diberikan untuk karyawan atau staf baru. Para karyawan atau staf yang mengalami kenaikan pangkat itu biasanya hanya diberi
pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan kepemimpinan dan manajemen. ”
3. Lili, Mahasiswi Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Pendawa” pada tahun 2010
dengan hasil penelitian “bahwa budaya organisasi X berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Y pada PT Sinar Pandawa.”
4. Pasaribu, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Honda
Istana Deli Kencana I.” pada tahun 2009 dengan hasil penelitian
“semakin besar budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I maka produktivitas kerja karyawannya akan semakin meningkat. Dan dari
koefisien determinasi kita dapat melihat bahwa budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I berpengaruh 15,00 terhadap produktivitas
kerja karyawannya. Dimana hasil ini didukung oleh pendapat Timpa Dale A. dan Muchdarsyah Sinungan yang menyatakan bahwa salah
satu aspek yang mempengaruhi produktivitas kerja karyarwan adalah budaya perusahaan. Hal ini didukung oleh pendapat Harris
dan Moran yang menyatakan bahwa budaya organisasi perlu
Universitas Sumatera Utara
diperhitungkan dalam meningkatkan produktivitas selain komponen-komponen manajemen lainnya.”
5. Sirait, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Studi pada PT Persero
Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.” Pada tahun 2009 dengan
hasil penelitian “Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai.”
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disebutkan bahwa budaya perusahaan merupakan salah satu acuan baku yang sangat penting dalam proses
pencapaian tujuan perusahaan. Dimana baik buruknya proses perkembangan laju perusahaan akan dapat dilihat dari budaya perusahaan yang melekat pada
perusahaan tersebut. Oleh sebab itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pentingnya budaya perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan PTPN IV
Unit Kebun Pabatu dan menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “ Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Pencapaian Tujuan Perusahaan
Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti pada penelitian ini adalah “Seberapa Besar
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh dari Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara terhadap Pencapaian Tujuan
Perusahaannya?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar Budaya Perusahaan yang diterapkan
PTPN IV Unit Kebun Pabatu tersebut berpengaruh terhadap Pencapaian
Tujuan Perusahaannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara Subjektif, sebagai suatu sarana melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan
untuk menuliskannya dalam bentu karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasinya yang diperoleh dari Ilmu
Administrasi Niaga Bisnis. 2. Secara Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara umum dan Ilmu Administrasi NiagaBisnis secara khusus
dalam menambah bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Secara Praktis, bagi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih pemikiran, informasi, dan saran untuk menjadi perusahaan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Budaya Perusahaan 2.1.1 Pengertian Budaya Perusahaan
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa budaya merupakan pola bagi prilaku manusia dan kebiasaan yang diciptakan oleh
manusia.Budaya di sini mengacu pada pola tindakan dan prilaku manusia dalam kehidupannya sehari-hari.Apa yang dilakukan, benda apa yang
digunakan dan untuk apa ia melakukan tindakan tersebut. Seperti halnya seorang manusia, organisasi juga memiliki sifat dan
prilaku.Seseorang biasanya memiliki ciri atau sifat pembawaan yang stabil dan konsisten sehingga dapat membantu kita untuk memperkirakan sikap
dan prilakunya.Organisasi juga dapat diwarnai dengan inovatif, konservatif, serta bersahabat dan lain sebagainya.Ciri atau sifat
pembawaan ini pada gilirannya dapat digunakan untuk memperkirakan
sikap dan prilaku karyawan yang berada di dalam suatu perusahaan.
J. Scherriton J.L. Stern dalam Tika 2006 : 6 menyatakan bahwa budaya perusahaan umumnya terkait dengan lingkungan atau
personalitas organisasi dengan segala dimensi masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut Robbins 2001, budaya perusahaan adalah
sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh semua anggotanya
yang membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat lainnya tentang defenisi budaya perusahaan dijelaskan oleh Deal and Kennedy dalam bukunya Coorporate Culture 1982, yaitu
nilai inti sebagai esensi falsafah perusahaan untuk mencapai sukses yang didukung semua warga organisasi dan memberikan pemahaman tentang
arah bersama dan menjadi pedoman perilaku mereka dari hari ke hari. J.P. Kotter J.L. Heskett 1990 juga menjelaskan defenisi budaya perusahaan
sebagai nilai dan praktik yang dimiliki bersama di seluruh kelompok dalam suatu perusahaan, sekurang-kurangnya dalam manajemen senior.
Budaya dalam suatu organisasi terdiri dari nilai yang dianut bersama dan
norma perilaku kelompok.
Menurut Mondy 1993, budaya perusahaan merupakan sistem- sistem nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang
berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku. Sedangkan Matsumoto 1996, mendefenisikan budaya perusahaan sebagai
seperangkat sikap, nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku yang dipegang oleh sekelompok orang dan dikomunikasikan dari generasi ke generasi
berikutnya.
2.1.2Karakteristik Budaya Perusahaan
Stepen P. Robbins dalam Tika 2006 : 11 menyatakan ada 10 karakteristik yang apabila dicampur dan dicocokkan, akan menjadi budaya
organisasi atau budaya perusahaan. Kesepuluh karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Inisiatif Individual Yang dimaksud inisiatif individual adalah tingkat tanggung
jawab, kebebasan atau independensi yang dimiliki setiap individu dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif individu
tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan
mengembangkan organisasiperusahaan 2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko
Dalam budaya perusahaan perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif, dan
mengambil resiko. Suatu budaya perusahaan dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada anggotapara
pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan organisasiperusahaan serta berani mengambil
resiko terhadap apa yang dilakukannya. 3. Pengarahan
Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasiperusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran
dan harapan yang diinginkan.Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi, dan tujuan perusahaan.Kondisi ini
dapat nerpengaruh terhadap kinerja organisasiperusahaan.
4. Integrasi
Universitas Sumatera Utara
Integrasi dimaksudkan sejauh mana suatu organisasiperusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi
untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakkan unit-unit organisasi dalam bekerja dapat mendorong kualitas
dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan. 5. Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta
dukungan yang jelas terhadap bawahan.Perhatian manajemen terhadap bawahan karyawan sangat membantu kelancaran
kinerja suatu organisasiperusahaan. 6. Kontrol
Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam suatu organisasi atau
perusahaan.Untuk itu diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga pengawas atasan langsung yang dapat digunakan untuk
mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawaikaryawan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
7. Identitas Identitas dimaksudkan sejauh mana para anggotakaryawan
suatu organisasiperusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai
kelompok kerja tertentu atau keahlian professional
Universitas Sumatera Utara
tertentu.Identitas diri sebagai satu kesatuan dalam perusahaan sangat membantu manajemen dalam mencapai tujuan dan
sasaran organisasiperusahaan. 8. Sistem Imbalan
Sistem imbalan dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan seperti kenaikan gaji, promosi, dan sebagainya didasarkan
atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.Sistem imbalan
yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai dapat mendorong pegawaikaryawan suatu organisasiperusahaan untuk bertindak
dan berperilaku inovatif dan mencari prestasi kerja yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
Sebaliknya, sistem imbalan yang didasarkan atas senioritas dan pilih kasih, akan berakibat tenaga kerja yang punya
kemampuan dan keahlian dapat berlaku pasif dan frustasi. Kondisi semacam ini dapat berakibat kinerja
organisasiperusahaan menjadi terhambat. 9. Toleransi terhadap Konflik
Sejauh mana para pegawaikarywan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka.Perbedaan
pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasiperusahaan.Namun, perbedaan pendapat atau kritik
yang terjadi bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
perbaikan atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasiperusahaan.
10. Pola Komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan
yang formal.Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan
bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
2.1.3 Fungsi Budaya Perusahaan
Dalam Tika 2006 : 14, dapat diketahui bahwa fungsi utama
budaya organisasi adalah sebagai berikut :
1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi, maupun kelompok lain.
Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh suatu organisasiperusahaan yang tidak dimiliki
organisasiperusahaan lain. 2. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi.
Hal ini merupakan bagian dari komitmen kolektif dari karyawan.Mereka bangga sebagai seorang pegawaikaryawan suatu
organisasiperusahaan.Para karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya.
3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dapat tergambarkan di mana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung, dan konflik serta perubahan diatur secara
efektif. 4. Sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap
serta perilaku karyawan. Dengan dilebarkannya mekanisme kontrol, didatarkannya struktur,
diperkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya karyawan oleh perusahaan, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya
yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan kea rah yang sama.
5. Sebagai integrator. Budaya organisasiperusahaan dapat dijadikan sebagai integrator
karena adanya sub-sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh adanya perusahaan-perusahaan besar di mana setiap
unit terdapat sub budaya baru. Demikian pula dapat mempersatukan kegiatan para anggota perusahaan yang terdiri dari
sekumpulan individu yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.
6. Membentuk perilaku bagi para karyawan. Fungsi seperti ini dimaksudkan agar para karyawan dapat
memahami bagaimana mencapai tujuan organisasi. 7. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Masalah utama yang sering dihadapi organisasi adalah masalah adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan masalah integrasi
internal.Budaya organisasi diharapkan dapat berfungsi mengatasi masalah-masalah tersebut.
8. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan. Fungsi budaya oeganisasiperusahaan adalah sebagai acuan untuk
menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning yang akan dikuasai perusahaan tersebut.
9. Sebagai alat komunikasi. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta antaranggota organisasi.Budaya sebagai alat komunikasi tercemin pada aspek-
aspek komunikasi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu yang bersifat material dan perilaku.Kata-kata mencerminkan kegiatan
dan politik organisasi.Material merupakan indicator dari status dan kekuasaan, sedangkan perilaku merupakan tindakan-tindakan
realistis yang pada dasarnya dapat dirasakan oleh semua insan yang ada dalam organisasi.
10. Sebagai penghambat berinovasi Budaya organisasi dapat juga sebagai penghambat dalam
berinovasi.Hal ini terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang menyangkut lingkungan
eksternal dan integrasi internal.Perubahan-perubahan terhadap
Universitas Sumatera Utara
lingkungan tidak cepat dilakukan adaptasi oleh pimpinan organisasi.Demikian pula pimpinan organisasi masih berorientasi
pada kebesaran masa lalu.
2.1.4Faktor Pembentuk Budaya Perusahaan
Deal Kennedy dalam Tika 2006 : 16 . Membagi lima unsur
pembentuk budaya sebagai berikut.
1. Lingkungan Usaha Kelangsungan hidup organisasi perusahaan ditentukan oleh
kemampuan perusahaan memberi tanggapan yang tepat terhadap peluang dan tantangan lingkungan. Lingkungan usaha merupakan
unsur yang menentukan terhadap apa yang harus dilakukan perusahaan agar bisa berhasil. Lingkungan usaha yang berpengaruh
anatara lain meliputi produk yang dihasilkan, pesaing, pelanggan, teknologi, pemasok, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
Sehubungan dengan itu, perusahaan harus melakukan tindakan- tindakan untuk mengatasi lingkungan tersebut antara lain seperti
kebijakan penjualan, penemuan baru, atau pengelolaan biaya dalam menghadapi realitas pasar yang berbeda dengan lingkungan
usahanya. 2. Nilai – Nilai
Nilai-nilai adalah keyakinan dasar yang dianu oleh sebuah organisasi.Setiap perusahaan mempunyai nilai-nilai inti sebagai
Universitas Sumatera Utara
pedoman berpikir dan bertindak bagi semua warga dalam mencapai tujuanmisi organisasi.
3. Pahlawan Pahlawan adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan
nilai-nilai budaya dalam kehidupan nyata.Pahlawan bisa berasal pendiri perusahaan, para manajer, kelompok organisasi atau
perorangan yang berhasil menciptakan nilai-nilai organisasi. 4. Ritual
Ritual merupakan tempat di mana perusahaan secara simbolis menghormati pahlawan-pahlawannya.Karyawan yang berhasil
memajukan perusahaan diberikan penghargaan yang dilaksanakan secara ritual setiap tahunnya.
5. Jaringan Budaya Jaringan budaya adalah jaringan komunikasi informal yang pada
dasarnya merupakan saluran komunikasi primer. Fungsinya menyalurkan informasi dan memberi interpretasi terhadap
informasi.
2.1.5 Level Budaya Perusahaan
Schein dalam Tika 2006 : 22 . Membagi level budaya perusahaan menjadi 3 tiga bagian sebagai berikut.
1. Artifak dan Kreasi
Universitas Sumatera Utara
Artifak mencakup semua fenomena yang bisa dilihat, didengar, dan dirasakan. Pada level artifak dan kreasi, konstruksinya dilakukan
secara lingkungan fisik dan social. Pada level ini orang dapat melihat ruang fisik, produk teknologi kelompok, bahan tertulis dan
bahan tidak tertulis, produk seni dan perilaku nyata anggota organisasi. Dalam hal ini termasuk gaya berpakaian, penampilan
emosional, mitos dan sejarah organisasi, nilai-nilai yang muncul dalam komunikasi seperti ritual,seremonial, dan sebagainya. Setiap
kenampakan kehidupan kelompok menghasilkan artifak dan menciptakan masalah klasifikasi.
