Pendapatan dari pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

pemanfaatan satwa liar yang dilindungi oleh negara. Namun meski demikian, masyarakat masih tetap melakukan perburuan terhadap satwa liar meski peraturan tentang perburuan satwa liar telah dibuat.

5.3 Pendapatan dari pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh dari HHBK yang dimanfaatkan oleh responden untuk dijual. Pendapatan dari pemanfaatan HHBK oleh responden Desa Mamahak Teboq dan Desa Lutan disajikan pada Tabel 30. Tabel 30 Pendapatan dari pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu No Jenis Mamahak Teboq Lutan Sumber Ratarata Harga Total pendapatan Ratarata Harga Total pendapatan Daya hutan Rpkg RpTahun Rpkg RpTahun 1 Rotan 5.0008.000 110880000 6,0 1.000 80970000 10,9 2 Karet 9.000 19872000 1,1 11.000 278280000 37,4 Sub Total 130752000 359250000 3 Madu 150000L 2988000 0,2 0 0,0 4 Babi hutan 20.000 1152000000 62,8 20.000 302640000 40,6 5 Rusa 30.000 328200000 17,9 30.000 75600000 10,2 6 Kijang 30.000 70500000 3,8 0 0,0 7 Kancil 50000ekor 146400000 8,0 75.000 7200000 1,0 8 Landak 50000ekor 2400000 0,1 0 0,0 9 Ayam hutan 50000ekor 1200000 0,1 0 0,0 10 Monyet 30.000 360000 0,02 0 0,0 Sub total 1704048000 385440000 Total 1834800000 100 744690000 100 Dari hasil perhitungan pendapatan dari pemanfaatan HHBK oleh semua responden dapat dilihat bahwa persentase pemanfaatan yang lebih banyak adalah babi hutan, yaitu: Desa Mamahak Teboq sebesar 62,8 diikuti dengan rusa sebesar 17,9, kancil 8,0, rotan sebesar 6,0, kijang 3,8, madu 0,2, karet 1,1, ayam hutan dan landak masingmasing sebesar 0,1, serta monyet 0,02. Sedangkan Desa Lutan juga memanfaatkan babi hutan sebesar 40,6, karet 37,4, rotan 10,9, rusa 10,2, dan kancil sebesar 1,0. Pendapatan total yang diperoleh dari pemanfaatan hasil hutan bukan kayu di Desa Mamahak Teboq adalah Rp 1.834.800.000tahun yang terdiri dari nilai manfaat HHBK nabati sebesar Rp 130.752.000,tahun dan nilai manfaat HHBK hewani Rp 1.704.048.000,tahun sedangkan di Desa Lutan nilai manfaat yang diperoleh adalah sebesar Rp 744.690.000,tahun yang terdiri dari nilai manfaat HHBK nabati sebesar Rp 359.250.000,tahun dan nilai manfaat HHBK hewani Rp 385.440.000,tahun. Jika dibandingkan, Desa Mamahak Teboq memanfaatkan HHBK lebih banyak dibandingkan Desa Lutan yang dilihat dari total pendapatan mereka. Selain dari segi pendapatannya, responden di Desa Mamahak Teboq juga memanfaatkan HHBK yang lebih beragam jika dibandingkan dengan responden di Desa Lutan. Sangat nyata terlihat bahwa beberapa jenis hasil hutan baku kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat memberikan sumbangan cukup besar bagi pendapatan keluarga.

5.4 Pendapatan di luar pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu