Tehnik Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

commit to user 49 menjadi peserta program. Sedangkan dalam program padat karya fisik, TE merupakan total pembiayaan proyek dalam PNPM-MP upah. u. Additional tax revenue tambahan penerimaan pajak pemerintah Tambahan pajak yang diterima oleh pemerintah dari pendapatan bersih yang diperoleh para peserta program, bisa diketahui dengan memperhitungkan koefisien pajaknya. v. Nilai swadaya Sumbangan masyarakat berupa materiil baik berupa uang maupun dalam bentuk lain khususnya dalam program padat karya, dimana merupakan komitmen masyarakat dalam mendukung kelangsungan program, dan dinyatakan dalam rupiah.

D. Tehnik Pengambilan Sampel

Untuk tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut: 2 . 1 e N N n + = n = Ukuran sampel N = jumlah populasi untuk rumah tangga miskin penerima bantuan PNPM di kecamatan Kartasura. e = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengamatan sampel populasi commit to user 50 Nilai kritis untuk penelitian deskriptif yang dapat diterima adalah sebesar 10 dari populasi G. Sevilla et.al, 1993:161-162. Dari rumus Slovin tersebut dapat dihitung banyaknya sample yang dapat diambil pada program padat karya fisik dan program Keja mandiri ekonomi bergulir dengan populasi sebesar 4818 pemanfaat dari 12 desa di Kecamatan Kartasura, yaitu sebesar: 97 , 97 1 . 4818 1 4818 2 = + = n n Jadi, dari perhitungan menggunakan rumus tersebut, diperoleh hasil untuk pengambilan sampel pemanfaat PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebesar 97,97 responden atau dibulatkan menjadi 98 responden pemanfaat. Tetapi jumlah sampel dapat diambil lebih besar dari rumus slovin tersebut. Karena terjadi jumlah populasi yang sangat berbeda jauh antara program fisik dan ekonomi bergulir yaitu untuk program fisik sebesar 4.649 pemanfaat, sedangkan untuk program ekonomi bergulir hanya 169 pemanfaat, maka rumus stratified random sampling tidak efisien untuk digunakan karena hanya diperoleh 3 sampel untuk program ekonomi bergulir. Tabel 3.1 Penentuan Sampel menggunakan Model Stratified Random Sampling Program Populasi Sampel Ekonomi bergulir 169 3,51 3,44 3 Padat karya fisik 4649 96,49 94,56 95 Jumlah 4818 100 98 Sumber: data diolah commit to user 51 Supaya diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat maka pengambilan sampel untuk Program Ekonomi Bergulir digunakan model menurut Suharsimi Arikunto, yaitu suatu penelitian akan lebih baik apabila jumlah sampel yang digunakan adalah 10 dari jumlah total populasi. Berdasarkan tehnik tersebut dapat diambil sampel untuk program ekonomi bergulir yaitu sebesar 16,9 pemanfaat atau dibulatkan menjadi 17 pemanfaat dari 169 populasi. Dan untuk program fisik sebesar 95 pemanfaat. Untuk pengambilan sampel yang dilakukan secara acak di dalam populasi yang sudah dikelompokkan dirumuskan sebagai berikut: n N N ni ´ = 1 ni = jumlah sampel yang diambil N 1 = jumlah rumah tangga sasaran per desa N = jumlah populasi n = jumlah sampel yang ditentukan Dengan rumus di atas diperoleh hasil secara acak dari 12 desa di Kecamatan Kartasura dengan jumlah sampel untuk program padat karya fisik 95 responden dan 17 responden untuk program kerja mandiri ekonomi bergulir, yaitu sebesar: commit to user 52 Tabel 3.2 Distribusi Populasi dan Sampel Program Kerja Mandiri Ekonomi Bergulir di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 No Desa Pemanfaat Sampel 1 Ngemplak 11 1 2 Gumpang 12 1 3 Makamhaji 40 4 4 Pabelan - 5 Ngadirejo 24 2 6 Kartasura 33 3 7 Wirogunan 33 3 8 Ngabeyan - 9 Singopuran 16 2 10 Gonilan - 11 Kertonatan - 12 Pucangan - Jumlah 169 17 Sumber: data diolah Tabel 3.3 Distribusi Populasi dan Sampel Program Padat Karya Fisik di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 No Desa Pemanfaat Sampel 1 Ngemplak 8 2 Gumpang 257 5 3 Makamhaji 1090 22 4 Pabelan 173 4 5 Ngadirejo 970 20 6 Kartasura 1065 22 7 Wirogunan 265 5 8 Ngabeyan 111 2 9 Singopuran 125 3 10 Gonilan 160 3 11 Kertonatan 85 2 12 Pucangan 340 7 Jumlah 4649 95 Sumber: data diolah commit to user 53

E. Alat Analisis

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76