Pemahaman Konsep Matematis Tinjauan Pustaka

20

B. Kerangka Pikir

Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk be- kerja dalam sebuah kelompok sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Dengan berperan aktif dalam pembelajaran siswa akan lebih memahami konsep daripada siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match me- rupakan model pembelajaran pencocokkan jawaban dan soal, sehingga menarik dan hampir menyerupai permainan dengan menggunakan kecepatan dan ketepatan waktu. Pada model pembelajaran Make A Match siswa saling mencari pasangan soal atau jawaban yang mereka dapatkan. Dengan model pembelajaran Make A Match siswa diharapakan dapat lebih tertarik dengan pelajaran matematika. Apabila siswa tertarik terhadap pelajaran matematika, maka secara otomatis siswa akan sungguh-sungguh dan aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami konsep dengan baik. Pembelajaran dengan model Make A Match dimulai dengan guru membagi siswa menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok pemegang kartu soal dan kartu jawaban, kemudian dari kedua kelompok besar tersebut dibagi menjadi kelompok- kelompok kecil yang heterogen dan tediri dari 2 siswa, setiap kelompok kecil. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan Lembar Kerja Siswa LKS pada siswa, dengan LKS siswa dapat menggali pengetahuan secara mandiri dan untuk memperdalam pemahaman konsep matematisnya akan digunakan model pembelajaran Make A Match. 21 Setelah kelompok-kelompok kecil tersebut selesai mengerjakan LKS, salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi. Kelompok tersebut kemudian dibagikan kartu soal untuk kelompok pemegang kartu soal dan dibagikan jawaban untuk kelompok pemegang kartu jawaban. Kelompok-kelompok tersebut mendiskusikan soal dan jawaban yang mereka dapatkan, untuk kelompok pemegang kartu jawaban diberikan soal rangsangan yang merupakan soal dari jawaban yang mereka dapatkan tanpa memberi tahu bahwa soal tersebut sama dengan soal yang diberikan pada kelompok pemegang kartu soal. Setelah diskusi selesai, mereka mencari pasangan-pasangan jawaban atau soal yang mereka pegang kemudian mendiskusikan dan mengemukakan alasannya. Pada tahap pencocokan kartu inilah, siswa mematangkan pemahaman konsep matematisnya. Dengan kegiatan yang menyerupai permaianan ini siswa dituntut agar cepat dalam berpikir, mengingat konsep-konsep yang telah didapatkan dari LKS, sehingga siswa dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban yang mereka pegang. Kegiatan ini juga menghilangkan kejenuhan mereka setelah mengerjakan LKS.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Rata-rata nilai pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran tipe Make A Match lebih tinggi daripada rata-rata nilai pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari delapan kelas, yaitu VII Axcel, VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VIIF, dan VIIG . Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Purposive Random Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010:300. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata nilai tes semester ganjil setiap kelas pada populasi. 2. Mengambil dua kelas yang mempunyai rata-rata nilai semester sama atau yang paling mendekati. Sample pada penelitian ini ditentukan oleh guru mitra. Sehingga diperoleh kelas VII A dan VII B sebagai sampel penelitian. Kelas VII A dan kelas B di ajar oleh guru matematika yang sama dan kedua kelas memiliki rata-rata nilai semester paling mendekati. Kelas VII B yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol. 23

B. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan desain post-test only dengan kelompok pengendali yang tidak diacak Furchan,1982: 368. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Post-test E X O 1 P C O 2 Keterangan: E = Kelas eksperimen P = Kelas pengendali atau kontrol X = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran dengan metode Make A Match C = Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional O 1 = Skor post-test pada kelas ekperimen O 2 = Skor post-test pada kelas kontrol

C. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa, cara guru mengajar, dan karakteristik siswa 2. Menentukan populasi dan sampel. 3. Menetapkan materi pelajaran dan menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan digunakan dalam penelitian. 4. Pembuatan Instrumen Penelitian 5. Melakukan validasi instrumen. 6. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

ENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

9 44 48

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 29 40

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 10 135

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 19 132

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 161

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 62