Pemahaman responden tentang sumber daya hutan sebagai salah satu sumber pendapatan

sekali dilihat dari masyarakat di kedua desa menggunakan akses sungai sebagai sarana transportasi mereka. Sebanyak 86,67 responden Desa Mamahak Teboq dan 100 responden Desa Lutan menyatakan bahwa hutan merupakan sumber kayu bakar. Dari hasil wawancara semua responden menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Kayu bakar diambil baik dari hutan, sisasisa kayu yang tidak dimanfaatkan lagi oleh perusahaan, serta dari kayu bakar yang mengapung yang terbawa arus sungai. Meskipun telah ada bantuan kompor gas dari pemerintah pada kedua desa, namun mereka masih tetap menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama untuk memasak sedangkan kompor gas subsidi yang diberikan digunakan hanya sebagai sampingan saja. Alasan masyarakat menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi disebabkan karena kayu mudah diperoleh dan murah bahkan dapat dikatakn gratis. Jenisjenis kayu bakar yang biasa dimanfaatkan oleh responden, yaitu: kayu laban, andikara, sentop, dan kayu semut jati hutan. Jawaban responden mengenai beberapa pertanyaan pemanfaatan sumber daya hutan menurut skala Likert tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman responden tergolong tinggi. Hal ini karena sebagian besar responden memanfaatkan sumber daya hutan secara langsung maupun tidak langsung berupa air, kayu bakar HHBK dan lainlain.

2. Pemahaman responden tentang sumber daya hutan sebagai salah satu sumber pendapatan

Secara garis besar terdapat dua sumber pendapatan rumah tangga di pedesaan yaitu dari sektor pertanian dan sektor non pertanian. Besarnya pendapatan dari sektor pertanian diperoleh dari usaha tani baik sebagai pemilik maupun sebagai buruh tani sedangkan pendapatan dari sektor non pertanian berasal dari berburu satwa liar, pemanfaatan rotan dan HHBK lainnya, karyawan, pedagang, dan lainnya di sektor non pertanian. Tabel 36 Pemahaman responden tentang SDH sebagai salah satu sumber pendapatan No Pernyataan Distribusi Pemahaman Mamahak Teboq Lutan TS R S TS R S 1 Hasil sumber daya hutan merupakan 3,33 3,33 93,33 10,00 0,00 90,00 sumber pendapatan 2 Penjualan sumber daya hutan sebagai 20,00 6,67 73,33 13,33 10,00 76,67 pendapatan keluarga untuk ditabung 3 Perusahaan memberikan pelatihan 53,33 6,67 76,67 46,67 10,00 43,33 agar dapat mengolah SDH menjadi barang yang memiliki harga jual yang tinggi 4 Perlu adanya usaha pengembangan 0,00 0,00 100,00 6,67 3,33 90,00 HHBK untuk meningkatkan jumlah pendapatan 0 6 . 4 6 4 6 . Sebanyak 93,33 responden Desa Mamahak Teboq dan 90 responden di Desa Lutan menyatakan bahwa hasil sumber daya hutan merupakan sumber pendapatan khususnya hasil hutan bukan kayu. Hal ini terbukti dari kontribusi sumber daya hutan yang dimanfaatkan sangat besar terhadap pendapatan total rumah tangga. Penjualan sumber daya hutan dapat digunakan sebagai pendapatan keluarga untuk ditabung. Sebesar 73,33 responden Desa Mamahak Teboq dan 76,67 responden di Desa Lutan menjawab setuju atas pernyataan tersebut. Namun, sebanyak 20 menjawab tidak setuju dengan alasan setiap pendapatan yang mereka peroleh tidak pernah disisihkan untuk ditabung. Hal ini karena setiap memperoleh pendapatan akan selalu habis untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap harinya. Untuk meningkatkan jumlah pendapatannya, sebanyak 100 responden Desa Mamahak Teboq dan 90 responden di Desa Lutan setuju perlu diadakannya usaha pengembangan HHBK. Menurut Sumadiwangsa 2006, pengelolaan hutan bagi masyarakat sekitar hutan mutlak diperlukan sebagai sumber pangan, bahan obat, bahan bangunan dan lainnya bagi masyarakat yang hidup di kawasan hutan. Bagi masyarakat yang hidup dan tinggal di dalam maupun di sekitar hutan, hutan adalah jaringan pengaman ekonomi ketika menghadapi gagal panen atau tidak ada pekerjaan lain. Bagi banyak keluarga, berjualan hasil hutan dan hasil wanatani agroforest merupakan sumber pendapatan utama untuk dapat membiayai kehidupan, sarana produksi, sekolah dan kesehatan. Jawaban responden mengenai beberapa pertanyaan tentang sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan menurut skala Likert tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman terhadap sumber daya hutan sebagai salah satu sumber pendapatan responden tergolong tinggi. Hal ini karena sebagian besar responden memperoleh pendapatan mereka dengan memanfaatkan hasil dari sumber daya hutan.

3. Pemahaman responden tentang kerusakan dan kondisi hutan