Tenge 1989 Nani Sufiani
2009 menyatakan bahwa besarnya jumlah anggota rumah tangga dapat menjadi potensi tenaga kerja untuk
menambah penghasilan keluarga sehingga kebutuhan minimum dapat terpenuhi. Namun, disamping mampu menambah penghasilan keluarga jumlah anggota
keluarga juga mepengaruhi jumlah pengeluaran rumah tangga. Semakin besar jumlah anggota keluarga maka pengeluaran baik kuantitas dan kualitas terhadap
pangan akan semakin meningkat.
4. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
Distribusi responden menurut pekerjaan utama dan sampingan disajikan dalam Tabel 20.
Tabel 20 Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan
No Pekerjaan
Desa Mamahak Teboq
Desa Lutan
Jumlah Rata
rata N
N N
Pekerjaan utama
1 Petani
11 36,7
19 63,3
30 50,0
2 Guru
0,0 4
13,3 4
6,7 3
Pedagang 4
13,3 1
3,3 5
8,3 4
Kontraktor 0,0
1 3,3
1 1,7
5 Pengurus BPK
0,0 3
10,0 3
5,0 6
PNS 0,0
1 3,3
1 1,7
7 Karyawan
12 40,0
0,0 12
20,0 8
Pengurus adat 1
3,3 1
3,3 2
3,3 9
Pemburu 2
6,7 0,0
2 3,3
Pekerjaan sampingan
1 Pedagang
0,0 5
16,7 5
8,3 2
Pemburu 18
60,0 8
26,7 26
43,3 3
Petani 3
10,0 3
10,0 6
10,0 4
Pengrajin 0,0
1 3,3
1 1,7
5 Pandai besi
1 3,3
0,0 1
1,7 6
Tukang 3
10,0 0,0
3 5,0
7 Penores Karet
0,0 5
16,7 5
8,3 8
Pemungut rotan 1
3,3 1
3,3 2
3,3 9
Peternak 1
3,3 0,0
1 1,7
10 Nelayan 1
3,3 1
3,3 2
3,3 11 Tidak ada
2 6,7
4 13,3
6 10,0
12 Lainlain 0,0
2 6,7
2 3,3
0 1
Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 20 tersebut menunjukkan bahwa responden dari Desa Mamahak Teboq dan Desa Lutan memiliki pekerjaan
utama sebagai petani sebesar 50. Dari total responden, 30 responden diantaranya memiliki pekerjaan utama sebagai petani baik sebagai petani sawah,
petani lahan kering terutama ladang berpindah, petani kebun dengan jenis tanaman keras sengon dan meranti, petani kebun karet dan rotan, petani
palawija, dan lainlain. Hal ini menunjukkan bahwa sumber mata pencaharian responden masih bergantung pada pertanian. Selain menjadi petani, pekerjaan
utama ratarata responden di Desa Mamahak Teboq dan Desa Lutan adalah Guru 6,7, sebagai pedagang kecilkecilan dengan membuka warung di rumah
8,3, kontraktor 1,7, sebagai pengurus BPK 5, PNS 1,7, Karyawan 20, pengurus adat 3,3, dan pemburu satwa liar 3,3.
Sementara itu responden Desa Mamahak Teboq maupun Desa Lutan memiliki pekerjaan sampingan dengan persentase terbesar yaitu berburu hewan
liar sebesar 43,3 . Selain berburu hewan liar, responden di dua desa tersebut ratarata memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang kecilkecilan, yaitu:
membuka warung di rumah 8,3, petani 10, pengrajin rotan 1,7, pandai besi 1,7, tukang 5, penores karet 8,3, pemungut rotan 3,3, peternak
1,7, nelayan 3,3, lainlain 3,3 dan selainnya tidak memiliki pekerjaan sampingan 10.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa 50 responden memiliki jenis pekerjaan utama ataupun pekerjaan sampingan yang sangat bervariasi. Hal ini
menjelaskan bahwa alternatif sumber mata pencaharian di dua desa tersebut tidak terfokus hanya pada pertanian saja tapi sudah terdapat alternatif pekerjaan lain
yang bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Susilowati 2002
Nani Sufiani 2009 menyebutkan
bahwa secara umum ratarata rumah tangga yang tinggal di pedesaan tidak tergantung pada satu sumber mata pencaharian. Halhal yang membuat
diversifikasi kegiatan untuk memperoleh pendapatan adalah karena dengan satu sumber pendapatan rumah tangga tersebut tidak dapat memenuhi semua
kebutuhan yang diperlukan, mengurangi resiko kegagalan yang apabila salah satu sumber pendapatan tidak berhasil masih ada sumber pendapatan lain yang dapat
diharapkan. Oleh karena alasan tersebut mereka berusaha mendapatkan pendapatan selain dari pekerjaan utama merka dengan memiliki pekerjaan
sampingan.
5. Jarak tempat tinggal dari kawasan hutan