commit to user 87
2. Analisis Program Padat Karya fisik
Program padat karya dalam PNPM biasa disebut dengan program fisik adalah program yang berorientasi pada pembangunan sarana fisik
seperti jalan, jembatan, saluran air, atau sarana umum lainnya. Dalam program fisik ini masyarakat terlibat langsung mulai dari perencanaan
sampai pembangunan
selesai. Dana
yang dipergunakan
untuk pembangunan diperoleh dari dana APBD dan APBN, selain itu juga
berasal dari sumbangan masyarakat swadaya.
a. Peningkatan Pendapatan
Income Indicator
Tabel 4.20 Indikator Peningkatan Pendapatan Program Padat Karya Fisik
Di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Variabel
Nilai
Rata-rata pendapatan rumah tangga setelah program 2009 Yt Pendapatan rumah tangga sebelum program 2008 Yo
Indeks Harga Pt Target sasaran yang tercakup TAR
Income Indikator rumah tangga AI 1.015.284
904.832 1,144
0,40 -0,008
TAR P
Y P
Y Y
AI
t t
t
´ ´
´ -
=
Sumber: data diolah Metode perhitungan indikator ini sama dengan metode pada
program kerja mandiri. Dari data responden sampel diperoleh nilai rata-rata pendapatan rumah tangga sebelum program yaitu sebesar
Rp904.832,- dan Rp 1.015.284,- setelah mengikuti program. Peserta
commit to user 88
program yang termasuk sasaran program padat karya hanya sebesar 40 yang tergolong penduduk miskin. Dengan menggunakan angka
Indeks Harga Konsumen sebesar 1,144 diperoleh
Income Indicator
program padat karya sebesar -0,008. Nilai
tersebut menggambarkan
terjadinya penurunan
pendapatan rumah tangga responden sebesar 0,8. Penurunan pendapatan rumah tangga ini disebabkan oleh periode kerja program
padat karya yang sangat singkat rata-rata 2 minggu sehingga hasilnya tidak signifikan dalam menaikkan penadapatan rumah tangga. Selain
itu penurunan ini dapat disebabkan faktor lain, seperti berkurangnya tingkat penghasilan, atau peralihan pekerjaan. Tingkat kenaikan harga
atau Indeks Harga Konsumen IHK juga dapat menurunkan nilai nominal pendapatan tahun sekarang.
b. Indikator Pengurangan Kemiskinan
Poverty Reduction
Metode perhitungan sama dengan metode pada program kerja mandiri, yaitu membandingkan jumlah orang miskin peserta program
program sebelum dan sesudah program berdasarkan jumlah sampel yang diambil.
Hasil dari perhitungan data responden sampel pada tahun 2008 diperoleh nilai
Head Count Ratio
HCR sebesar 0,40 dan di tahun 2009 nilai HCR sebesar 0,40. Artinya tidak ada perubahan
responden padat karya yang tergolong miskin sebelum dan sesudah
commit to user 89
program. Sehingga berdasarkan data tersebut untuk indikator pengurangan kemiskinan pada program padat karya sebesar 0,00 atau
tetap.
Tabel 4.21 Indikator Pengurangan Kemiskinan Program Padat Karya Fisik
Di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Variabel
Nilai
jumlah orang miskin tahun program 2009 HCR
1
jumlah orang miskin tahun dasar 2008 HCR Pengurangan kemiskinan
Poverty Reduction
PR Garis Kemiskinan
2008 Rp 182.636 2009 Rp 200.262
0,40 0,40
0,00
1
HCR HCR
HCR PR
- =
Sumber: data diolah
c. Efisiensi Penyaluran Program Padat Karya Fisik