Penggolongan Kosmetik Kimia Kosmetik
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KIMIA KOSMETIK DAN OBAT
KELOMPOK KOMPETENSI I
52
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
8 Surfactants Surfactant menjelaskan sifat bahan kimia yang dapat memudahkan
bahan kimia dalam kosmetik menyebar dalam kulit Bahan-bahan aktif lainnya yang biasanya ditambahkan ke dalam sediaan
kosmetik antara lain adalah: vitamin, hormon, dan ekstrak tumbuhan- tumbuhan. Berikut ini adalah bahan aktif yang sering digunakan.
1
Vitamin Vitamin yang sering ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik adalah vitamin
A, C, dan E. Penambahan vitamin A ke dalam sediaan kosmetik berguna untuk kulit dalam mempertahankan pertumbuhan sel epitel secara normal.
Penambahan vitamin A ini dibenarkan karena: 1 larut dalam lemak dan mudah diabsorpsi oleh kulit dan 2 mempunyai efek lokal yang baik, yaitu
melicinkan dan melunakkan kulit. Namun penambahan vitamin A ini ke dalam sediaan kosmetik agak sulit karena vitamin A mudah teroksidasi
sehingga sediaan kosmetik harus disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari.
Vitamin C, sering ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik, karena vitamin ini berfungsi pada pembentukan kolagen dan proses pigmentasi. Vitamin C
mudah diabsorpsi oleh kulit namun ada kerugiannya karena vitamin C ini mudah teroksidasi. Vitamin lain yang sering ditambahkan ke dalam sediaan
kosmetik adalah vitamin E. Vitamin ini berguna untuk regenerasi sel-sel epitel kulit dan digunakan sebagai bahan antioksidan. Dalam kemasan
kosmetik, vitamin sering ditulis dalam berbagai nama merk dagang, misalnya vitamin B6 ditulis dengan nama pyridoxine hydrochloride.
1 vitamin C 2 vitamin B6
3 vitamin E
Gambar 2.1 Produk berdasarkan penggolongan kosmetika
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KIMIA KOSMETIK DAN OBAT
KELOMPOK KOMPETENSI I
53
2
Hormon Hormon ditambahan ke dalam sediaan kosmetik untuk tujuan
memperlambat proses penuaan kulit, menghilangkan kerutan, dan mencegah kekeringan pada kulit sehingga didapat kulit wajah yang lebih
muda. Hormon-hormon yang sering ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik adalah hormon estrogen. Hormon ini mempunyai efek antara lain:
a meningkatkan elastisitas kulit, b meningkatkan peredaran darah pada kulit,
c menyebabkan turgor kulit bertambah. Efek tersebut menyebabkan penampakan kulit lebih muda. Bahan
–bahan aktif yang sering ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik untuk
pengobatan antara lain sebagai berikut. a Sulfur dan selenium digunakan pada sediaan kosmetik rambut,
misalnya shampo anti ketombe. Bahan ini mempunyai efek sebagai oksidator dan reduktor.
b Asam formiat, bahan ini ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik untuk kulit rambut yang berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi dan
metabolisme pada kulit dalam merangsang pertumbuhan rambut. c Fenol dan resorsinol ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik rambut
yang berfungsi sebagai keratolitik, desinfektan, dan stimulan. d Tribromo salicyl anilida TBA dan bithional sering ditambahkan ke dalam
sediaan kosmetik sabun yang berfungsi sebagai zat anti bakteri.