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar Budaya Perusahaan yang diterapkan
PTPN IV Unit Kebun Pabatu tersebut berpengaruh terhadap Pencapaian
Tujuan Perusahaannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara Subjektif, sebagai suatu sarana melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan
untuk menuliskannya dalam bentu karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasinya yang diperoleh dari Ilmu
Administrasi Niaga Bisnis. 2. Secara Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara umum dan Ilmu Administrasi NiagaBisnis secara khusus
dalam menambah bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Secara Praktis, bagi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih pemikiran, informasi, dan saran untuk menjadi perusahaan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KERANGKA TEORI