Penampakan Warna Analisis organoleptik

masing- masing berkisar antara 0,7-0,73. Kisaran a w tersebut memungkinkan adanya kapang atau khamir yang dapat tumbuh. Buckle et al. 1987 menyatakan bahwa pertumbuhan kapang xerofilik dengan a w minimum 0,65, dan khamir osmofilik dengan a w minimum 0,60. Lumbessy 2003 menyatakan bahwa hasil isolasi dan identifikasi terhadap kerusakan pada produk ikan patin kering didominasi oleh jenis-jenis kapang Penicillium citrinum, Aspergillus niger, Aspergillus ochraceus dan Aspergillus flavus.

4.2.5 Analisis organoleptik

4.2.5.1 Penampakan

Nilai rata-rata organoleptik penampakan jambal roti ikan patin selama penyimpanan suhu ruang berkisar antara 2,20-4,03 pada skala hedonik 5 Lampiran 22. Histogram nilai organoleptik penampakan dapat dilihat pada Gambar 19. 1 2 3 4 5 Nilai Penerimaan 1 2 3 4 Lama Penyimpanan minggu Kontrol 0 Sari Bwg Putih 9, 10 menit Cipermetrin 0,01, 30 detik Formalin 0,2, 4 jam Gambar 19. Histogram nilai rata-rata organoleptik penampakan produk jambal roti ikan patin selama penyimpanan suhu ruang Hasil analisis ragam terhadap nilai ranking organoleptik penampakan menunjukkan bahwa nilai organoleptik penampakan dipengaruhi oleh kombinasi faktor perlakuan dan lama penyimpanan. Kedua faktor tersebut memiliki taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil uji lanjut Multiple Comparison menunjukkan perbedaan tidak nyata antar perlakuan. Nilai organoleptik penampakan produk jambal roti ikan patin semakin menurun dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan- perubahan secara fisik dan kimiawi selama penyimpanan. Penilaian terhadap nilai organoleptik penampakan merupakan perpaduan antara bentuk dan kecerahan produk. Pada penelitian ini, nilai organoleptik penampakan pada perlakuan menggunakan bawang putih lebih rendah dari perlakuan lainnya. Hal tersebut diduga oleh bereaksinya komponen kimia senyawa karbohidrat dalam bawang putih dengan komponen kimia daging ikan protein yang dapat menimbulkan terjadinya reaksi pencoklatan sehingga mengurangi kecerahan produk. Selain itu juga diduga disebabkan oleh kondisi individu ikan dimana pada setiap pengamatan menggunakan individu ikan yang berbeda dengan pengamatan berikutnya dari masing- masing perlakuan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa setiap 1 minggu pengamatan masing- masing perlakuan diambil 2 ekor jambal roti ikan patin dari 10 ekor yang tersedia untuk pengamatan hingga 4 minggu penyimpanan.

4.2.5.2 Warna

Histogram nilai organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 20. 1 2 3 4 5 Nilai Penerimaan 1 2 3 4 Lama Penyimpanan minggu Kontrol 0 Sari Bwg Putih 9, 10 menit Cipermetrin 0,01, 30 detik Formalin 0,2, 4 jam Gambar 20. Histogram nilai rata-rata organoleptik warna produk jambal roti ikan patin selama penyimpanan suhu ruang Nilai rata-rata organoleptik warna jambal roti ikan patin selama penyimpanan suhu ruang berkisar antara 2,42-3,69 pada skala hedonik 5 Lampiran 23. Selama penyimpanan terjadi penurunan nilai organoleptik warna. Hasil analisis statistik nilai ranking organoleptik warna menunjukkan bahwa nilai organoleptik warna dipengaruhi oleh kombinasi faktor perlakuan dan faktor lama penyimpanan, yang memiliki taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa nilai ranking organoleptik warna dari kombinasi faktor perlakuan dan faktor lama penyimpanan pada pengamatan 0 minggu berbeda dengan kombinasi perlakuan lainnya Lampiran 10.b2. Jambal roti ikan patin mengalami perubahan warna dari coklat terang menjadi coklat gelap dengan semakin lamanya penyimpanan. Perubahan warna diduga disebabkan oleh kerusakan lemak dalam daging selama penyimpanan. Zaitsev et al. 1969 menyatakan bahwa kerusakan akibat reaksi amino dengan senyawa karbonil hasil oksidasi lemak menyebabkan terbentuknya pigmen coklat dan bau tengik yang mencolok.

4.2.5.3 Aroma