Karakteristik Siswa Berprestasi Siswa Berprestasi di Sekolah Dasar Kelas Tinggi
38 Kedua, indikator kreativitas, mencakup: memiliki rasa ingin
tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan yang berbobot, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah,
mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu- malu, mempunyaimenghargai rasa keindahan, mempunyai
pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor tinggi, memiliki
rasa imajinasi yang kuat, mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain
orisinil, dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, mampu
mengembangkan atau
merinci suatu
gagasan kemampuan elaborasi.
Ketiga, indikator motivasi, meliputi: tekun menghadapi tugas dapat bekerja sama maraton dan tidak berhenti sebelum selesai,
ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin
mendalami bahanbidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin, menunjukkan minat
terhadap aneka macam masalah orang dewasa, senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin,
dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya dalam arti tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, mengejar tujuan-tujuan
jangan panjang, serta senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Berkitan dengan motivasi, Sugihartono, dkk 2012: 20-21 menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku. Motivasi tinggi dapat ditemukan
dalam sifat perilaku siswa diantaranya: 1
Ada kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi. 2
Ada perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar.
3 Ada upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar
senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.
39 Tokoh lain seperti Joseph Renzulli dalam Rochmat Wahab,
tanpa tahun: 4 menyatakan bahwa “Perilaku keberbakatan merefleksikan suatu interaksi antara tiga kluster dasar dari sifat-sifat
manusia, yaitu kemampuan di atas rata, tingkat komitmen akan tugas yang tinggi, dan tingkat kreativitas yang tinggi”. Pendapat senada
dipaparkan oleh Yaumil Arif Rohman, 2011: 143 bahwa ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu: a kemampuan umum yang
tergolong di atas rata-rata; b kreativitas yang tergolong tinggi; dan c komitmen terhadap tugas yang tergolong tinggi. Berkaitan dengan
perkembangan emosi siswa berprestasi, Sutjihati Somantri 2007: 177 mengungkapkan karakteristik anak berbakat cenderung menunjukkan
penyesuaian emosial yang lebih baik daripada anak rata-rata, walaupun kecenderungan ini lebih erat kaitannya dengan latar belakang sosial
ekonomi daripada kecerdasan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa
berprestasi berkaitan dengan siswa yang tergolong sebagai anak berbakat. Hal ini dapat terlihat dari prestasi yang telah dicapainya.
Siswa berprestasi menunjukkan kemampuan di atas rata-rata, kemampuan unjuk kerja yang tinggi dalam suatu hal, tingkat komitmen
yang tinggi akan tugas, dan tingkat kreativitas tinggi. Berhubungan dengan
kematangan emosinya,
siswa berprestasi
cenderung menunjukkan penyesuaian emosional yang lebih baik.
40