2. Nilai – Nilai Nilai-nilai adalah solusi yang muncul dari seorang pemimpin
dalam organisasi dengan maksud memecahkan masalah-masalah rutin dalam organisasi tersebut.Nilai-nilai dapat mencerminkan
falsafah dan misi organisasi, tujuan, standar, dan larangan- larangan.Solusi-solusi ini dapat berjalan secara berkesinambungan
dan menjadi bagian budaya organisasi. 3. Asumsi Dasar
Asumsi dasar ini merupakan bagian budaya organisasi yang paling utama.Asumsi dasar menjadi jaminan taken for granted bahwa
seseorang menemukan variasi kecil dalam unit budaya.Dalam asumsi dasar terdapat petunjuk-petunjuk yang harus dipatuhi
anggota organisasi menyangkut perilaku nyata, termasuk
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan kepada anggota kelompok bagaimana merasakan, memikirkan segala sesuatu. Simbolisasi merupakan proses yang
menghasilkan realitas; bentuk simbolis adalah organ realitas. Realitas merupakan tindakan dari imajinasi yang dijalani sebagai
cara dan efek yang membawa sesuatu yang gambling bagi kehidupan. Perspektif dimaksudkan sebagai norma sosial dan
peraturan baik tertulis atau tidak tertulis yang mengatur bagaimana para anggota organisasi harus berperilaku dalam situasi-situasi
khusus. Dari uraian di atas, dapat di ketahui bahwa level budaya organisasi
terdiri dari lima dimensi, yaitu a. Artifak
b. Nilai-nilai c. Asumsi
d. Symbol e. Perspektif.
2.1.6 Pewarisan Budaya Perusahaan
Pewarisan learning diartikan sebagai proses pembelajaran untuk melestarikan budaya organisasi dari pimpinanpendiri oeganisasi danatau
anggota kelompok kepada anggota-anggota baru dengan maksud agar budaya organisasi dapat dipakai sebagai pedoman berperilaku oleh seluruh
anggota kelompok dalam organisasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Berbagi Nilai Value Sharing Shared diartikan oleh Taliziduhu sebagai berbagi nilai yang
sama yang dianut oleh sebanyak mungkin warga organisasi.Shared menurut Sathe dalam buku Taliziduhu
Ndhara terbagi atas: a. Shared things misalnya pakaian seragam
b. Shared sayings misalnya ungkapan-ungkapan bersayap c. Shared doings misalnya pertemuan, kerja bakti
d. Shared feelings misalnya turut belasungkawa, ucapan selamat, dan sebagainya.
2. Seleksi Proses seleksi merupakan tindakan awal untuk
memperkenalkan budaya organisasi kepada pelamar atau calon anggota baru organisasi. Dengan memperkenalkan budaya
organisasi, maka dapat memilih melanjutkan atau mundur setelah mengetahui standarkriteria yang ditetapkan oleh
organisasi atau perusahaan. 3. Tindakan Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak sangat berpengaruh terhadap budaya organisasi.Perilaku pimpinan puncak dapat ditiru
sebagai suri teladan oleh anggota-anggota organisasi.Demikian pula perintah dan larangan yang dibuat oleh pimpinan puncak
bisa dijadikan pedoman berperilaku bagi karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4. Sosialisasi Sosialisasi adalah proses penyesuaian diri anggota-anggota
baru terhadap budaya organisasi dalam memasuki suatu organisasiperusahaan. Sosialisasi organisasi merupakan
mekanisme kunci yang digunakan untuk menanamkan budaya organisasi. Proses sosialisasi budaya organisasi dapat dilakukan
melalui tiga tahap sebagai berikut. a. Sosialisasi Antisipasi Tahap Kedatangan
b. Pertemuan c. Perubahan dan Pemahaman yang Bertambah Tahap
Metamorfosis 5. Media Pewarisan Budaya Organisasi
Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembentukan dan pewarisan budaya organisasi, yaitu :
a. Cerita b. Ritual
c. Simbol Material d. Bahasa
2.1.7Perubahan Budaya Perusahaan.
Menurut Dyer dalam Tika 2006 : 97, proses perubahan budaya organisasi dapat terjadi karena dipicu oleh krisis tertentu yang
mempertanyakan kemampuan pemimpin untuk mengatasinya. Bersamaan
Universitas Sumatera Utara
dengan krisis, terjadi juga penguraian pola pemeliharaan simbol-simbol, keyakinan,keyakinan, dan struktur-struktur yang mendukung dan
melandasi budaya lama. Menurut Schein dalam Tika 2006 : 98, jenis perubahan budaya
dalam organisasi tidak hanya tergantung dari tahap pengembangan organisasi, tetapi juga tergantung dari derajat kesiapan organisasi untuk
berubah, baik yang disebabkan oleh krisis eksternal maupun kekuatan- kekuatan internal yang berubah.
2.1.8 Langkah-Langkah Untuk Memperkuat Budaya Perusahaan.
Untuk memperkuat budaya organisasiperusahaan, ada beberapa langkah kegiatan yang dapat dilakukan oleh pemimpin organisasi sebagai
berikut : 1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya perusahaan.
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi. 3. Memberikan contoh atau teladan.
4. Membuat acara-acara rutinitas. 5. Memberikan penilaian dan penghargaan.
2.2 TujuanPerusahaan 2.2.1 Pengertian Tujuan Perusahaan.
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan di capai, yang diharapkan. Tujuan
Universitas Sumatera Utara
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola, kebijaksanaan, strategi, anggaran, dan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan Wursanto : 2005 : 55.
Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari misi utama organisasi. Tujuan utama tidak secara otomatis, bahwa anggota-anggota
kelompok akan mempunyai tujuan yang sama Tika : 2006 : 47. Tujuan perusahaan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran
dalam perusahaan dan memberikan arah bagi kegiatan dan cara untuk mengukur efektifitas kegiatan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan
dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu Sumarni dan Soeprihanto : 2003 : 131.
2.2.2 Klasifikasi Tujuan Perusahaan. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Tujuan utama. Tujuan utama disebut juga tujuan pokok atau tujuan tunggal,
adalah tujuan yang menyebabkan timbulnya organisasi.Tujuan utama atau tujuan pokok adalah tujuan yang menjadi dasar
dibentuknya organisasi.Menurut jenis organisasi yang didirikan, tujuan utama atau tujuan pokok dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, misalanya tujuan mendapat keuntungan, tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi para
Universitas Sumatera Utara
anggota, dan tujuan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat.
2. Tujuan sekunder. Tujuan sekunder adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
organisasi setelah tujuan pokok atau tujuan utama dapat di capai dengan baik.
3. Tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang merupakan tujuan akhir yang hendak
dicapai oleh suatu organisasiperusahaan.Kadang-kadang tujuan akhir merupakan tujuan yang abstrak karena kurang
jelas. 4. Tujuan jangka menengah.
Tujuan jangka menengah adalah tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu di atas satu tahun dan kurang dari 25
tahun. 5. Tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasiperusahaan dalam jangka waktu satu tahun
atau kurang dari satu tahun. 6. Tujuan organisasi dan Tujuan pribadi.
