Corporate Governance dan Manajemen Laba:pengaruh Presiden Komisaris Independen dan Komite Audit Independen Surifah
155 Dari uji anova atau F test
didapat nilai F hitung sebesar 3,432 dengan probabilitas signiikansi 0,034. Oleh karena probabilitas lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel presiden komisaris independen dan komite audit
independen dapat digunakan untuk memprediksi manajemen laba, meskipun harus dilihat lagi signiikansi masing- masing variabel seperti akan dijelaskan di bawah ini.
Tabel7. Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .187
a
.035 .025
.300380821752
a.
Predictors: Constant, PRESKOMIND, KOM-DIT-IND
Tabel 8. Anova
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.619 2
.310 3.432
.034
a
Residual 17.053
189 .090
Total 17.673
191
4.3.1. Pengaruh Presiden Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba
Variabel presiden komisaris independen merupakan variabel dummy dengan nilai 1 untuk perusahaan yang presiden komisarisnya independen dan 0 jika presiden komisarisnya tidak independen. Berdasar pada tabel 4.9
tentang uji signiikansi parameter individual uji statistik t menunjukkan bahwa koeisien regresi variabel presiden komisaris independen menunjukkan arah negatif -0,009, hal ini berarti bahwa perusahaan yang presiden
komisarisnya independen, diskresionari akrualnya lebih rendah 0,009 dibandingkan dengan diskresionari akrual perusahaan yang presiden komisarisnya tidak independen. Arah negatif ini sesuai dengan teori yang dihipotesiskan
bahwa presiden komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Namun dilihat dari
signiikansinya, variabel presiden komisaris independen tidak berpengaruh signiikan terhadap manajemen laba 0,864 oleh karena itu hasil penelitian ini tidak mampu mendukung hipotesis.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan teori yang dihipotesiskan barangkali karena peran dari presiden komisaris independen tidak seefektif dengan yang diharapkan. Ketidakefektifan ini bisa disebabkan banyak hal,
misalnya karena: 1 Presiden komisaris dipilih bukan karena kompetensinya dalam melakukan pengendalian terhadap perusahaan, namun misalnya karena ketokohannya di masyarakat, dekat dengan kekuasaan, dekat
dengan pemegang saham mayoritas dan sebagainya. 2 Presiden komisaris mempunyai banyak jabatan lain, sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk menjalankan tugasnya dengan lebih detail sampai pada mendeteksi
kemungkinan adanya manajemen laba yang menguntungkan sebagian kecil stakeholder dan merugikan lainnya. 3 Presiden komisaris tidak mempunyai keahlian dibidang akuntansi dan keuangan, sehingga tidak cukup kompeten
untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan terdapatnya manajemen laba.
156
Volume 15, No.2 September 2011
Tabel 9. Coeficients
a
Model Unstandardized Coeficients
Standardized Coeficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.047 .041
1.154 .250
Kom-Dit-Ind -.233
.090 -.186
-2.582 .011
Preskomind -.009
.053 -.012
-.171 .864
a. Dependent Variable: DA
4.3.2. Pengaruh Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba