Efisiensi Energi Rencana Pengelolaan Lanskap Eco-Art Park di Sentul City, Bogor

89 Pada Eco-Art Park Sentul City, pengelolaan energi terbarukan belum diimplementasikan dan belum menjadi perhatian utama. Pencahayaan malam hari pada taman ini menggunakan listrik, tidak menggunakan sel surya maupun generator angin. Pada taman terdapat panel surya, tetapi tidak digunakan untuk penggunaan energi terbarukan. Oleh karena itu, perlu adanya optimalisasi panel surya pada taman serta penggunaan sel surya dan generator angin untuk mewujudkan pengelolaan energi terbarukan pada taman ekologis. Teknologi pembangkit listrik surya paling popular yang banyak digunakan saat ini adalah solar sel photovoltaics, yang ditempatkan di luar bangunan sebagai alat konversi gelombang radiasi matahari menjadi arus listrik. Untuk penerapan sel surya pada bangunan, dapat dilakukan peletakan sejumlah panel solar sel pada bagian selatan atap bangunan sehingga dapat mencukupi kebutuhan listrik bangunan dan meminimalisir penggunaan energi listrik sehingga mengurangi polutan gas CO 2 yang diproduksi. Hasil analisis implementasi existing lanskap Eco-Art Park Sentul City dirangkum dalam Tabel 23. Setiap komponen pembentuk lanskap taman ekologis ditinjau kembali pengaruhnya terhadap ketiga alternatif sesuai dengan prinsip dalam Analytical Hierarchy Process AHP. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa kriteria taman ekologis atau taman keanekaragaman hayati yang belum terpenuhi oleh Eco-Art Park Sentul City. Tabel 23 Pencapaian kriteria taman ekologis pada Eco-Art Park Sentul City No Kriteria Implementasi Eco-Art Park Sentul City ASPEK EKOLOGI A Pemanfaatan taman keanekaragaman hayati 1 Koleksi tumbuhan Terdapat 116 jenis tanaman 2 Pengembangbiakan tumbuhan dan satwa penyedia bibit Terdapat pengembangbiakan tumbuhan tetapi tidak terdapat pengembangbiakan satwa 3 Sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal Tidak terdapat sarana prasarana untuk bank genetika 4 Sarana pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan ekowisata Terdapat ekosistem alami dan buatan serta alat peraga fisika 5 Sumber bibit dan benih Tidak terdapat sarana prasarana untuk pembibitan dan persemaian 6 Ruang terbuka hijau Terdiri atas 31 ruang terbuka hijau dan 30 taman tematik 7 Penambahan tutupan vegetasi Terdiri atas 61 tutupan vegetasi B Penetapan tumbuhan lokal 1 Pada setiap hektar ditanam spesies tumbuhan lokal dengan populasi setiap spesies paling sedikit 15 individu dari induk berbeda Sebagian besar spesies tanaman berjumlah kurang dari 15 individu dari induk berbeda 2 Pengelompokan spesies yang ditanam harus memperhatikan aspek perawakanhabitus tumbuhan dan persyaratan tumbuh tumbuhan Telah memenuhi persyaratan tumbuh tumbuhan C Penggunaan Tanaman 1 Penanaman menggunakan spesies asli atau regional Penggunaan tanaman asli, introduksi, dan eksotik 90 Tabel 23 Pencapaian kriteria taman ekologis pada Eco-Art Park Sentul City lanjutan No Kriteria Implementasi Eco-Art Park Sentul City 2 Penghindaran penggunaan spesies eksotik Penggunaan tanaman eksotik sebesar 13 dari luas taman 3 Rumput ditanam serta dikelola sesuai dengan tapak Penanaman rumput pada area transisi antar taman tematik 4 Padang rumput terbuka berfungsi sebagai sumber daya visual Padang rumput terbuka sebagai sumber daya visual dan area penyangga 5 Tanaman berbunga sebagai habitat satwa Terdapat 5 spesies tanaman berbunga pada taman 6 Tanaman air untuk mendukung kehidupan satwa air Tidak terdapat tanaman air pada taman D Penetapan tapak 1 Berada di luar kawasan hutan Berada di dalam kawasan kota mandiri Sentul City 2 Tidak berstatus sengketa Tidak berstatus sengketa 3 Terdapat kepastian peruntukan lahan melalui penetapan Ditetapkan dalam master plan Sentul City 4 Diutamakan berada pada ketinggian 400- 600 mdpl Berada pada ketinggian 186-194 mdpl 5 Diutamakan dekat dengan sumber air Berada pada daerah sempadan Sungai Cikeas 6 Memiliki luas minimum 10-14,9 ha untuk taman keanekaragaman hayati kabupaten tipe A Memiliki luas 1.57 ha E Desain tapak 1 Pengalokasian tapak koleksi tumbuhan dengan luas minimal 90 dari luas lahan Tapak koleksi tumbuhan seluas 61 2 Pengalokasian tapak infrastruktur dengan luas maksimal 10 Tapak infrastruktur seluas 8 ASPEK SOSIAL A Fasilitas 1 Bangku dan peralatan bermain menggunakan desain yang lebih melibatkan kesadaran tubuh Peralatan bermain melibatkan indera penglihatan, pendengaran, dan peraba 2 Fasilitas kebugaran dan olahraga bagi pengunjung Terdapat jalur pedestrian untuk jogging dan bersepeda 3 Fasilitas kontemplasi dan apresiasi terhadap alam Terdapat padang rumput untuk menikmati lanskap sungai 4 Fasilitas budaya, seni, dan perayaan Terdapat karya seni dan budaya serta area serba guna B Pemberdayaan masyarakat 1 Pengembangan pola menarik dari tumpukan bahan organik pada taman untuk meningkatkan estetika taman Tumpukan bahan organik pada taman langsung dibuang 2 Adanya fountain memberikan kesenangan pada pengunjung Terdapat fountain di area penerimaan 3 Pelatihan masyarakat setempat untuk mengoperasikan program dalam taman dan pemeliharaan taman Pemberdayaan masyarakat sebagai tenaga kerja pemelihara 4 Program pendidikan dan pelayanan berbasis masyarakat Terdapat fasilitas pendidikan untuk masyarakat 5 Pemberdayaan masyarakat sebagai partisipan, relawan, atau karyawan Masyarakat terlibat sebagai partisipan dan karyawan