30
c. Sila Persatuan Indonesia mengandung nilai saling menghargai perbedaan,
kemauan  untuk  bersatu,  menghormati  simbol-simbol  negara,  dan  rasa bangga  sebagai  orang  Indonesia.  Hal  ini  diwujudkan  dengan
menggunakan  bahasa  Indonesia  melaui  sistem  pendidikan  dan persekolahan dengan pendidikan multikultural.
d. Sila  Kerakyatan  Yang  Dipimpin  Oleh  Hikmat  Kebijaksanaan  Dalam
PermusyawaratanPerwakilan mengandung nilai-nilai demokrasi, populis tidak memihak kepentingan rakyat.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang memiliki nilai
rasa solidaritas sosial dan kerjasama dalam menanggulangi masalah.
E. Sekolah Dasar
Pada sekolah dasar usia anak dimulai dari umur 6-13 tahun, pada masa ini  anak  sudah  matang  untuk  bersekolah.  Artinya  anak  sudah  siap  memasuki
sekolah  dasar.  Pada  masa  ini  merupakan  pengalaman  baru  bagi  anak dikarenakan  anak  akan  melakukan  penyesuaian  dengan  lingkungan  sekolah.
Pertama kali masuk sekolah anak akan memiliki peubahan sikap, nilai dan juga perilaku.
Diusia ini anak juga akan mengalami perkembangan, diantaranya : 1.
Perkembangan  fisik  yang  mana  masih  stabil  berbeda  antara  satu  anak dengan anak yang lain.
31
2. Perkembangan  kognitif  menurut  piaget  mengemukakan  konsep  yang
dimiliki  masih  samar-samar,  mampu  memecahkan  masalah  yang  aktual, logis, dan rasa ego yang berkurang.
3. Perkembangan  bahasa  yang  nampak  pada  perbendaharaan  kata  dan  tata
bahasa. 4.
Perkembangan  Moral  merupakan  kemampuan  anak  untuk  memahami normadan etika yang berlaku.
5. Perkembangan  Emosi  yang  memiliki  peran  penting  dan  berpengaruh
terhadap fisik. 6.
Perkembangan  Sosial,  perkembangan  emosi  dan  sosial  saling  berpengaruh dan berimbas kepada tingkah laku sosial yang dimiliki anak Rita Eka dkk,
2008: 103-108.
F. Penelitian yang Relevan
Beberapa  penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  adalah  salah satunya  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Farida  Hanum  dan  Setya  Raharja
tentang  Pengembangan  Model  Pembelajaran  Multikultural  Di  Sekolah  Dasar Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penelitian ini diperoleh hasil
sebagai  berikut.  1  Keberagaman  kultur  di  15  SD  yang  di-assess,  ada  yang kompleks  dan  ada  yang  tidak  kompleks.  SD  di  perkotaan  lebih  beragam
kulturnya  dibanding  SD  di  pinggiran  atau  pedesaan.  Dari  15  sekolah  tersebut memungkinkan  jika  diambil  5  SD  untuk  implemantasi  pembelajaran
multikultural  pada  tahap  penelitian  berikutnya,  dengan  mempertimbangkan