1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem pada hamparan lahan yang luas yang berisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan yang berperan
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini. Paradigma baru sektor kehutanan telah memandang hutan sebagai multi fungsi, baik fungsi ekonomi,
ekologi dan sosial. Selain multifungsi, sumber daya hutan juga bersifat multi komoditas berupa barang dan jasa. Adapun komoditas barang yaitu manfaat yang
dapat dirasakan secara langsung berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu. Sedangkan, komoditas jasa adalah manfaat yang dirasakan secara tidak
langsung.
Sebagai negara , Indonesia memiliki kekayaan hayati yang
sangat beragam sekitar 30.000 40.000 jenis tumbuhan yang tersebar di hutan tropis di tiap pulau. Dari jenis tersebut yang tersebar di hutan tropis, 5
diantaranya memberikan hasil hutan berupa kayu dan selainnya justru memiliki potensi memberikan hasil hutan bukan kayu. Selain itu, Indonesia memiliki fauna
berupa satwa liar yang juga sangat beranekaragam.
Hasil hutan bukan kayu yang selanjutnya disebut dengan HHBK adalah hasil yang bersumber dari hutan selain kayu baik berupa bendabenda nabati
seperti rotan, nipah, sagu, bambu, getahgetahan, bijibijian, daundaunan, obat obatan dan lainlain maupun berupa hewani seperti satwa liar dan bagianbagian
satwa liar tersebut tanduk, kulit, dan lainlain.
Pemanfaatan sumber daya hutan dengan tujuan utama ekstraksi kayu masih mendominasi. Meski demikian, HHBK juga tidak
dapat diabaikan begitu saja karena HHBK menjadi salah satu peluang yang tepat untuk dikembangkan dan hal ini tentu saja dapat mengurangi tingkat
ketergantungan masyarakat terhadap hasil hutan kayu.
HHBK telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan baik secara langsung maupun tidak. Selain karena HHBK mudah diperoleh dan tidak
membutuhkan teknologi yang rumit untuk mendapatkannya juga karena HHBK
dapat diperoleh gratis dan mempunyai nilai ekonomi yang penting. Hal ini menjelaskan bahwa keberadaan HHBK diyakini paling bersinggungan dengan
kepentingan masyarakat sekitar hutan dalam memenuhi kebutuhan pangan, papan maupun ritual dan lainlain.
Tingkat pemanfaatan masyarakat yang tinggi terhadap hasil hutan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran memelihara kawasan hutan. Tentu
saja dengan bantuan tindakan pengelolaan sosial oleh perusahaan untuk memberikan jaminan akses pemanfaatan sumber daya hutan bagi kehidupan
masyarakat.
Supaya hutan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya maka dibutuhkan pengelolaan hutan lestari
untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Pengelolaan hutan lestari tersebut dapat terwujud dengan adanya kesadaran masyarakat yang diikuti dengan pemahaman
mereka terhadap pemanfaatan sumber daya hutan.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan lestari dan memperhatikan kondisi sosial masyarakat sekitar hutan maka IUPHHK diwajibkan mengadakan
program kelola sosial yang salah satunya adalah Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH. Program ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh
IUPHHK untuk memberdayakan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di dalam dan di sekitar hutan.
1.2 Perumusan Masalah