Tujuan organisasi adalah tujuan yang telah ditentukan dalam konsep tujuan organisasi oleh organisasi yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan.Sedangkan tujuan pribadi adalah tujuan dari setiap individu yang ada dalam organisasi.
7. Tujuan operasional Tujuan operasional merupakan nilai-nilai yang disumbangkan
oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan pada perusahaan.
8. Tujuan sosial. Tujuan sosial adalah nilai-nilai ekonomi yang lebih luasumum
yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan.
2.2.3Karakteristik Tujuan Perusahaan.
Dalam L. Daft 2002 : 271, karakteristik tujuan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Spesifik dan dapat di ukur. Tidak seluruh tujuan dapat di ekspresikan dalam bentuk
numerik, tetapi tujuan yang samar-samar hanya memiliki sedikit kekuatan untuk nmemotivasi karyawan.Sesuai
kebutuhan, tujuan dapat berupa tujuan kualitatif dan kuantitatif, terutama pada organisasi puncak.Titik penting disini adalah
bahwa tujuan sebaiknya didefenisikan dengan tepat dan memungkinkan pengukuran kemajuan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
2. Mencakup bidang hasil kunci. Sasaran tidak dapat ditetapkan ke dalam setiap aspek perilaku
karyawan atau kinerja organisasi. Apabila terjadi, jumlahnyasaja akan membuat tujuan-tujuan tersebut tidak
berarti. Sebaliknya, para manajer sebaiknya mengidentifikasi bidang hasil kunci key result areas mungkin sampai emapat
atau lima bagi setiap department atau pekerjaan organisasi. Bidang hasil kunci merupakan aktivitas-aktivitas yang dapat
memberikan sebagian besar kontribusi bagi kinerja perusahaan. 3. Menantang namun realistis.
Tujuan sebaiknya menantang, tetapi tidak berarti sulit bukan kepalang. Ketika tujuan tidak terpenuhi, perusahaan
meletakkan kesalahan kepada para karyawan dan ini menyebabkan terjadinya penurunan moril karyawan.meski
demikian, bila tujuan ditetapkan terlalu mudah, para karyawan tidak akan merasa termotivasi.
4. Pembatasan periode waktu. Tujuan sebaiknya juga menspesifikasikan periode waktu
tertentu untuk mencapai tujuan. Periode waktu merupakan batas akhir yang menyatakan tanggal pencapaian tujuan akan
diukur.
Universitas Sumatera Utara
5. Memiliki keterkaitan dengan imbalan. Dampak terbesar dari tujuan tergantung pada seberapa besar
peningkatan gaji, promosi, dan penghargaan yang didasarkan pada pemenuhan tujuan.Karyawan yang dapat mencapai tujuan
perusahaan harus diberi penghargaan.Imbalan dapat memberi arti dan signifikan terhadap tujuan dan membantu karyawan
berkomitmen pada pencapaian tujuan.Kegagalan mencapai tujuan sering disebabkan oleh faktor-faktor yang berada di luar
kendali karyawan.
2.2.4 Manfaat Tujuan Perusahaan.
Dalam Wursanto 2005 : 220, manfaat dari tujuan
organisasiperusahaan adalah sebagai berikut :
1. Tanpa tujuan yang jelas maka organisasiperusahaan tidak akan mempunyai arah.
2. Tanpa tujuan yang jelas, organisasi tidak ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan belaka.
3. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan bentuk dan struktur organisasi.
4. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan karyawan.
5. Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi
bekerja ke tujuan yang sama, yaitu tujuan organisasi. 7. Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi,
siasat, metode, dan prosedur yang akan dipergunakan. 8. Tujuan yang jelas merupakan dasar daripada organisasi untuk
bergerak.
2.2.5 Faktor-Faktor Penetapan Tujuan perusahaan.
Pada Wursanto 2005 : 220, dalam menetapkan tujuan organisasi
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Tujuan harus selalu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan dan perkembangan
organisasiperusahaan. 2. Tujuan organisasi harus dapat dimengerti dan dipahami
oleh setiap anggota dan dicamkan benar-benar, sedalam- dalamnya dalam jiwa mereka.
3. Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh para anggota. Apabila tujuan organisasi itu dapat diterima oleh anggota,
hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan dapat
tercapai sehingga mereka dapat dengan mudah digerakkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Dalam merumuskan tujuan hendaknya dibedakan sesuai dengan klasifikasi tujuan secara keseluruhan pada
perusahaan tersebut.
2.3 Kerangka Konseptual
Pemahaman terhadap budaya perusahaan atau budaya korporasi dilakukan kepada seluruh anggota yang ada dalam perusahaan tersebut.Ini bertujuan untuk
memberikan manfaat bagi karyawan ataupun pimpinan perusahaan. Hadirnya budaya korporasi akan menciptakan kesesuaian atau kesamaan nilai antar
karyawan dengan lingkungan perusahaan yang akan lebih mudah menggerakkan sumber daya manusia untuk mencapai kemajuan dari suatu perusahaan.
Budaya organisasi atau budaya perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Budaya
organisasiperusahaan adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning yang akan dikuasai
perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami bagaimana mencapai tujuan organisasi
Adapun hubungan antara budaya perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar.2.1. Kerangka Konseptual.
Budaya Perusahaan X
-
Nilai-nilai Dasar perusahaan
- Perilaku
Organisasi Perusahaan
Pencapaian Tujuan perusahaan Y
- Produktifitas Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan maksud untuk mengkaji bagaimana suatu
variabel memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya, atau apakah suatu
variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung di PTPN IV Unit Kebun pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana pada PTPN IV Unit Kebun pabatu Tebing Tinggi
Sumatera Utara yang bekerja pada perusahaan tersebut yang berjumlah sebanyak 1.127 orang karyawan.
3.3.2 Sampel
Universitas Sumatera Utara
Menurut Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian 2002: 107 apabila populasi kurang dari 100 orang, maka sampel yag diambil secara keseluruhan
sedangkan apabila populasi diatas 100 maka diambil 10 - 15 atau 20 - 25 dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 1127 orang karyawan sehingga
penulis mengambil 10 - 15 dari populasi sebagai sampel. Jadi sampel yang akan diambil oleh peneliti adalah 10 dari 1.127 orang, atau sekitar 120
karyawan pada perusahaan tersebut. Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling, di mana peneliti
menjadikan semua karyawan sebagai objek penelitian karena pada dasarnya semua karyawan memiliki kedudukan yang sama dalam perusahaan tersebut.
3.4 Hipotesis
Sebagai jawaban sementara dari hasil penulisan dengan permasalahannya yang telah dirumuskan maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai
berikut: 1. Hipotesis Alternatif Ha
Terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu Terhadap Pencapaian Tujuan
Perusahaannya. 2. Hipotesis Nol Ho
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu Terhadap Pencapaian Tujuan
Perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu social.Konsep teoritis diajukan untuk menjawab permasalaan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep. Adapun konsep dari penelitian ini
adalah : 1. Budaya perusahaan.
