Latar Belakang Masalah Peranan Lembaga Adat Pakpak Dairi Sulang Silima Marga Angkat Dalam Pemilihan Kepala Desa Belang Malum Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Dasar 1945, pasal 18, ayat 1 dikatakan bahwa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah –daerah provinsi, dari daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Dari pengertian Undang-undang tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa desa merupakan bagian dari pemerintahan daerah. Peraturan perundang-undangan terakhir yang mengatur mengenai desa adalah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Desa memang tidak diatur dalam suatu undang-undang tersendiri, karena sesuai amanat UUD 1945 secara eksplisit tidak disebutkan kedudukan pemerintahan desa dalam susunan sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun demikian, perlu dicermati bahwa dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tersebut membawa konsekuensi desa menjadi terdesentralisasi dan memiliki hak otonom berdasarkan asal-usul dan adat istiadat untuk mengatur rumah tangganya sendiri dan bertanggungjawab terhadap Bupati atau Walikota. 1 Secara historis desa merupakan embrio bagi terbentuknya masyarakat politik dan pemerintahan di Indonesia. Jauh sebelum negara – bangsa ini terbentuk, entitas sosial sejenis desa atau masyarakat adat dan lain sebagainya, telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi sangat penting. Mereka ini merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat 1 Solekhan, Moch. 2012. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Malang: Setara Press. Hal. 38 Universitas Sumatera Utara istiadat dan hukumnya sendiri yang mengakar kuat, serta relatif mandiri dari campur tangan entitas kekuasaan dari luar 2 Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. Desa juga memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI . 3 Pemerintahan desa, dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa, pasal 1 ayat 6 menyebutkan bahwa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, dalam penyelenggaraan pemerintahan desa ada 2 institusi yang mengendalikannya, yaitu Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD. . Penyelenggaraan pemerintahan desa harus sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 pasal 202 tentang pemerintahan daerah. Dijelaskan juga dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005, bahwa yang dimaksud dengan Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa. Kepala Desa adalah seorang tokoh di desa yang memenuhi berbagai persyaratan dan berhasil memenangkan Pemilihan 2 Purwo Santoso. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 36 3 Widjaja HAW. 2001. Pemerintahan DesaMarga Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. Suatu Telaah Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Press. Hal.65 Universitas Sumatera Utara Kepala Desa. Kepala Desa dipilih oleh rakyat desa yang telah memiliki hak memilih dan dipilih secara langsung. Syarat dan tata cara pemilihannya diatur dalam peraturan daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 pasal 51 ayat 1 Kepala Desa Terpilih dilantik oleh BupatiWalikota paling lama 15 lima belas hari terhitung tanggal penerbitan keputusan BupatiWalikota. Pemilihan kepala desa merupakan pesta rakyat, dimana pemilihan kepala desa dapat diartikan sebagai suatu kesempatan untuk menampilkan orang-orang yang dapat melindungi kepentingan masyarakat desa. 4 Masyarakat desa memiliki kesempatan untuk memilih secara langsung siapa yang akan menjadi pemimpin di desanya. Pemilihan Kepala Desa tidak lepas dari partisipasi politik masyarakat desa. Partisipasi politik pada hakikatnya sebagai ukuran untuk mengetahui kualitas kemampuan warga negara dalam menginterpretasikan sejumlah simbol kekuasaan kebijaksanaan dalam mensejahterakan masyarakat sekaligus langkah- langkahnya ke dalam simbol-simbol pribadi. Atau dengan perkataan lain, partisipasi politik adalah proses memformulasikan ulang simbol-simbol