Deskripsi Karakteristik Sosial-Ekonomi Sasaran PNPM-MP

commit to user 67

B. Deskripsi Karakteristik Sosial-Ekonomi Sasaran PNPM-MP

1. Program Kerja Mandiri Ekonomi Bergulir

Jumlah populasi untuk program ekonomi bergulir tahun 2009 terbilang sangat sedikit karena program ini belum sepenuhnya di sosialisasikan kepada masyarakat. Hanya beberapa masyarakat yang berminat dan diyakini mampu mengembalikan pinjaman yang menerima program ini. Dengan kuisioner yang dibagikan pada responden dapat diketahui keadaan demografi dari pemanfaat program ekonomi bergulir seperti pada tabel 4.9. Tabel 4.7 Variabel Demografi Responden Ekonomi Bergulir di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Sumber: data diolah Variabel Jumlah Kelompok Umur Antara 16-30 Antara 31-50 51 ke atas 3 8 6 17,65 47,06 35,29 Total 17 100 Status Perkawinan Kawin Tidak Kawin JandaDuda 13 1 3 76,47 5,88 17,65 Total 17 100 Jumlah Keluarga Rata-rata Maksimum Minimum 4,9 5 7 3 commit to user 68 Pertama, berdasarkan kelompok umur dari 17 sampel yang diambil. Untuk kelompok umur antara 16-30 tahun berjumlah 3 orang atau 17,65 dari seluruh sampel. Responden penerima program yang berumur sekitar 31-50 tahun sebanyak 8 orang atau 47,06. Dan sisanya sebesar 35,29 atau sebanyak 6 orang yang berusia 51 tahun ke atas yang menjadi pemanfaat program ekonomi bergulir. Kedua adalah berdasarkan status perkawinan pemanfaat program. Responden program ekonomi bergulir yang berstatus kawin atau berkeluarga sebanyak 13 pemanfaat atau 76,47 dari 17 responden. Pemanfaat program yang berstatus tidak kawin atau belum menikah hanya satu orang saja atau 5,88. Sedangkan untuk janda atau duda sebanyak 3 responden pemanfaat atau 17,65. Jumlah keluarga dari penerima manfaat program ekonomi bergulir rata-rata berjumlah 4,9 orang atau 5 orang setiap keluarga. Dalam responden program ekonomi bergulir ini palin banyak berjumlah 7 orang dalam satu keluarga, dan paling sedikit berjumlah tiga orang dalam satu keluarga pemanfaat. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden program ekonomi bergulir, dapat dilihat dari tabel 4.10 tentang variabel sosial- ekonomi. Pendidikan responden program ekonomi bergulir yang berjumlah 17 pemanfaat, sebanyak 3 orang atau 17,65 tidak pernah merasakan bangku sekolah. Alasan mereka tidak sekolah adalah karena ekonomi keluarga dan ada juga yang tidak sekolah karena masalah commit to user 69 kepribadian. Responden yang hanya lulusan SD ada 4 orang atau 23,53. Mereka yang hanya lulusan SD rata-rata berusia 50-60 tahun dan alasannya adalah karena pada waktu dulu, pemerintah hanya mewajibkan belajar 6 tahun. Sisanya masing-masing 29,41 orang responden adalah lulusan SMP dan SMA, yaitu sebanyak masing-masing 5 responden Tabel 4.8 Variable Sosial-Ekonomi Responden Program Ekonomi Bergulir di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Variabel Jumlah Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SMA 3 4 5 5 17,65 23,53 29,41 29,41 Total 17 100 Pekerjaan Sebelum Program Taniternak Produksi Buruh Jasa Dagang 3 2 3 2 7 17,65 11,76 17,65 11,76 41,18 Total 17 100 Sumber: data diolah Dari jenis pekerjaan sebelum mengikuti program, masing-masing sebanyak tiga orang berprofesi sebagai petanipeternak dan buruh. Responden yang bekerja di bidang produksi dan jasa masing-masing sebanyak dua orang atau 11,76 dari 17 responden. Dan sisanya tujuh commit to user 70 orang atau 41,18 dari keseluruhan responden program ekonomi bergulir berprofesi sebagai pedagang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebelum program profesipekerjaan yang paling banyak mengikuti program kerja mandiri ekonomi bergulir dari 17 responden adalah pedagang. Alasannya adalah untuk menambah biaya operasi modal untuk menghasilkan keuntungan yang lebih

