40
2. Perlakuan Tiga Kombinasi
Perlakuan tiga kombinasi terdiri dari satu kali aplikasi kimia dan dua kali aplikasi mekanis, dimana jarak waktu antar aplikasi adalah dua minggu. Perlakuan tiga kombinasi yang dilakukan
terdiri dari MMK, MKM dan KMM. Pada areal dominan alang-alang sebelum perlakuan baik MMK, MKM maupun KMM didominasi oleh alang-alang, masing-masing dengan SDR sebesar 47.95,
40.51 dan 50.37. Setelah perlakuan nilai SDR alang-alang pada ketiga perlakuan tersebut adalah 0. Hal ini berarti bahwa alang-alang sudah tidak tumbuh lagi pada 12 MSA, jenis gulma lain tetap
tumbuh yakni pada perlakuan KMM dan MKM ditumbuhi Asystasia gangetica dan Ageratum conyzoides, sedangkan perlakuan MMK hanya ditumbuhi oleh Ageratum conyzoides. Ageratum
conyzoides merupakan gulma yang lebih dominan dibandingkan dengan Asystasia gangetica. Efisiensi pengendalian paling besar ketiga perlakuan ini pada saat 6 MSA yaitu sebesar 100 dan
setiap dua minggu berikutnya efisiensi pengendalian mulai menurun seiring dengan naiknya penutupan gulma. Namun kenaikan penutupan gulmanya berbeda-beda, seperti yang terihat pada
gambar 26.
Gambar 26. Perbandingan pengaruh perlakuan antar tiga kombinasi terhadap penutupan gulma di areal dominan alang-alang
Jika sebelum perlakuan pada areal dominan alang-alang semuanya didominasi oleh alang- alang, pada areal dominan rerumputan sebelum perlakuan MMK, MKM dan KMM semuanya
didominasi oleh rumput pait dengan SDR masing-masing 40.3, 44.49 dan 34.01. Setelah perlakuan atau tepatnya pada saat 12 MSA rumput pait masih tumbuh namun SDRnya turun menjadi
10.82, 8.33 dan 3.57, gulma yang paling dominan setelah ketiga perlakuan ini adalah Asystasia gangetica dengan nilai SDR yang lebih dari 50 Lampiran 19. Ketiga perlakuan mencapai efisiensi
pengendalian paling besar pada saat 6 MSA, perlakuan KMM dan MKM sebesar 100 sedangkan sebesar MMK 99.44. Setiap dua minggu berikutnya efisiensi pengendalian turun karena penutupan
mengalami kenaikan. Perlakuan MKM merupakan perlakuan dengan kenaikan penutupan gulma yang paling lambat dibandingkan dengan dua perlakuan tiga kombinasi lainnya. Perubahan penutupan
gulma terhadap pengaruh ketiga perlakuan kombinasi tersebut disajikan pada gambar 27. 91.5
10.75 0.75
93.75
6.5 6
0.25 5.25
14.5 94.75
59.25
2.5 1.5
15.75 24.75
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0 MSA 2 MSA
4 MSA 6 MSA
8 MSA 10 MSA
12 MSA
MMK MKM
KMM
41 Gambar 27. Perbandingan pengaruh perlakuan antar tiga kombinasi terhadap penutupan gulma
di areal dominan rerumputan
F. Pengaruh Pengendalian dengan Mesin Potong Rumput