Kimia Kosmetik sebagai Koloid
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KIMIA KOSMETIK DAN OBAT
KELOMPOK KOMPETENSI I
66
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Streptomisin tidak boleh dikonsumsi melalui pencernaan karena dapat melukai dinding usus sehingga obat ini harus diberikan kepada
pasien melalui penyuntikan. Efek samping dari streptomisin umumnya demam, kulit bercak, muntah, dan sakit tenggorokan.
Beberapa jenis
bakteri mampu
menyesuaikan diri
dan kebal
terhadap antibiotik, yang dipakai selama pengobatan. Jika ini terjadi maka pengobatan dengan antibiotik tersebut tidak akan sembuh. Gejala
ini biasanya muncul pada penderita yang tidak disiplin memakan obat. 3 Zat Psikiatris
Psikiatris adalah jenis obat-obatan yang dapat memengaruhi bagian tertentu dari
sistem saraf.
Jika obat
ini dikonsumsi
maka orang
yang mengonsumsinya akan melakukan tindakan di luar kesadaran atau di luar kendali sistem saraf. Kebanyakan obat psikiatris bertindak
secara langsung kepada sistem saraf. Terdapat berbagai jenis obat psikiatris seperti stimulan dan depresan.
a Stimulan Stimulan digunakan untuk mempercepat tindakan sistem saraf. Jadi, jika
seseorang mengonsumsi
obat ini
dapat menyebabkan
orang tersebut merasa lebih percaya diri. Zat stimulan yang berasal dari tubuh
contohnya adalah adrenalin, yaitu sejenis stimulan yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dalam tubuh. Stimulan berkerja dengan cara memacu kerja
jantung lebih kuat dan cepat sehingga tubuh kita merasa lebih siap menghadapi berbagai kecemasan. Dengan adanya stimulan maka organ-
organ dalam tubuh akan bertindak lebih tangkas dari biasanya. Terdapat beberapa jenis stimulan di antaranya amfetamin, kokain, dan obat-obatan
tergolong narkoba. b Amfetamin
Amfetamin digunakan untuk mengurangi rasa cemas yang berlebihan dan mengurangi selera makan sehingga berat badan turun. Di samping itu,
amfetamin juga
digunakan untuk
menjaga gairah
hidup. Dengan mengonsumsi amfetamin, pengguna merasa lebih berenergi, lebih
gembira, dan senang berbicara. Pasien yang banyak mengonsumsi amfetamin dalam dosis tinggi akan menjadi agresif dan ganas serta sering
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KIMIA KOSMETIK DAN OBAT
KELOMPOK KOMPETENSI I
67
mengkhayal. Hal ini akan menimbulkan perasaan yang tidak menentu serta sering mendengar suara-suara yang tidak jelas sumbernya. Obat-obatan
yang termasuk amfetamin di antaranya dextro-amfetamin dexedrina dan metamfetamin methedrina. Kedua obat ini sangat efektif untuk mengobati
penyakit kecemasan dan sering muram. Obat ini juga dapat menimbulkan ketagihan.
c Kokain Kokain adalah sejenis alkaloid yang dapat diekstrak dari pohon
koka Erythroxylon coca. Kokain merupakan stimulan yang kuat dan digunakan sebagai obat bius dalam pembedahan lokal seperti mulut, mata,
dan telinga. Namun, obat ini dapat menimbulkan ketagihan dan tergolong narkoba Jenis alkaloid lain meliputi sejumlah obat-obatan adalah
morfin dan quinin kina. Morfin diekstrak dari bunga madat dan quinin diekstrak dalam kulit pohon kina. Senyawa lain yang sejenis adalah heroin
dan LSD lysergic acid diethylamida. d Depresan
Depresan adalah jenis obat-obatan yang berfungsi mengurangi aktivitas sebagian otak dan mengurangi aktivitas sistem saraf. Orang yang
mengonsumsi obat jenis ini akan merasa ngantuk dan merasa gembira. Ada beberapa jenis obat-obatan yang tergolong obat depresan di antaranya
adalah barbiturat dan trankuilizer. Barbiturat dan trankuilizer bertindak sebagai sedatif dan juga hipnotik, yaitu obat yang dipakai untuk penderita
sakit jiwa. Sedatif bersifat sebagai obat penenang, sedangkan hipotik menyebabkan pasien tidak tenang.
Pemakaian dosis tinggi barbiturat akan tampak berperilaku seperti orang mabuk dan suara kurang jelas bahkan dapat mengakibatkan
hilangnya keseimbangan tubuh. Dosis yang terlampau tinggi dapat menimbulkan kematian karena menyumbat saluran nafas.
Trankuilizer dipakai sebagai pengganti barbiturat. Reaktivitas obat ini sama dengan barbiturat, keunggulannya tidak menyebabkan ketagihan.
Trankuilizer biasanya
digunakan bagi
pasien yang
mengikuti program psikoterapi.