didiamkan selama 15 menit pada suhu ruang. Larutan disaring kemudian digunakan untuk merendam ikan asin jambal roti sebelum proses penjemuran.
3.3.2.2 Pembuatan larutan garam
Garam yang digunakan dalam penelitian adalah garam rakyat kristal ukuran sedang. Jumlah garam yang digunakan adalah 30 dari berat ikan patin yang
telah disiangi bentuk gutted. Garam dibagi menjadi dua bagian, satu bagian untuk dimasukkan ke rongga
perut ikan. Larutan garam dibuat 3 jam sebelum pemakaian dan dilakukan penyaringan terlebih dulu sebelum digunakan untuk merendam ikan.
3.3.2.3 Pembuatan jambal roti ikan patin dan rancangan percobaan
1 Ikan patin segar hidup sebanyak 150 ekor diambil secara acak sebanyak 10 ekor kemudian diberi identitas, untuk pengukuran mutu fisik yang meliputi :
panjang total, panjang baku, tebal, penimbangan bobot utuh, bobot bentuk gutted, dan bobot kering jemur.
2 Semua sampel ikan patin segar disiangi bentuk gutted, dicuci, ditiriskan, dan ditimbang bobotnya. Penyiangan dilakukan ditempat pembelian ikan.
3 Ikan dimasukkan dalam wadah semi tertutup dan dibiarkan pada suhu ruang diautolisis selama 6 jam. Lama autolisis dihitung sejak ikan disiangi di
tempat pembelian ikan hingga di tempat penelitian. 4 Ikan kemudian digarami dengan cara memasukkan garam ke dalam rongga
perut ikan, sisa garam kemudian dibuat larutan garam jenuh. Jumlah garam kurang lebih 30 dari berat ikan bentuk gutted.
5 Ikan disusun dalam tong plastik, kemudian larutan garam jenuh yang sudah disaring dimasukkan. Bagian atas ikan diberi pemberat, kemudian tong
ditutup agar tidak ada infestasi lalat. Penggaraman dilakukan selama 48 jam. 6 Setelah penggaraman, ikan dicuci, ditiriskan, ditimbang, dan dibelah dari arah
punggung ke ekor. 7 Sampel ikan dibagi secara acak menjadi 5 kelompok untuk dilakukan
perendaman dalam masing- masing perlakuan yaitu kontrol 0, larutan bawang putih pada taraf konsentrasi 9 selama 10 menit, cypermethrin
0.01 selama 30 detik, dan formalin 0.2 selama 4 jam. Setiap kelompok terdiri dari 30 ekor ikan yang direndam dalam satu wadah. Perendaman
sampel berturut-turut dilakukan dengan lama perendaman 4 jam, 15 menit, 10
menit, 30 detik dan 0 menit. Pengangkatan sampel dilakukan secara bersamaan.
8 Sampel ikan dijemur di atas para-para selama 5 hari hingga kering jemur. Selama proses penjemuran dilakukan pengamatan terhadap infestasi lalat dan
larva. Setelah satu hari penjemuran dilakukan pembalikan dan daging yang tebal ditoreh untuk mempercepat proses pengeringan. Kemudian 10 ekor
produk jambal roti ikan patin kering jemur yang diberi identitas, ditimbang dan dicatat untuk dihitung rendemennya, selanjutnya bersama sampel yang
lainnya dilakukan penyimpanan selama 4 minggu. Setiap satu minggu sekali diambil 2 ekor secara acak dari masing- masing perlakuan untuk dilakukan
pengujian. Pengamatan penelitian utama meliputi: 1 infestasi lalat dan larva selama
penjemuran jambal roti ikan patin, 2 uji organoleptik dengan parameter penampakan, warna, aroma, dan tekstur untuk setiap pengamatan, 3 uji kimiawi
yang meliputi nilai proksimat kadar abu, kadar garam, kadar protein, kadar lemak pada awal dan akhir penyimpanan, nilai pH, kadar air, aw, dan TVB untuk
setiap pengamatan, serta 4 uji mikrobiologi yaitu TPC dan kapang untuk setiap pengamatan. Diagram alir penelitian utama disajikan pada Gambar 7.
3.4 Pengamatan dan Pengujian 3.4.1 Pengamatan infestasi lalat
Infestasi lalat merupakan serangan lalat yang menghinggapi jambal roti ikan patin selama penjemuran. Penjemuran dilakukan mulai pukul 08.00–16.00 WIB,
tergantung cuaca. Pada penelitian pendahuluan pengamatan dan pencatatan jumlah infestasi lalat dilakukan sebanyak 8 kali atau setengah jam sekali setiap
hari, yang dilakukan pada pukul 08.30–10.00 WIB dan 14.30–16.00 WIB, selama tiga hari penjemuran hingga ikan kering. Sedangkan pengamatan dan
pencatatan jumlah infesasi lalat pada penelitian utama dilakukan pada jam 8.30-10 WIB. Kegiatan penghitungan jenis dan jumlah lalat yang hinggap lebih dari 3
menit selama 10 menit dilakukan secara bersamaan setiap kali pengamatan. Dua hari sebelum pengamatan dilakukan pengundangan lalat dengan menggunakan
limbah isi perut dan kepala ikan patin sebagai atraktor. Sebelum pengamatan, atraktor ditutup dan dib uka kembali setelah pengamatan. Data hasil pengamatan
infestasi lalat dan larva merupakan akumulasi hasil perhitungan jumlah lalat dan