Budaya perusahaan adalah suatu sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan
secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan moeljono
: 2003 : 21. 2. Tujuan perusahaan.
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan di capai, yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola,
kebijaksanaan, strategi, anggaran, dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan Wursanto : 2005 : 55.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Defenisi Oprasional
Defenisi oprasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variable atau suatu informasi ilmiah yang amat
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variable yang sama. Tabel 1.1 Indikator Variabel Penelitian.
Variabel Indikator-Indikator
Sub Indikator Budaya
Perusahaan X
Nilai-Nilai dasar perusahaan.
Perilaku Organisasi
Perusahaan.
Lingkungan Kerja. a.
Berorientasi pada keuntungan profit.
b. Bertanggung jawab
responsibility. c.
Integritas integrity. d.
Berdaya saing tinggi. e.
Terpercaya Accountability. a.
Sumber Daya Manusia. b.
Gaya kepemimpinan. c.
Kinerja Karyawan. d.
Sistem Imbalan. a. Letaklokasi perusahaan.
b. Lingkungan tempat kerja. c. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja.
Tujuan Perusahaan
Y Produktifitas
Perusahaan. a. Efektifitas Kerja.
b. Efisiensi Waktu Kerja. c. Disiplin Kerja.
d. Hasil Kerja.
1. Variabel Bebas X dalam penelitian ini adalah budaya perusahaan, dimana penulis mengambil beberapa indikator untuk mengukur
keberadaan budaya perusahaan, yaitu : 1. Nilai-nilai dasar perusahaan yang merupakan aspek dasar yang
diterapkan suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan, yang terdiri atas :
a. Keuntungan profit.
Universitas Sumatera Utara
b. Bertanggung jawab responsibility. c. Integritas integrity.
d. Berdaya saing tinggi. e. Terpercaya Accountability.
2. Perilaku Organisasi Perusahaan yang mencakup semua aspek perilaku yang merupakan aspek pendukung yang diterapkan
suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan , yang terdiri atas :
a. Sumber Daya Manusia. b. Gaya kepemimpinan.
c. Kinerja Karyawan. d. Sistem Imbalan.
3. Lingkungan Kerja, merupakan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh
perusahaan tersebut untuk mencapai keberhasilan. Lingkungan usaha diukur dengan indikator sebagai berikut:
a. Letaklokasi perusahaan strategis bagi pihak internal dan eksternal.
b. Lingkungan tempat perusahaan nyaman bagi pihak internal dan eksternal.
c. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel Terikat Y dalam penelitian ini adalah Tujuan perusahaan, dimana penulis mengambil beberapa indikator untuk mengukur
pencapaian tujuan perusahaan, yaitu : 1. Produktivitas Kerja yang merupakan segala hasil yang diperoleh
pegawai selama ia bekerja yang dapat diukur dengan beberapa hal sebagai berikut :
a. Efektifitas Kerja. b.
Efisiensi Waktu Kerja. c. Disiplin Kerja.
d. Hasil Kerja.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data yakni: 1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut.
a PengamatanObservasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung
terhadap sejumlah acuan yang berkenan dengan topik penelitian ke lokasi penelitian.
b Angket Kuesioner Pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden
yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban.
Universitas Sumatera Utara
c Wawancara Dialog langsung yang terjadi antara peneliti dengan responden
penelitian. 2. Pengumpulan data sekunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: a Pengumpulan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh
melalui buku-buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
b Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.8 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan
adalah melalui penyebaran angket yang berkaitan beberapa pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden. Untuk menilai jawaban kuesioner responden,
ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan akternatif jawaban A,B,C,dan D akan diberikan skor sebagai berikut :
Untuk alternatif jawaban “A” diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban “B” diberi skor 3
Untuk alternatif jawaban “C” diberi skor 2 Untuk alternatif jawaban “D” diberi skor 1
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong sangat kuat, kuat, sedang, rendah, atau sangat rendah terlebih dahulu ditentukan intervalnya sebaai
berikut:
= 0,75 Sehingga dengan demikian dapat dikategorikan jawaban responden
masing-masing variabel yaitu: 1. Skor untuk kategori sangat kuat
= 3,26 – 4,00 2. Skor untuk kategori kuat
= 2,51 – 3,25 3. Skor untuk kategori rendah
= 1,76 – 2,50 4. Skor untuk kategori sangat rendah
= 1,00 – 1,75 Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor veribel yang akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian
maka dapat diketahui jawaban responden termasuk ke dalam kategori yang mana.
3.9 Teknik Analisa Data 3.9.1 Metode Uji Instrumen
1. Uji Validitas Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan
uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS Statistic Product and Service Solution versi 12.0.Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk
mengukur kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah
sebagai berikut: Jika r hitung r table maka pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung r table maka pertanyaan tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian.
Instrumen yang reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
Sugiyono,2006:110. Uji reliabilitas akan dapat menunjukakan konsisten dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan
setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah :
1. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baik Nunnaly dalam Ghozali, 2005 atau dengan kata
lain instrument adalah reliabel atau terpercaya. 2. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrument yang diuji
tersebut tidak reliabel.
3.9.2 Metode Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
A. Metode Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen Y dapat diprediksikan melalui variabel independen X, secara individual dan
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari data ordinal ke data interval, maka dimasukkan ke
dalam rumus:
Y = a + bx
dimana : Y = Subjeknilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 harga konstan b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatanpenurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
B. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum diolah
berdasarkan model-model penelitian.Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan Situmorang, et al, 2008:55.
Universitas Sumatera Utara
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan IndividuUji Parsial Uji-t Uji - t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual tehadap variabel terikat. Adapun Uji - t menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
Ho: b1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu budaya perusahaan X terhadap variabel dependen yaitu pencapaian tujuan perusahaan Y.
Ho : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independent yaitu budaya perusahaan X terhadap variabel
dependen yaitu pencaian tujuan perusahaan Y. Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika t hitung t tabl e pada ά = 5
Ho ditolak jika t hitung t table pada ά = 5
2. Koefisien Determinan R
2
Independen Determinan R
2
Indentifikasi determinan R
2
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel
dependen.Indentifikasi determinan R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan menunjukkan
besarnya kontribusi variabel independent X terhadap variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
Y.Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y.Jika determinan R
2
semakin besar mendekatin satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan
dari variabel independent yaitu budaya perusahaan X serta variabel dependen Y yaitu pencapaian tujuan perusahaan
semakin besar.Sebaliknya determinan R
2
semakin kecil mendekatin nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independent
yaitu budaya perusahaan X serta variabel dependen Y yaitu prncapain tujuan perusahaan semakin kecil.Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan variabel independent yaitu budaya perusahaan X serta variabel dependen Y yaitu pencapain tujuan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.
A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV.
