sekolah, siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan, siswa yang tidak mengikuti pelajaran, siswa yang mencontek ketika ujian,
siswa yang tidak mengerjakan tugas, siswa yang tidur di kelas, dan siswa yang ramai saat mengikuti pelajaran, bahkan terdapat beberapa
siswa kurang menghormati guru. d.
Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru terutama pada mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif DDO.
Hal ini dapat dilihat dari nilai mid semester yang masih banyak siswa yang belum tuntas dan hanya ada beberapa siswa yang
mendapatkan nilai memuaskan. e.
Dalam pembelajaran hampir tidak ada aktifitas siswa yang diwujudkan dalam bentuk mengajukan pertanyaan ataupun
mengeluarkan pendapat. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti dan guru mata pelajaran
Dasar-Dasar Otomotif DDO melakukan diskusi untuk dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Peneliti dan guru sepakat untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran. Solusi yang dipilih adalah menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions STAD.
2. Refleksi Awal
Kegiatan pembelajaran di sekolah umumnya masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran yang ada di
kelas masih berjalan satu arah, guru menyampaikan materi pada siswa
dengan menggunakan metode ceramah. Dalam pembelajaran guru masih menjadi pusat teacher centered. Metode ini dipilih karena sangat efektif
dalam mengejar target penjelasan materi sehingga siswa lebih cenderung pasif dan tidak memiliki keberanian memberikan pertanyaan atau
mengeluarkan pendapatnya, peristiwa seperti ini mencerminkan rendahnya tingkat percaya diri siswa. Dalam proses pembelajaran banyak
hal yang kita temukan pada siswa, misalnya siswa tidak dapat memunculkanmengutarakan tentang apa yang tidak dimengerti, siswa
merasa belum siap betanya karena masih bingung tentang apa yang akan ditanyakan, dan siswa merasa segan atau takut untuk bertanya pada guru.
Terkadang siswa hanya mendiskusikan jawaban dengan teman sebangkunya, tanpa berusaha memberikan jawaban kepada guru. Guru
kurang memberi motivasi kuat, sehingga aktivitas belajar siswa masih kurang dalam proses belajar mengajar.
Hasil observasi pendahuluan yang disepakati antara guru dan peneliti bahwa permasalahan kelas perlu diatasi, yaitu usaha peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran teori mata pelajaran Dasar-Dasar otomotif DDO
pada standar kompetensi memelihara komponen sistem
bahan bakar bensin. Berikut adalah masalah-masalah yang terdapat di kelas 1 TKR 2 antara lain:
a. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Dasar-Dasar Otomotif
DDO program studi Teknik Kendaraan Ringan di SMK Piri 1 Yogyakarta secara umum relatif rendah.
b. Siswa masih kesulitan memahami dan menghafalkan materi yang
diberikan oleh guru meskipun siswa sudah mencatat materi tersebut. c.
Dalam pembelajaran hampir tidak ada aktifitas siswa yang diwujudkan dalam bentuk mengajukan pertanyaan. Siswa yang malu
dan takut bertanya, walaupun guru sering meminta untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
d. Siswa tidak mau menjawab pertanyaan dari guru, jika tidak ditunjuk.
e. Keaktifan siswa dalam mengemukakan ide atau pendapat tidak
terlihat. Berdasarkan permasalahan yang disimpulkan antara peneliti dan
guru bidang studi pada refleksi awal, cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran teori mata pelajaran Dasar-
Dasar otomotif DDO pada standar kompetensi
memelihara komponen sistem bahan bakar bensin, maka direncanakan penelitian tindakan
dengan menerapkan metode STAD sebagai solusi pemecahan masalah. Pada hari Sabtu, 22 Maret 2014 dilakukan uji coba instrumen pada
kelas 2 TKR 2. Uji coba instrumen tersebut untuk menganalisa validitas, reliabilitas. Hasil dari uji coba dan analisis instrumen tersaji pada bab
sebelumnya.
3. Penelitian Tindakan Kelas