Klasifikasi Keaktifan Belajar Indikator Keaktifan Siswa

kecakapan. Keaktifan yang ditunjukkan siswa ada yang positif dan ada yang negatif. Dengan demikian guru sangat berperan untuk mengarahkan siswa menuju aktifitas yang positif.

2. Klasifikasi Keaktifan Belajar

Menurut Paul D. Dierich dalam Hamalik 2001:172-173, keaktifan belajar siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan Mengemukaan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan uraian, mendengarkan pidato, mendengarkan musik. d. Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, membuat rangkuman, mengerjakan tes, menulis laporan, menulis karangan, menulis surat. e. Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, membuat konstruksi, bermain, bekerja. g. Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa, menganbil keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional Menaruh minat, berani, merasa bosan, gembira, kecewa, sedih, gugup, marah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa sangat bervariasi, tidak cukup hanya mendengar dan mencatat. Jadi guru harus memberi kesempatan bagi siswa untuk bersikap aktif mencari, memperoleh, mengolah hasil belajarnya melalui bimbingan guru tersebut.

3. Indikator Keaktifan Siswa

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991:196 menyatakan bahwa indikator keaktifan siswa dapat dilihat dari tingkah laku siswa yang muncul dalam suatu proses belajar mengajar, yaitu: a. Dari sudut siswa 1 Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya. 2 Keinginan, keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. 3 Penampilan berbagai usahakekreatifan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilannya. 4 Kebebasan atau keluasan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan gurupihak lainnya kemandiriannya belajar. b. Dari sudut guru 1 Usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara aktif. 2 Peranan guru tidak mendominasi kegiatan proses belajar mengajar. 3 Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing. 4 Menggunakan berbagai jenis metode mengajar serta pendekatan multi media. c. Dari segi program 1 Iklim hubungan intim dan erat antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru, serta dengan unsur pimpinan di sekolah. 2 Gairah serta kegembiraan belajar siswa sehingga siswa memiliki motivasi yang kuat serta keleluasaan mengembangkan cara belajar masing-masing. d. Dari sarana belajar 1 Sumber-sumber belajar bagi siswa. 2 Flexsibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar. 3 Dukungan dari berbagai jenis media pengajaran. 4 Belajar tidak terbatas di dalam kelas tapi juga di luar kelas. Ciri-ciri yang menggambarkan aspek perhatian dalam konteks keaktifan belajar siswa meliputi: a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan. c. Terlibat dalam pemecahan masalah d. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru bila tidak mengerti dengan persoalan yang dihadapi. e. Siswa menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, teman, atau kelompok lain. f. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah g. Mengikuti setiap intruksi yang diberikan oleh guru. h. Mendengarkan petunjuk guru. i. Melatih diri dalam mengerjakan soal. j. Tidak berbicara diluar materi pelajaran. k. Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan oleh guru. l. Memanfaatkan kesempatan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas-tugas atau persoalan yang dihadapinya.

4. Tolok Ukur Keaktifan Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

0 4 87

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMK pada mata pelajaran Siklus Akuntansi.

1 2 105

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 1 KALIBAWANG

1 1 6

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

0 0 8

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PADA MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI

0 0 103