Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran Kooperatif

1 Pengelompokan yang heterogen, berdasarkan kemampuan akademis, latar belakang ekonomis, etnis, dan lain-lain. 2 Semangat gotong-royong melalui kesamaan kelompok, identitas kelompok, sapaan. 3 Penataan ruang kelas yang memungkinkan siswa merasa nyaman berinteraksi dalam kelas. Metode pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran dan mencari solusi pemecahan masalah tersebut dengan siswa lain dalam kelompok. Tujuan dari pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Siswa yang berprestasi tinggi dapat membantu temannya dalam menyelesaikan tugas tersebut secara bersama-sama. 2 Memberikan kesempatan kepada semua siswa dari berbagai latar belakang kondisi untuk bekerja sama dan saling ketergantungan satu sama lain dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3 Dapat mendukung pembentukan sikap dan perilaku sosial siswa dapat menghargai satu sama lain.

b. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif menurut Slavin 2011:21-24 antara lain: 1 Student Teams Achievement Divisions STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif dengan siswa ditempatkan ke tim-tim belajar yang beranggotakan empat orang siswa yang bercampur tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku bangsa. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pengelompokan campuran yang melibatkan penghargaan tim dan tanggung jawab kelompok atas pembelajaran masing- masing. 2 Teams Games Tournaments TGT Metode ini menggunakan presentasi guru dan kerjasama tim siswa sama halnya pada STAD, namun mengganti kuis dengan turnamen mingguan dimana siswa memainkan permainan akademik dengan anggota tim lain untuk memberikan poin pada skor tim mereka sendiri. Siswa bermain pada “meja turnamen” yang diisi empat orang siswa. Nilai ujian siswa dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri masa lalu, dan angka diberikan berdasarkan sejauh mana siswa mencapai atau melampaui kinerja mereka sendiri sebelumnya. Angka ini kemudian dijumlahkan untuk membentuk nilai tim, dan tim yang memenuhi kriteria tertentu memperoleh penghargaan. 3 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajar membaca dan menulis di kelas-kelas atas sekolah dasar. Siswa bekerja dalam tim pembelajaran kooperatif yang beranggotakan empat orang. Mereka terlibat dalam serangkaian kegiatan satu sama lain, termasuk membacakan cerita satu sama lain. Mereka berusaha membuat prediksi cerita terakhir, merangkum, menuliskan respon suatu cerita dan mengejanya. 4 Jigsaw Dalam metode ini siswa ditempatkan kedalam tim yang beranggotakan enam orang siswa untuk mengerjakan bahan akademis yang telah dipecah menjadi bagian-bagian. Masing- masing siswa ditugaskan membaca naskah bersama, seperti satu bab buku, cerita pendek, atau biografi. Namun masing-masing siswa menerima topik tertentu dan tentang itu dia harus menjadi pakar. Siswa dengan topik yang sama bertemu ke dalam kelompok pakar untuk membahasnya, dan setelah itu mereka kembali ke tim mereka untuk mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada teman satu tim. Siswa mengikuti ujian perorangan yang menghasilkan nilai tim. 5 Learning Together Pembelajaran Bersama Metode pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam kelompok heterogen yang beranggotakan empat atau lima orang siswa bekerja dalam satu tugas. Metode ini menekankan kegiatan pembentukan tim sebelum siswa mulai bekerja bersama dan diskusi teratur ke dalam kelompok tentang seberapa baik mereka bekerja sama. 6 Group Investigation Investigasi Kelompok Investigasi kelompok adalah rencana pengorganisasian ruang kelas umum dimana siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil dengan menggunakan investigasi kooperatif, diskusi kelompok, serta perancanaan, dan proyek kooperatif. Dalam metode ini siswa membentuk kelompok mereka sendiri yang beranggotakan dua hingga enam orang siswa. Setelah memilih subtopik dari unit yang sedang dipelajari seluruh kelas, kelompok itu memecah subtopik mereka menjadi masing- masing tugas dan melakukan kegiatan yang perlu untuk menyiapkan laporan kelompok. Masing-masing kelompok kemudian melakukan pemaparan atau menyiapkan presentasi untuk menyampaikan temuan-temuannya kepada seluruh siswa. 7 Cooperative Scripting Pembahasan Kooperatif Di dalamnya siswa bekerja berpasangan dan bergiliran merangkum bagian-bagian bahan tersebut satu sama lain. Ketika salah satu merangkum, yang lain mendengarkan dan memperbaiki setiap kesalahan atau kelalaian. Kemudian kedua siswa tersebut berganti peran, dengan melanjutkan dalam cara seperti ini hingga mereka membahas semua bahan yang harus dipelajari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif merupakan metode yang menekankan pada pentingnya sikap kerja sama di antara siswa dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada mata pelajaran. Strategi pembelajaran ini dapat diterapkan pada bermacam-macam kelompok usia. Namun metode pembelajaran kooperatif membutuhkan beberapa macam tuntutan baik terhadap guru, siswa maupun suasana kelas. Guru memiliki peranan penting dalam menciptakan iklim kooperatif di dalam lingkungan kelas.

4. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

0 4 87

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMK pada mata pelajaran Siklus Akuntansi.

1 2 105

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 1 KALIBAWANG

1 1 6

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

0 0 8

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PADA MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI

0 0 103