Tingkat Ketergantungan Terhadap Lahan

tanggungan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat konversi lahan pada petani lapisan menengah. Tabel 14. Jumlah Rumahtangga Petani Menurut Jumlah Tanggungan dan Tingkat Konversi Lahan Pada Petani Lapisan Atas. Konversi Rendah Tinggi Total Jumlah Tanggungan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Rendah 2 50 2 40 4 44,4 Tinggi 2 50 3 60 5 55,6 Total 4 100 5 100 9 100 Tabel 14 menunjukkan bahwa persentase rumahtangga petani lapisan atas yang memiliki jumlah tanggungan rendah adalah sebesar 44,4 persen, dan yang memiliki jumlah tanggungan tinggi adalah sebesar 55,6 persen. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori rendah, sebanyak 50 persen berasal dari rumahtangga petani yang jumlah tanggungannya rendah, dan 50 persen berasal dari rumahtangga petani yang jumlah tanggungannya tinggi. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori tinggi, sebanyak 40 persen berasal dari rumahtangga petani yang jumlah tanggungannya rendah, dan 60 persen berasal dari rumahtangga petani yang jumlah tanggungannya tinggi. Analisis chi-square menunjukkan probabilitas sebesar 0,764 yang nilainya lebih besar dari 0,05 α = 0,05. Analisis menolak dugaan bahwa ada hubungan antara jumlah tanggungan dengan tingkat konversi lahan pada petani lapisan atas. Berikut pernyataan dari Ibu N yang merupakan responden dari petani lapisan atas: “ Ah..walaupun anak saya masih banyak yang harus dibiayain, tapi kan usaha saya juga banyak, jadi cukuplah untuk memenuhi kebutuhan.Bukan gara-gara itu saya ngejual lahan banyak neng.”

6.1.3 Tingkat Ketergantungan Terhadap Lahan

Tingkat Ketergantungan akan lahan diduga memepengaruhi tingkat konversi yang dilakukan oleh petani. Dugaan tersebut adalah bahwa semakin tinggi tingkat ketergantungan petani terhadap lahan, maka tingkat konversi akan semakin rendah. Ketergantungan dikatakan rendah jika petani memiliki usaha lain di luar pertanian dan usaha tersebut menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari pada bertani. Ketergantungan dikatakan tinggi jika petani tidak memiliki usaha lain di luar pertanian atau memiliki usaha lain di luar pertanian, namun pendapatan dari usaha lain tersebut lebih kecil dari usaha pertanian. Tabel 15.Jumlah Rumahtangga Petani Menurut Tingkat Ketergantungan Terhadap Lahan dan Tingkat Konversi Lahan Pada Petani Lapisan Bawah. Konversi Rendah Tinggi Total Tingkat Ketergantungan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Rendah 1 50 18 94,7 19 90,5 Tinggi 1 50 1 5,3 2 9,5 Total 2 100 19 100 21 100 Tabel 15 menunjukkan bahwa persentase rumahtangga petani lapisan bawah yang memiliki tingkat ketergantungan rendah terhadap lahan adalah sebesar 90,5 persen, dan yang memiliki ketergantungan tinggi adalah sebesar 9,5 persen. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori rendah, sebanyak 50 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungan terhadap lahannya rendah, dan 50 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya tinggi. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori tinggi, sebanyak 94,7 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya rendah, dan 5,3 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya tinggi. Analisis chi-square menunjukkan probabilitas sebesar 0,04 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara tingkat ketergantungan terhadap lahan pertanian dengan tingkat konversi lahan yang dilakukan oleh petani lapisan bawah. Hal ini diperkuat dengan pernyatan Bapak E dari petani lapisan bawah: “saya mah ga bisa kerja yang lain selain tani, lagian saya mah sekolah SD juga ngga tamat. Makanya saya ga ngejual semua lahan, kalo saya jual semua mah nanti saya mau kerja apa. Uang hasil jual sebagian lahan juga saya pake buat beli tanah lagi di luar kampung.” Tabel 16. Jumlah Rumahtangga Petani Menurut Tingkat Ketergantungan Terhadap Lahan dan Tingkat Konversi Lahan Pada Petani Lapisan Menengah. Konversi Rendah Tinggi Total Tingkat Ketergantungan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Rendah 1 100 3 75 4 80 Tinggi 1 25 1 20 Total 1 100 4 100 5 100 Tabel 16 menunjukkan bahwa persentase rumahtangga petani lapisan menengah yang memiliki tingkat ketergantungan terhadap lahan rendah adalah sebesar 80 persen, dan yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi adalah sebesar 20 persen. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori rendah, hanya dilakukan oleh rumahtangga petani yang memiliki tingkat ketergantungan rendah, yaitu sebesar 100 persen. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori tinggi, sebanyak 75 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya rendah, dan 25 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya tinggi. Analisis chi-square menunjukkan probabilitas sebesar 0,576 yang nilainya lebih besar dari 0,05 α = 0,05. Analisis menolak dugaan bahwa ada hubungan antara tingkat ketergantungan terhadap lahan dengan tingkat konversi pada petani lapisan menengah. Tabel 17. Jumlah Rumahtangga Petani Menurut Tingkat Ketergantungan Terhadap Lahan dan Tingkat Konversi Lahan Pada Petani Lapisan Atas. Konversi Rendah Tinggi Total Tingkat Ketergantungan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Rendah 1 25 4 80 5 55,6 Tinggi 3 75 1 20 4 44,4 Total 4 100 5 100 9 100 Tabel 17 menunjukkan bahwa persentase rumahtangga petani lapisan atas yang memiliki tingkat ketergantungan rendah terhadap lahan adalah sebesar 55,6 persen, dan yang memiliki ketergantungan tinggi adalah sebesar 44,4 persen. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori rendah, sebanyak 25 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungan terhadap lahannya rendah, dan 75 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya tinggi. Persentase rumahtangga petani yang mengkonversi lahan dengan kategori tinggi, sebanyak 80 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya rendah, dan 20 persen berasal dari rumahtangga petani yang tingkat ketergantungannya tinggi. Analisis chi-square menunjukkan probabilitas sebesar 0,099 yang nilainya lebih besar dari 0,05 α = 0,05. Analisis menolak dugaan bahwa tingkat ketergantungan terhadapa lahan pertanian memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat konversi lahan pada petani lapisan atas. Berikut pernyataan Bapak M dari petani lapisan atas: “ Selain tani, saya punya toko neng. Walaupun usaha saya ga cuma tani, tapi saya cuma ngejual lahan sedikit, soalnya lumayanlah buat nambah-nambah penghasilan.”

6.1.4 Tingkat Pendidikan