Profil Perusahaan : PT. Perkebunan Nusantara IV Persero
Tipe Perusahaan : Perseroan
Lini Industri : Agroindustri Perkebunan
Deskripsi : Pembudidayaan Tanaman, Pengolahan
Produk Kelapa Sawit dan Teh. PT Perkebunan Nusantara IV Persero sebagai Badan Usaha Milik
Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri atau biasa lebih disingkat PTPN IV. PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 09 Tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan PT Perkebunan VI Persero, PT Perkebunan VII Persero, dan
PT Perkebunan VIII Persero menjadi PT Perkebunan Nusantara IV Persero dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.37 tanggal 11 Maret
1996 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Universitas Sumatera Utara
Azasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, surat keputusan ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir kali berdasarkan Akta Notaris
Sri Ismiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008 yang diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 90, tanggal 7 November 2008, Tambahan
Berita Negara No. 22826. PT Perkebunan Nusantara IV Persero berkantor pusat di Jalan
Letjend. Suprapto No. 2, Medan. Sedangkan kantor perwakilan Jakarta berkedudukan di Jalan Wijaya X No.3, Jakarta.
PTPN IV Persero mengusahakan perkebunan dan pengelolaan komoditas kelapa sawit dan teh. PTPN IV Persero memiliki 31 unit
kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan teh, 3 unit proyek pengembangan, dan 1 unit proyek pengembangan kebun plasma kelapa
sawit yang menyebar di 9 kabupaten, yaitu Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas
Utara, Batubara, dan Mandailing Natal. Dalam proses pengelolaan, PTPN IV Persero dilengkapi 15 Unit
Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas total 575 ton tandan buah segar perjam, 2 Unit Pabrik Teh dengan kapasitas 154 ton daun teh basah
perhari, 1 Unit Pabrik Pengelolaan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton perhari. PTPN IV Persero juga didukung oleh 1 Unit Workshop yaitu
Universitas Sumatera Utara
PMT Dolok Ilir, dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS Laras, RS Balimbingan, dan RS Pabatu.
Dengan didasarkan pertimbangan jenis usahakomoditi, wilayahrentang kendali, skala usaha, meliputi asset, luas areal
tanamankelas lahan dan kapasitas pabrikpengolahan produksi, maka pengelompokan Unit usaha dalam Grup Unit Usaha ditetapkan sebagai
berikut: a. Grup Unit Usaha-I GUU – I
Meliputi kebun Bah Jambi, kebun Balimbingan, kebun Tonduhan, kebun Pasir Mandoge, kebun Sei Kopas, kebun Dolok Sinumbah,
dan kebun Marihat. b. Grup Unit Usaha-II GUU – II
Meliputi kebun Gunung Bayu, kebun Mayang, kebun Bukit Lima, kebun Dolok Ilir, kebun Laras, dan kebun Tanah Itam Ulu.
c. Grup Unit Usaha-III GUU – III Meliputi kebun Pabatu, kebun Adolina, kebun Air Batu, kebun
Tinjowan, kebun Padang Matinggi, kebun Aek Nauli, dan kebun Sawit Langkat.
d. Grup Unit Usaha-IV GUU – IV Meliputi kebun Pulu Raja, kebun Berangir, kebun Ajamu, kebun
Meranti Paham, kebun Sosa, dan Pabrik Kelapa Sawit PKS Sosa, serta termasuk didalamnya Proyek Panai Jaya, Proyek Timur,
Proyek Balap, dan Proyek Plasma Madina.
Universitas Sumatera Utara
e. Grup Unit Usaha-V GUU – V Meliputi kebun Marjandi, kebun Bah Butong, kebun Sidamanik,
dan kebun Tobasari, dan kebun Bah Birung Ulu. PT Perkebunan Nusantara IV Persero memiliki empat anak
perusahaan, yaitu PT Pamina Adolina, PT Sarana Argo Nusantara, PT Agro Sinergi Nusantara, dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Selain
memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu PT ESW Nusantara Tiga dan PT Pupuk Agro Nusantara.Dalam
PTPN IV terdapat pernyataan saham pada PT Perdasa Enam Utara, PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT Riset Perkebunan Nusantara,
dan PT Nusantara Mas.
B. Sejarah Singkat Kebun Pabatu PT. Perkebunan Nusantara IV.
Awalnya kebun pabatu merupakan perkebunan tembakau di bawah kekuasaan Belanda Bandar Oile Colture MaschapayBOCM.Pada tahun
1968-1978 berubah menjadi PTP-VI Tahun 1978-1996 hingga sesuai dengan PP No. 91996 berubah menjadi PTP. Nusantara IV Persero yang
berada . Kebun Pabatu merupakan salah satu unit PTP. Nusantara IV
persero yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang
menghasilkan minyak kelapa sawit nksara nCPO ndan minyak inti sawitPKO.
Universitas Sumatera Utara
C. Lokasi Perusahaan
PTP. Nusantara IV Kebun Pabatu terletak di kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara dengan
jarak ± 87 Km dari kota Medan, 7 Km dari kota Tebing Tinggi dan 40 Km dari kota pematang siantar. Kebun Pabatu terletak pada lintang 3º 10” - 3°
LU dan 69° 12” BT, sedangkan letak geografis dari perusahaan ini dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara : Kota Tebing Tinggi.
b. Sebelah Selatan : PT Perkebunan Nusantara Kebun Gunung
Para c. Sebelah Timur : PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Dolok
Ilir, Kebun Sibulan dan Kebun Bah Hilang.
d. Sebelah Barat : PT Perkebunan Nusantara III Kebun
Gunung Pamela.
Tabel 4.1 Rak Unit kebun Pabatu ke tempat-tempat penting sekitar kebun yaitu : Uraian
Jarak km Pabatu – Bah Jambi
60 Pabatu – Pematang Siantar
40 Pabatu – Medan
88 Pabatu – Belawan
114
Universitas Sumatera Utara
D. Fasilitas Produksi
1. Pabrik Kelapa Sawit PKS - Kapasitas Terpasang
= 30 tonjam - Bahan Baku
= Tandan Buah Sawit TBS - Memproduksi
= Minyak Sawit CPO dan Inti Sawit PK 2. Pabrik pengolahan Inti sawit PPIS
- Kapasitas Terpasang = 16 tonjam 400 tonhari
- Bahan Baku = Inti Sawit PK
- Memproduksi = PKO dan PKM
3. Power Plant - Kapasitas Terpasang
= 3Mw - Bahan Baku
= Cangkang dan Tankos - Memproduksi
= Sumber Tenaga Listrik
Tabel 4.2. Luas Areal PTPN IV Unit Kebun Pabatu AFDELING
TM. TMB.
