Perlakuan Dua Kombinasi Pengaruh Pengendalian Secara Kombinasi

38 tanaman tersebut dapat teraplikasi mekanis semua. Pada kenyataannya, jika aplikasi mekanis dilakukan dua lintasan maka lebar baris antar tanaman yang kurang dari 120 cm ada beberapa daerah yang teraplikasi dua kali sehingga luas areal yang teraplikasi berkurang atau jauh dari perhitungan luas secara teoritis, jika lebar baris antar tanaman lebih dari 120 cm dan tidak mendekati 180 cm maka ada beberapa sentimeter yang tidak teraplikasi. Gambar 23 menunjukkan pengoperasian walting type cultivator dan kondisi lebar plot dengan pisau cultivator. Kemungkinan faktor-faktor ini mempengaruhi kecilnya efisiensi penggunaan walking type cultivator Yanmar Te 550 n dalam mengendalikan gulma di areal perkebunan tebu. Gambar 23. Pengoperasian walking type cultivator

E. Pengaruh Pengendalian Secara Kombinasi

1. Perlakuan Dua Kombinasi

Perlakuan dua kombinasi antara kimia dengan mekanis dilakukan dengan dua jenis kombinasi yaitu perlakuan yang didahului secara mekanis dan dua minggu kemudian secara kimia MK serta perlakuan yang didahului secara kimia dan dilanjutkan secara mekanis dua minggu kemudian KM. Sebelum perlakuan di areal dominan alang-alang didominasi oleh alang-alang dan setelah perlakuan didominasi oleh Ageratum conyzoides, di areal dominan rerumputan sebelum perlakuan didominasi oleh rumput pait dan setelah perlakuan didominasi oleh Asystasia gangetica. Efisiensi pengendalian dari dua perlakuan yaitu MK dan MKM dengan rata-rata sebesar 90.97 untuk areal dominan alang-alang serta 98.30 untuk areal dominan rerumputan. Efisiensi pengendalian ini diperoleh dua minggu setelah perlakuan MK selesai atau tepatnya ketika 4 MSA dari aplikasi mekanis yang pertama. Jika diamati setiap dua minggu hingga 12 MSA, efisiensi pengendalian di areal dominan alang-alang terus mengalami kenaikan. Berturut-turut besarnya efisiensi pengendalian dari 4 MSA hingga 12 MSA adalah 88.44, 91.93, 92.26, 93.48 dan 93.48. Sehingga efisiensi paling besar untuk perlakuan MK di areal dominan alang-alang adalah pada saat 10 dan 12 MSA. Efisiensi pengendalian paling besar di areal dominan rerumputan adalah ketika perlakuan MK selesai atau 2 minggu setelah aplikasi kimia yaitu sebesar 98.18. Setiap dua minggu berikutnya efisiensi pengendaliannya semakin rendah, pada 12 MSA efisiensinya menjadi 52.54. Hal ini menunjukkan bahwa gulma sudah mulai tumbuh lebih dari setengahnya dari kondisi gulma sebelum perlakuan. Perubahan penutupan gulma selama pengamatan dapat dilihat pada gambar 24. 39 Gambar 24. Pengaruh perlakuan dua kombinasi MK terhadap penutupan gulma selama12 MSA Perlakuan dua kombinasi yang dimulai dengan aplikasi kimia dan dilanjutkan dua minggu berikutnya KM hasilnya berbeda dengan perlakuan MK. Sebelum perlakuan di areal dominan alang-alang didominasi oleh alang-alang sedangkan setelah perlakuan didominasi oleh Ageratum conyzoides. di areal dominan rerumputan sebelum perlakuan didominasi oleh rumput pait dan setelah perlakuan mengalami pergeseran dominasi gulma yaitu oleh Asystasia gangetica. Efisiensi pengendalian perlakuan KM rata-rata termasuk dari perlakuan KMM adalah 97.53 di areal dominan alang-alang serta 100 di areal dominan rerumputan. Efisiensi pengendalian areal dominan alang-alang pada 4 MSA dan dua minggu berikutnya adalah 98, 98 dan 97, areal dominan rerumputan pada 4 MSA dan dua minggu berikutnya adalah 100, 96.46 dan 88.44. Aplikasi kimia yang merupakan aplikasi awal dari perlakuan ini belum dapat mengendalikan gulma secara optimal, terlihat dari penutupan gulma yang masih tinggi pada saat 2 MSA. Hal ini sudah dibuktikan pada perlakuan tunggal kimia bahwa pengendalian kimia mencapai efisiensi optimal ketika 6 MSA. Dengan adanya perlakuan KM, maka setelah aplikasi mekanis tepatnya setelah dua minggu penutupan gulma mencapai titik terendah hingga mencapai 0. Namun dua minggu berikutnya secara berturut-turut penutupan gulma mengalami kenaikan. Perubahan penutupan gulma perlakuan KM selama 12 MSA disajikan pada gambar 25. Gambar 25. Pengaruh perlakuan dua kombinasi KM terhadap penutupan gulma selama12 MSA 88 15.25 10.75 7.25 7 6 6 91.25 1.75 1.75 11 30 55 64.25 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 MSA 2 MSA 4 MSA 6 MSA 8 MSA 10 MSA 12 MSA P en ut upa n gul m a MK di areal dominan alang-alang MK di areal dominan rerumputan 90.75 76.25 2 1.5 2.5 8 14.5 93.25 39.75 3.25 10.75 17.5 34 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 MSA 2 MSA 4 MSA 6 MSA 8 MSA 10 MSA 12 MSA P en ut upa n gul m a KM di areal dominan alang-alang KM di areal dominan rerumputan 40

2. Perlakuan Tiga Kombinasi