2. Program Padat Karya Fisik

Tabel 4.12 menjelaskan tentang aspek demografi responden padat karya. Berdasarkan kelompok umur, responden yang berusia antara 16-30 tahun berjumlah 30 orang atau sebesar 31,58 dari total 95 responden. Sebagian besar responden yang ikut dalam program padat karya ini berusia antara 31 sampai 50 tahun yaitu sebanyak 47 orang atau 49,47. Terdapat pula responden yang berusia 51 tahun ke atas yang berjumlah 18 orang dari total sampel 81 orang atau sebesar 18,95. Berdasarkan jenis kelaminnya, pemanfaat program padat karya sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 88 orang dari 95 sampel yang diambil atau 92,63. Dan hanya tujuh orang responden yang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 7,37. commit to user 71 Tabel 4.9 Variabel Demografi Responden Padat Karya di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Variabel Jumlah Kelompok Umur Antara 16-30 Antara 31-50 51 ke atas 30 47 18 31,58 49,47 18,95 Total 95 100 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 88 7 92,63 7,37 Total 95 100 Status perkawinan Kawin Tidak kawin JandaDuda 61 25 9 64,21 26,32 9,47 Total 95 100 Jumlah Keluarga Rata-rata Maksimum Minimum 4,74 8 3 Sumber: data diolah Dari status perkawinannya, sebanyak 61 orang responden berstatus menikahkawin dan 25 orang tidak kawinbelum manikah. Sedangkan sisanya 9 orang berstatus jandaduda. Apabila dimasukkan dalam persen sebanyak 64,21 berstatus kawin, 26,32 orang tidak kawinbelum nikah dan 9,47 berstatus jandaduda. commit to user 72 Jumlah keluarga responden program fisik diperoleh rata-rata setiap keluarga memiliki anggota keluarga sebanyak 4,74 atau dibulatkan menjadi 5 orang per keluarga. Jumlah ini cukup besar karena jumlah maksimum dalam satu keluarga berjumlah delapan orang, dan minimum dalam satu keluarga berjumlah tiga orang. Tabel 4.10 Pendidikan Responden Padat Karya di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Pendidikan Jumlah Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD Tamat SD SMPSMA 8 25 36 27 8,42 26,32 37,89 28,42 Total 95 100 Sumber: data diolah Tabel 4.13 menunjukkan tingkat pendidikan responden program padat karya fisik. Dalam tabel tersebut dapat dilihat terdapat delapan orang responden yang tidak pernah sekolah atau 8,42. Sebesar 26,32 atau 25 orang responden tidak meneruskan sekolahnya di tingkat sekolah dasar SD. Responden yang sudah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar SD sebanyak 36 responden atau sebesar 37,89 persen. Tetapi ada juga yang sampai ke jenjang SMP dan SMA yaitu sebesar 27 orang responden atau sebesar 28,42 persen dari total sampel program padat karya fisik. Dari fakta di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden program padat karya masih berpendidikan rendah dan hanya 27 orang responden yang sudah menempuh wajib belajar 9 tahun. commit to user 73 Profesi atau pekerjaan responden program padat karya fisik sebelum mengikuti program dapat dilihat dari tabel 4.14. Responden yang berprofesi sebagai petani ada 10 orang atau dalam bentuk persen ada 12,35 . Petani disini diartikan sebagai pekerja tani, bukan pemilik pertanian. Responden yang bekerja di bidang produksi ada enam orang atau 6,32 dari total sampel. Produksi yang mereka kelola bermacam-macam ada yang produksi kayu, emping, rambakkrupuk. Pedagang yang mengikuti program ini berjumlah 11 orang atau 11,58 . Responden yang berprofesi sebagai buruh ada 27 orang atau 28,42 . Selain itu ada 24 responden yang pekerjaannya di bidang jasa atau 25,26. Dan sisanya 15 orang berprofesi sebagai pekerja lepas dan ada pula yang menganggur. Pada umumnya alasan mereka mengikuti program ini untuk menambah penghasilan, ada juga yang beralasan karena rumahtempat tinggal mereka berada di dekat tempat pembangunan. Tabel 4.11 Profesi Responden Program Padat Karya di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Profesi Jumlah Tani Produksi Dagang Buruh Jasa Lainnya 12 6 11 27 24 15 12,63 6,32 11,58 28,42 25,26 15,79 Total 95 100 Sumber: data diolah commit to user 74 Tabel 4.15 menyatakan jangka waktu bekerja dalam program padat karya fisik dari 95 responden yang diteliti. Dalam tabel tersebut responden yang bekerja kurang dari lima hari berjumlah delapan orang atau dalam bentuk persen sebanyak 9,88. Ada 33 orang yang bekerja selam 6 sampai 10 hari dalam pembangunan fisik sampai selesai atau 40,74 dari total responden. Responden yang bekerja selama 11 sampai 15 hari ada sebesar 23,46 atau lebih tepatnya ada 19 orang dari seluruh sampel yang diteliti. Sebanyak 12,34 atau 10 orang responden yang bekerja selama 16 sampai 20 hari. Selain itu, ada enam responden