Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
34
seharusnya dipahami dan juga dimengerti oleh pendidik dan juga peserta didiknya. Selain itu juga meskipun belum secara khusus ada kebijakan tentang
pendidikan multikultural setidaknya sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan multikultural kesetiap mata pelajaran. Keberagaman yang ada di
sekolah mulai dari agama, bahasa daerah, dan budaya bisa melahirkan konflik- konflik. Selain adanya pendidikan multikultural di Indonesia sendiri memiliki
semboyan Bhineka Tunggal Ika, dimana merupakan pemersatu bangsanya. Berangkat dari kebhinnekaan yang sudah ada, sekolah mengupayakan warga
sekolahnya untuk saling toleransi, meskipun toleransi saja tidak cukup untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Adanya keberagaman yang ada di
sekolah memerlukan nilai-nilai kebhinnekaan yang berasal dari Pancasila selain nilai-nilai multikultural. Keduanya saling berkaitan dan mendukung
untuk menjadikan manusia bersikap positif tanpa ada konflik. Pendidikan ditujukan untuk membenahi kualitas sumber daya manusia
untuk lebih baik lagi. Pendidikan multikultural dalam konteks kebhinnekaan diberikan untuk memahami perbedaan yang ada serta mengajarkan untuk
menyikapi perbedaan tersebut. Dalam UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai, kultural, dan kemajemukan bangsa.
Pendidikan multikultural juga merupakan transformasi pendidikan yang memberikan kritikan dan menunjukan kelemahan, kegagalan dan diskriminasi
yang terjadi dalam pendidikan. Selain itu pendidikan multikultural memiliki
35
tujuan yaitu agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasi materi pelajaran akan tetapi juga mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap
demokratis, pluralis, dan humanis. Dalam pelaksanaannnya tentunya ada beberapa faktor yang mendukung
dan menghambat pendidikan multikultural kebhinnekaan. Selanjutnya juga ada solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada supaya
pendidikan multikultural kebhinnekaan dapat berjalan dengan baik.
36
Adapun kerangka pikirnya sebagai berikut :
Gambar. 1. Kerangka Berfikir Penelitian Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 ayat 1
Implementasi Pendidikan Multikultural Kebhinnekaan
Kepala Sekolah
Guru Siswa
Strategi Penerapan Pendidikan Multikultural kebhinnekaan
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
Solusi