komunikasi berdasarkan tingkat rujukan yang dimiliki baik secara pribadi maupun secara kelompok individual reference, social references yang berwujud dalam aktivitas sikap dan perilaku 5 Pemilihan Kepala Desa pada umumnya mendapat campur tangan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan. Demikian halnya dengan pemilihan Kepala Desa Belang Malum, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi yang berlangsung pada bulan April tahun 2011. Salah satu pihak yang berperan dalam pemilihan kepala desa di Desa Belang Malum adalah Lembaga Adat Pakpak Dairi, dalam hal ini Sulang Silima Marga Angkat. . Lembaga adat dapat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi adat yang tersusun relatif tetap atas pola-pola kelakuan, peranan-peranan, dan relasi-relasi yang terarah dan mengikat individu, mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum adat guna tercapainya 4 Duta Sosialismanto. 2001. Hegemoni Negara. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama. Hal. 191 5 Soemarsono. 2002. Komunikasi Politik. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Hal. 4-5 Universitas Sumatera Utara kebutuhan-kebutuhan dasar. Atau dalam pengertian lain lembaga adat adalah suatu organisasi kemasyarakatan adat yang dibentuk oleh suatu masyarakat hukum adat tertentu mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri serta berhak dan berwenang untuk mengatur dan mengurus serta menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan adat 6 Sulang Silima Marga Angkat adalah salah satu dari tiga Lembaga Adat Pakpak yang ada di Kecamatan Sidikalang bersama Sulang Silima Marga Ujung, dan Sulang Silima Marga Bintang. Ketiga lembaga adat tersebut merupakan pemegang hak ulayat di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Desa Belang Malum merupakan daerah kekuasaan Marga Angkat. Desa Belang Malum menjadi tempat berdirinya Tugu Sulang Silima Marga Angkat dan merupakan tempat sekretariat Sulang Silima Marga Angkat. Sebagian besar masyarakat di Desa Belang Malum diluar Marga Angkat hanya berhak memakai dan mengolah tanah dan tanah tersebut sewaktu-waktu bisa dicabut hak pakainya oleh Lembaga Adat Sulang Silima Marga Angkat. . Sulang Silima Marga Angkat sebagai pemangku adat dan pemegang hak ulayat di Desa Belang Malum menjadi modal yang kuat untuk memainkan peran dalam proses pemilihan Kepala Desa Belang Malum. Pada Pemilihan Kepala Desa Belang Malum tahun 2011 terdapat ada dua calon Kepala Desa yakni Sahat Hutauruk dan St. Elom Simanungkalit. Sehat Hutauruk merupakan Kepala desa Belang Malum periode 2006-2011 yang mencalonkan diri kembali menjadi kepala desa untuk yang kedua kalinya. St. Esrom Simanungkalit merupakan Sekertaris Desa Belang Malum periode 2006-2011. St. Esrom Simanungkalit merupakan calon kepala desa yang didukung oleh Sulang Silima Marga Angkat. Sulang Silima Marga Angkat menilai bahwa Sehat Hutauruk sebagai kepala desa di Desa Belang Malum periode 2006-2011 banyak melakukan peyimpangan yang melanggar 6 Lembaga Adat dalam http:www.slideshare.netlembaga-adat diakses pada 21 April 2014 Universitas Sumatera Utara aturan Hukum Adat Pakpak. Penyelenggaraan pemerintahan desa oleh Sehat Hutauruk selama menjabat sebagai kepala desa dinilai jauh dari apa yang dijanjikannya ketika akan dipilih tahun 2006. Sulang Silima Marga Angkat tidak ingin kalau Sehat Hutauruk kembali menjabat sebagai Kepala Desa Belang Malum. Untuk mencegah Sehat hutauruk terpilih kembali maka Sulang Silima Marga Angkat memainkan peran dalam pemilihan Kepala Desa Belang Malum tahun 2011. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peranan Sulang Silima Marga Angkat dalam proses pemilihan Kepala Desa Belang Malum, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Dengan demikian penulis memberi judul penelitian ini dengan “ Peranan Lembaga Adat Pakpak Dairi Sulang Silima Marga Angkat dalam pemilihan Kepala Desa Belang Malum, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi tahun 2011.”

1.2 Rumusan Masalah