yang menyatakan bekerja selama 21 sampai 25 hari atau sebanyak 7,41. Ada juga responden yang bekerja selama lebih dari 26 hari yaitu sebanyak lima orang atau 6,17 dari seluruh responden program padat karya. Tabel 4.12 Jangka Waktu Bekerja dalam Program Padat Karya Fisik di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Jumlah Hari Jumlah Orang Di bawah 5 hari 6-10 hari 11-15 hari 16-20 hari 21-25 hari 26 hari ke atas 8 36 22 15 9 5 8,42 37,89 23,16 15,79 9,47 5,26 Total 95 100 Sumber: data diolah Pada umumnya pemanfaat program padat karya akan bekerja selama proses pembangunan fasilitas yang dibangun dalam PNPM-MP commit to user 75 sampai proyek tersebut selesai. Keterlibatan responden yang relatif lama tersebut berkaitan dengan keahlian mereka di dalam bekerja yaitu sebagai tukang. Tabel 4.13 Motivasi Mengikuti Program Padat Karya Fisik di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 Motivasi Jumlah Tidak menemukan pekerjaan lain Meningkatkan pendapatan Gagal panen Lainnya 15 21 2 57 15,79 22,11 2,11 60,00 Total 95 100 Sumber: data diolah Dari dilihat dari tabel 4.16, terdapat 13 responden yang ikut dalam program padat karya dengan motivasi tidak menemukan pekerjaan lain dan 11 responden menyatakan ikut dalam program karena ingin meningkatkan pendapatan. Selain itu hanya ada satu responden yang termotivasi ikut program karena gagal panen. Sebagian besar responden berpartisipasi dalam program padat karya fisik bukan karena ketiga faktor di atas, tetapi karena faktor-faktor lain seperti karena akan mendapatkan manfaat dari proyek baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan ada sebagian responden yang mengatakan akan tetap ingin berpartisipasi meskipun tanpa bayaran. Yang menjadi faktor utama mengapa responden ingin berpartisipasi yaitu karena ingin membangun desa dan lingkungan mereka agar lebih maju dan dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan proyek program padat commit to user 76 karya. Karena alasan inilah yang menjadi dasar sebagian besar responden untuk ikut berpartisipasi dalam program. Selain itu juga karena ingin menjaga sifat kegotongroyongan antar masyarakat desa. Bahkan ada beberapa warga yang ikhlas memberikan sumbangan berupa materi maupun moril untuk terselenggaranya proyek di desa mereka. Tabel 4.14 Persepsi Responden terhadap Program Fisik di Kecamatan Kartasura Tahun 2009 No Items Yabaikada tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pengetahuan tentang program Partisipasi dalam penentuan program Program sesuai dengan aspirasi masyarakat Lebih bermanfaat untuk rakyat miskin Bisa dikerjakan masyarakat Mendesak untuk dilaksanakan Kualitas sarana fisik yang dibangun Adanya sifat kegotong-royongan Sumbangan dari masyarakat Bermanfaat bagi masyarakat dan berpotensi ke depan 35 36,8 29 30,5 5962,1 2425,3 7073,7 7781,1 8084,4 8286,3 6467,4 6467,4 6063,2 6669,5 3637,9 7174,7 2526,3 1818,9 1515,8 1313,7 3132,6 3132,6 Sumber: data diolah Dalam tabel 4.17 dapat dilihat dari 95 responden yang mengetahui tentang program padat karya dalam PNPM-MP hanya sebesar 36,8 . Responden yang ikut berpartisipasi dalam penentuan program hanya sebesar 30,5 saja atau 29 responden. Sebesar 62,1 responden setuju bahwa program padat karya sesuai dengan aspirasi masyarakat. Tetapi hanya 25,3 responden yang setuju bahwa program lebih commit to user 77 bermanfaat untuk rakyat miskin, karena sebagian besar responden beranggapan bahwa tidak hanya masyarakat miskin yang mendapatkan manfaat dari program padat karya ini, melainkan seluruh lapisan masyarakat yang berada di lingkungan proyek. Berdasarkan persepsi responden sebanyak 73,7 setuju kalau program padat karya bisa dikerjakan oleh masyarakat itu sendiri. Sebagian besar responden setuju kalau program padat karya sangat mendesak untuk dilaksanakan yaitu sebesar 81,1. Persepsi responden padat karya tentang kualitas sarana fisik yang dibangun sebanyak 80 responden atau 84,4 setuju kalau kualitasnya cukup baik. Program padat karya fisik sangat mengedepankan sifat kegotong royongan, terbukti dengan sebesar 86,3 responden atau 82 orang setuju bahwa adanya sifat kegotong royongan pada setiap pembangunan proyek. Selain bantuan materi dari pemerintah daerah, sebagian masyarakat juga ikut serta memberikan sumbangan untuk proyek yang dibangun, bukan hanya berupa materi tetapi juga secara moral. Responden yang setuju dengan adanya sumbangan dari masyarakat ini sebesar 67,4, besarnya sama dengan persepsi responden tentang manfaat program terhadap masyarakat dan potensi ke depannya dari program tersebut. commit to user 78

C. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76