Lain-lain Jumlah
I 649,00
- 313,04
962,04 II
682,00 -
98,00 780,00
II 673,00
- 113,00
786,00 IV
608,00 -
95,00 703,00
V 572,00
57,00 229,00
858,00 VI
474,00 135,00
212,00 821,00
VII 461,00
226,00 157,00
844,00 Jumlah
4.119,00 418,00
1.217,00 5.754,04
Tabel 4.3.Produksi PTPN IV Unit Kebun Pabatu URAIAN
TAHUN 2007
2008 2009
2010 2011
2012
Universitas Sumatera Utara
TBS 18.958
25.235 21.412
23.305 22.772 2.918 M. Sawit
15.818. 147
19.963.4 17
23.805.4 76
24.850.2 18
24.282 .237
1.374. 403
Inti Sawit 3.429.6
13 4.280.31
4.842.26 2
5.225.83 4.361.
392 221.25
6
Tabel 4.4.Rendemen ; M Sawit
23.41 24.15
24.86 24.90
24.90 24.90
Inti Sawit
5.07 5.18
5.06 5.24
4.47 4.01
Ket. produksi Rnedemen sd Februari 2012
E. Fasilitas Pendukung
Selain fasilitas normative yang diterima, Karyawan juga diberika fasilitas pendukung lainnya, seperti :
- Perumahan lengkap dengan fasilitas listrik air didalamnya, - Sarana Ibadah berupa Mesjid dan Gereja,
- Sarana Perobatan di Rumah Sakit Pabatu, - Sarana Pendidikan setingkat SLTP yakni : SMP. Yapendak pabatu dan
Madrasah Tsanawiyah Madinatul Musa’adah Pabatu, - Sarana olah Raga berupa Lapangan Bola Kaki, Volley, Badminton,
Tennis, Lapangan dan Golf.
F. Award Yang Pernah Diterima
Universitas Sumatera Utara
a. Sertifikat Golden FlagBendera Emas No. Kep.: 40MENII2009 tgl. 20 Februari 2009, atas penerapan Sistem Manajement Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3. b. Sertifikat TUV. Nord No. 16 100 0615 tgl 25 Oktober 2010, atas
penerapan ISO 9001 : 2008. c. Sertifikat TUV Nord No. 08 104 0072 tgl. 28 Januari 2010, atas penerapan
ISO 14001 : 2004. d. Pada tgl. 16 Desember 2001 Kebun Pabatu menrima penghargaan dalam
ajang BUMN Perkebunan Award 2011 dari Kementrian BUMN Republik Indonesi Deputi Bidang Usaha Industri Primer berupa “PPIS Unit Kebun
Pabatu” sebagai Peraih Terbaik II Kategori Inovasi Pabrik Kelapa Sawit. e. Dalam hal bentuk kepedulian Perkebunan dengan masyarakat
desakampung sekitar kebun steak holder pada tahun 2011 PTP. Nusantara IV Persero melalui Unit Kebun Pabatu memberikan bantuan
berupa pengersana jalan sepanjang 3 x 800 meter di Desa Mainu Tengah kecamatan Dolok merawa Kabupaten Serdang Bedagai dan terealisasi
pada akhir tahun 2011 lalu.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.
Adapun Visi dan Misi PTP. Nusantara IV Persero Kebun Pabatu adalah
sebagai berikut:
1. Visi
Universitas Sumatera Utara
PTP Nusantara IV menjadi perusahaan agrobisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing baik disektor hulu dan hilir ditingkat
nasional dan regional. 2. Misi
a. Menjalankan usaha Agrobisnis diperkebunan kelapa sawit komoditi utama dan teh, serta menghasilkan produk minyak
sawit, inti sawit, teh jadi, serta turunannya yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.
b. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh system, cara kerja, dan lingkungan kerja yang
mendorong munculnya kreatifitas dan inovasi untuk meningktakan produktifitas dan efisiensi.
c. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan perusahaan, serta
memberikan manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan, stake holder yang lainnya.
d. Mengolah usaha secara professional untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai etika bisnis
dan senantiasa berpedoman pada tata kelolah perusahaan secara sehat.
e. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam membangun komitmen dan mengembangkan masyarakat
lingkungan serta pelestarian lingkungan hidup.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan landasan pokok perusahaan.Perusahaan yang baik memiliki struktur organisasi yang baik pula, sehingga sistem
operasional dapat terlaksana dengan lancer dan mempermudah koordinasi serta
pengawasan terhadap setiap kegiatan.
Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PTPN IV Persero adalah struktur organisasi Garis dan staf.PTP.Nusantara IV Persero Kebun
Pabatu ini dipimpin oleh seorang Manager Unit dan dibantu oleh beberapa staf yang didalamnya telah terlihat batasan pertanggungjawaban dari setiap bidang
pekerjaan tersebut, disamping itu ditunjukan hubungan antara satu seksi dengan seksi lainnyan melalui fungsi masing-masing.Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar 3.1 berikut Lampiran.
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Fungsi Bidang-Bidang Kerja 1. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Manager Unit
Tugas utama : 1. Memimpin dana mengelola seluruh sector produksi dan
pemakaian biaya yang ada di perusahaan kebun yang berpedoman pada kebijakan perusahaan dan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Hubungan organisatoris
Universitas Sumatera Utara
Bertanggung jawab kepada Direksi. Membawahi langsung :
a. Kepala Dinas Tanaman b. Kepala Dinas Teknik
c. Kepala Dinas pengolahan d. Kepala Dinas Tata Usaha
e. Ass. Afdeling
b. Kepala Dinas Teknik KDT
Tugas Utama : 1. Membantu manager unit dalam bidang teknik di pabrik.
2. Hubungan organisatoris 3. Bertanggung jawab kepada Manager Unit.
4. Membawahi Langsung: a. Ass. Bengkel UmumReparasi
b. Ass. Bengkel Motor c. Ass. Listrik dan Bangunan.
Tugas Pokok : 1. Mengkoordinasikan segala kegiatan dibidang
teknik. 2. Menyusun, merencanakan, dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan di bidang teknik.
