36 1
Anak Sulung Cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif
dibandingkan dengan adik-adiknya. Anak pertama cenderung mendapatkan dan menyeleaikan pendidikan yang lebih tinggi dan
memiliki prestasi yang baik. 2
Anak Tengah Lebih mudah bergaul dan memiliki rasa setia kawan yang tinggi.
Cenderung belajar, menjalin hubungan, dan mencari dukungan dari teman-teman seusianya. Oleh karena itu cenderung memiliki
kemampuan dalam bersosialisasi. Anak tengah sering menjadi mediator dan pecinta damai.
3 Anak Bungsu
Cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Cenderung untuk selalu ingin memperoleh perlakuan yang sama.
4 Anak Tunggal
Memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan anak pertama dan sering merasa terbebani dengan harapan yang tinggi dari orang
tua mereka terhadap diri mereka. Lebih percaya diri, supel, memiliki imajinasi yang tinggi, mengharapkan banyak dari orang
lain, tidak senang dikritik, kadang tidak fleksibel, serta perfeksionis. Sehubungan dengan karakteristik anak tunggal, Hall
dalam Maya Puspaning Tyas, 2008: 9 menyatakan bahwa perhatian dari orang tua yang biasa dituntut dan didapatkan oleh
37 anak tunggal menyebabkannya menjadi anak yang iri, egois,
egosentris, bergantung, agresif, dominatif, atau argumentatif.
c. Karakteristik Siswa Berprestasi
Siswa berprestasi yang menunjukkan adanya ketercapaian suatu prestasi termasuk dalam golongan anak berbakat. Arif Rohman 2011:
143 menyatakan bahwa kepemilikan bakat dan minat sangat berpengaruh pada prestasi hasil belajar peserta didik. Menurut Sutjihati
Somantri 2007: 179, prestasi akademik dan perilaku-perilaku nonakademik, dapat dijadikan indikator dari keberbakatan seseorang.
Lebih lanjut Sutjihati Somantri 2007: 161 mengungkapkan bahwa keberbakatan itu sendiri apabila menggunakan sudut pandang
berdimensi ganda maka merujuk kepada anak yang menunjukkan kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual,
kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Munandar Arif Rohman, 2011: 143-144 menyebutkan ciri-ciri
peserta didik berbakat sebagai berikut: Pertama, indikator intelektualbelajar, mencakup: kemudahan
dalam menangkap pelajaran, kemudahan mengingat kembali, memiliki perbendaharaan kata yang luas, penalaran yang tajam
berpikir logis, kritis, memahami hubungan sebab akibat, daya konsentrasi baik perhatian tidak mudah teralihkan, menguasai
banyak bahan tentang macam-macam topik, senang membaca, mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat secara
lisan tertulis dengan lancar dan jelas, mampu mengamati secara cermat, senang mempelajari kamus, peta dan ensiklopedi, cepat
memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca
pada usia lebih muda, daya abstraksi cukup tinggi, dan selalu sibuk menangani berbagai hal.
38 Kedua, indikator kreativitas, mencakup: memiliki rasa ingin
tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan yang berbobot, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah,
mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu- malu, mempunyaimenghargai rasa keindahan, mempunyai
pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor tinggi, memiliki
rasa imajinasi yang kuat, mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain
orisinil, dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, mampu
mengembangkan atau
merinci suatu
gagasan kemampuan elaborasi.
Ketiga, indikator motivasi, meliputi: tekun menghadapi tugas dapat bekerja sama maraton dan tidak berhenti sebelum selesai,
ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin
mendalami bahanbidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin, menunjukkan minat
terhadap aneka macam masalah orang dewasa, senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin,
dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya dalam arti tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, mengejar tujuan-tujuan
jangan panjang, serta senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Berkitan dengan motivasi, Sugihartono, dkk 2012: 20-21 menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku. Motivasi tinggi dapat ditemukan
dalam sifat perilaku siswa diantaranya: 1
Ada kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi. 2
Ada perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar.
3 Ada upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar
senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.