Perumusan Masalah Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (hhbk) oleh masyarakat desa sekitar hutan di IUPHHK-HA PT. RATAH TIMBER Samarinda, Kalimantan Timur

dapat diperoleh gratis dan mempunyai nilai ekonomi yang penting. Hal ini menjelaskan bahwa keberadaan HHBK diyakini paling bersinggungan dengan kepentingan masyarakat sekitar hutan dalam memenuhi kebutuhan pangan, papan maupun ritual dan lainlain. Tingkat pemanfaatan masyarakat yang tinggi terhadap hasil hutan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran memelihara kawasan hutan. Tentu saja dengan bantuan tindakan pengelolaan sosial oleh perusahaan untuk memberikan jaminan akses pemanfaatan sumber daya hutan bagi kehidupan masyarakat. Supaya hutan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya maka dibutuhkan pengelolaan hutan lestari untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Pengelolaan hutan lestari tersebut dapat terwujud dengan adanya kesadaran masyarakat yang diikuti dengan pemahaman mereka terhadap pemanfaatan sumber daya hutan. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan lestari dan memperhatikan kondisi sosial masyarakat sekitar hutan maka IUPHHK diwajibkan mengadakan program kelola sosial yang salah satunya adalah Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH. Program ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh IUPHHK untuk memberdayakan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di dalam dan di sekitar hutan.

1.2 Perumusan Masalah

Secara sosiologis, keberadaan HHBK diyakini sepenuhnya paling bersinggungan dengan kepentingan masyarakat di sekitar hutan. HHBK terbukti menjadi penopang kelangsungan hidup masyarakat secara lintas generasi, sekaligus memberi dampak pada peningkatan penghasilan masyarakat sekitar hutan. Masyarakat yang tinggal di dalam maupun di sekitar hutan memanfaatkan sumber daya hutan berupa hasil hutan bukan kayu untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, dan lainlain. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang dipungut maupun dibudidayakan merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat sekitar hutan baik sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan. Keberadaan perusahaan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK sebagai penghasil produksi kayu melalui kegiatan penebangan serta kegiatan lainnya akan berperan negatif terhadap ketersediaan hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengancam kelestarian sumber daya hutan. Selain oleh IUPHHK, pemanfaatan HHBK oleh masyarakat yang tidak diikuti dengan pengelolaan secara berkelanjutan juga akan mempengaruhi ketersediaan HHBK yang ada. Pengurangan hasil hutan yang disebabkan oleh kegiatan tersebut tentu akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih mengandalkan HHBK sebagai sumber pendapatannya. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kajian mengenai tingkat pemanfaatan dan pemahaman masyarakat terhadap sumber daya hutan sehingga dapat merupakan dasar penentuan kebijakan pengembangan HHBK selanjutnya. Jika tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap sumber daya hutan cukup tinggi maka dibutuhkan tindakan pengembangan HHBK yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Adanya pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan dan pelestarian sumber daya hutan juga sangat dibutuhkan demi terwujudnya sumber daya hutan yang lestari. Hal ini karena pelestarian hutan tidak hanya berkaitan dengan kegiatan penebanganan, pemeliharaan, dan pemulihan ekosistem hutan tetapi juga menyangkut kehidupan masyarakat tradisional yang secara alamiah diakui sebagai faktor penentu dalam pelestarian hutan. Masyarakat yang menyadari pentingnya fungsi hutan bagi keseimbangan ekosistem akan selalu berusaha mempertahankan keberadaan dan peran serta sumber daya hutan bagi kehidupannya. Mengukur dan menetapkan pemanfaatan masyarakat di dalam maupun di sekitar kawasan hutan terhadap hasil hutan bukan kayu merupakan suatu kajian yang perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai perananan dan pengaruh hutan serta fungsinya terhadap ketergantungan hidup masyarakat.

1.3 Tujuan