Universitas Sumatera Utara
3. Menandatangani dan mengecek formulir dari tiap-tiap bagian teknik.
Tanggung Jawab : 1. Memberikan segala informasi pada bidang
Teknik kepada Manager Unit. 2. Kelancaran operasi pabrik, transportasi, listrik,
dan bangunan. 3. Biaya-biaya operasi bengkel motor, bengkel
umum, listrik, dan bangunan.
c. Kepala Dinas Pengolahan KDP
Tugas Utama : 1. Membantu Manager Unit dalam bidang proses pengolahan
pabrik. 2. Hubungan Organisatoris
Tugas Pokok : 1. Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, serta
mengawasi kegiatan-kegiatan pengolahan dan laboratorium. 2. Menandatangani dan mengecek formulir dan laporan sesuai
dengan system dan prosedur yang berlaku. 3. Melaporkan data dan kegiatan bagian pengolahan dan
laboratorium kepada administrator. Tanggung Jawab :
Universitas Sumatera Utara
1. Pencapaian target-target serta kelancaran pengolahan minyak kelapa sawit.
2. Biaya-biaya bagi kelancaran pengolahan.
d. Kepala Dinas Tata Usaha KDTU
Tugas utama : 1. Membantu Manager Unit dalam memimpin seluruh
kegiatan administrator perusahaan 2. Hubungan Organisatoris
a. Bertanggung jawab kepada manager unit b. Ass. Gudang
Tugas pokok : 1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bagian
administrasi 2. Mengawasi pemakaian dan penggunaan alat kantor
3. Mengkoordinasikan segala pembayaran dan penyediaan barang
4. Mengawasi seluruh kegiatan administrasi perusahaan. 5. Tanggung jawab
6. Kelancaran kegiatan administrasi 7. Tugas-tugas yang didelegasikan
8. Biaya-biaya perkantoran
e. Asisten SDM dan Umum
Tugas Utama :
Universitas Sumatera Utara
1. Membantu manager unit dalam meneliti penerimaan tenaga kerja
2. Hubungan organisatoris 3. Bertanggung jawab kepada Manager Unit
Tugas Pokok : 1. Mengawasi dan memilih penerimaan tenaga kerja dan
berpedoman kepada standart yang telah ditetapkan oleh direks
2. Melaksanakan kegiatan yang diprogram oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan Direksi
3. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyrakat sekitar lokasi perusahaan
4. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan
5. Memberikan informasi kepada administrator dalam bidang produktivitas kerja.
Tanggung jawab : 1. Pencapaian Target dan Kelancaran Kerja
2. Informasi yang diberikan.
f. Perwira Pengamanan
Tugas utama :
Universitas Sumatera Utara
1. Membantu manager unit dalam memimpin bidang keamanan
2. Hubungan Organisatoris 3. Bertanggung jawab kepada Manager Unit
Tugas Pokok : 1. Pengawasan pengamanan informasi dan inventaris
perusahaan 2. Memelihara dan menjaga karyawan dalam menjalankan
tugasnya. Tanggung Jawab :
1. Keamanan Perusahaan 2. Informasi yang diberikan dan tugas yang didelegasikan.
g. Asisten Afdeling
Tugas utama : 1. Membantu Ass Kepala dalam memimpin kegiatan di
Afdeling. 2. Hubungan organisatoris.
3. Bertanggung jawab kepada dinas tanaman. Tugas Pokok :
1. Mengawasi hasil panen agar jangan sampai tertinggal dilapangan yang dibantu oleh mandor.
Universitas Sumatera Utara
2. Memimpin segala kegiatan di afdeling yang berpedoman pada petunjuk kepala dinas tanaman dan
manager unit. 3. Melaporkan kegiatan di afdeling kepada kepala dinas
pengolahan. 4. Menjamin suasana kerja yang kondusif di afdeling
5. Tanggung Jawab 6. Pencapaian target beserta kelancaran panen.
7. Tugas-tugas yang didelegasikan. 8. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memanen
h. Asisten Jaga
Tugas utama : 1. Membantu kepala dinas pengolahan dalam mengawasi
kegiatan pabrik 2. Hubungan organisatoris
3. Bertanggung jawab kepada kepala dinas pengolahan Tugas pokok :
1. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik
2. Mengawasi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dengan berpedoman kepada ketentuan
yang diberikan oleh Direksi
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan data dan kegiatan proses produksi kepada kepala dinas pengolahan
Tanggung Jawab 1. Kelancaran pekerjaan di pabrik
2. Tugas-tugas yang didelegasikan 3. Informasi yang diberikan
i. Asisten Bengkel Umum
Tugas utama : 1. Membantu kepala dinas teknik dalam memimpin bagian
reparasi alat-alat pabrik. 2. Hubungan Organisatoris.
3. Bertanggung jawab kepada kepala dinas teknik Tugas Pokok :
1. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada dipabrik agar tetap dalam kondisi baik
2. Mengkoordinasikan segala kegiatan reparasi pabrik 3. Merencanakan dan Mengarahkan serta mengkoordinasikan
kegiatan bagian reparasi Tanggung jawab :
1. Pencapaian target-target kondisi alat-alat operasi 2. Biaya operasi
3. Tugas-tugas yang didelegasikan
j. Asisten Bengkel Motor
Universitas Sumatera Utara
Tugas utama : 1. Membantu kepala dinas teknik dalam memimpin kegiatan
bengkel motor. 2. Hubungan organisatoris.
3. Bertanggung jawab kepada kepala dinas teknik Tugas pokok :
1. Mengawasi alat pengangkutan kendaraan bermotor. 2. Mengkoordinasikan segala perbaikan kendaraan
bermotor yang rusak. 3. Memberikan informasi kepada kepala dinas teknik
Tanggung jawab : 1. Kelancaran beroperasinya alat transportasi perusahaan
2. Biaya-biaya operasi bengkel motor
4.1.5 Tenaga kerja
Karyawan Seluruh keryawan PTP. Nusantara IV Pabatu persero pada
umumnya merupakan karyawan pelaksana yang terdiri dari: 1. Afdeling Rayon A dari afd II, afd III, afd IV, afd V
2. Afdeling Rayon B dari afd I, afd V, afd VII, afd VIII, afd IX
3. Bagian teknik terdiri dari PPISA, PPISB, KDP, PKS, B. Umum, B. Listrik, Bengkel Motor, Transport
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian Umum terdiri dari dinas TU, SDM, Umum, Dinas Tanaman, Gudang, PAM
4.2. Penyajian Data
Berikutakan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran
kuesioner penelitian kepada 125 responden yang terdiri dari pegawai PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara.Penyajian data ini terdiri dari
identitas responden dan variabel penelitian.
4.2.1 Identitas Responden
Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, serta lamanya kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Distribusi responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan. Data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5Distribusi responden menurut jenis kelamin
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
No. Jenis Kelamin
Frekuensi 1.
Laki-laki 78
62.40 2.
Perempuan 47
37.60 Jumlah
125 100.00
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 125 orang, frekuensi jumlah laki-laki lebih besar daripada
frekuensi jumlah perempuan yaitufrekuensi jumlah laki-laki adalah 78 orang 62.40 dan frekuensi jumlah perempuan adalah 47 orang
37.60 .
2. Distribusi responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 36 - 45 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No.
Umur Frekuensi
1. 26-35 Tahun
15 12
2. 36-45 Tahun
64 51.20
3. 46-55 Tahun
45 36
4. 56 Tahun
1 0.80
Jumlah 125
100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang berusia
diantara 26-35 berjumlah 15 orang 12, yang berusia diantara 36-45 berjumlah 64 orang 51.20, yang berusia diantara 46-55
berjumlah 45 orang 36 dan yang berusia di atas 56 tahun 1 orang 0.80.
3. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan