Pengertian Disiplin Belajar Disiplin Belajar

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. 33 Di dalam buku Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998 disebutkan pengertian disiplin, yaitu; a. Disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang dilaksanakan secara sadar dan ikhlas lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan YME. b. Disiplin, disatu sisi adalah sikap hidup dan perilaku yang mencerminkan “tanggung jawab” terhadap kehidupan, “tanpa paksaan” dari luar. Sikap dan perilaku ini dianut berdasarkan keyakinan bahwa hal itulah yang benar, dan keinsyafan bahwa hal itu bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Didalamnya terkait dengan kemauan dan kemampuan seseorang menyesuaikan interest dan mengendalikan dirinya untuk sesuai dengan norma, aturan, hukum, kebiasaan yang berlaku dalam lingkungan sosial budaya ssetempat. Disisi lain. Disiplin adalah alat untuk menciptakan perilaku dan tata tertib hidup manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok atau masyarakat. 34 Dalam konteks ini maka disiplin berarti ketaatan pada peraturan yang dilaksanakan tanpa paksaan yang terlahir dari kesadaran diri demi kepentingan bersama. Melihat definisi diatas, disiplin mempunyai arti yang luas dari pada hukuman dan sanksi. Walaupun seringkali kita menghubungkan disiplin 33 Prof. Dr. Ing Wardiman Djoyonegoro, “Pembudayaan Disiplin Nasional”,dalam D. Soemarmo ed, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998, Jakarta: Mini Jaya Abadi, 1998, Cet. 1, h. 20 34 Yuniyanti RN, “Berbagai Langkah Guna Menyukseskan Sikap dan Perilaku Disiplin”, dalam D. Soemarmo ed, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998 …, h. 170-171 dengan hukuman, namun dengan peraturan dan tata tertib itu dimaksudkan untuk mencapai perbaikan dalam melakukan sebuah tindakan dan perubahan tingkah laku. Menurut Soedijarto, disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. 35 Alex Sobur menyatakan perkataan disipin biasanya dipergunakan sebagai pengganti perkataan “hukuman”. Hukuman didalam istilah umum, merupakan suatu nilai atau denda yang diterima oleh anak karena melanggar tata tertib yang telah ditentukan sebagai landasan disiplin. 36 Sedangkan menurut Amir Daien Indrakusuma, disiplin berarti adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan- larangan. Kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan- tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut. 37 Dari batasan-batasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin itu adalah suatu sikap mental yang menunjukkan kesediaan dan kemampuan untuk menanti dan mematuhi serta melaksanakan suatu peraturan, ketentuan, nilai-nilai serta kaidah yang berlaku sehingga tercapai keseimbangan antara kehendak pribadi dengan lingkungannya. Orang yang disiplin adalah orang yang dapat menahan diri, menguasai diri, tunduk pada peraturan dan patuh pada nilai-nilai dan norma yang berlaku. Sikap seperti ini menunjukkan adanya rasa saling tanggung jawab. Seseorang yang disiplin akan melaksanakan tugas dengan 35 Rifai, “Hubungan Disiplin dengan Prestasi Belajar Siswa Mts Negeri 3 Pondok Pinang”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 7, t.d 36 Alex Sobur, Pembinaan Anak Dalam Keluarga, Jakarta: BPK. Gunung Agung Mulia, 1988, cet. Ke-2, h. 67 37 Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1973, h. 142 baik dan penuh dengan ketenangan, sekalipun tugas ini dirasa sebagai beban, namun sebaliknya akan membebani dirinya apabila ia tidak berbuat disiplin.

2. Macam-macam Disiplin

Menurut Thomas Gordon sebagaimana dikutip oleh Rifai, disiplin dapat dibagi menjadi dua macam ; 38 a. Disiplin yang dikelola secara eksternal b. Disiplin yang dikelola secara internal. Mengutip dari skripsi Rifai, bahwa menurut Soedijarto Disiplin yang dikelola secara eksternal yaitu disiplin yang membutuhkan pengawasan orang lain, sedangkan disiplin yang dikelola secara internal adalah disiplin yang berbentuk pengendalian diri. 39 Pada dasarnya disiplin terbagi menjadi dua, yaitu disiplin internal dan disiplin eksternal. Disiplin secara internal adalah disiplin diri yang berbentuk pengendalian diri dan disiplin secara eksternal berbentuk membutuhkan pengawasan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan adanya disiplin diri, disiplin sosial, disiplin nasional. Demikian pula adanya disiplin belajar dan disiplin kerja menurut Neny Ratmaningsih yang sebagaimana dikutip oleh Mulyanih, bahwa hakikat disiplin adalah kemampuan mengendalikan diri, muncul dari hati nurani individu untuk senantiasa mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam kehidupan. 40 38 Rifai, “Hubungan Disiplin dengan Prestasi Belajar Siswa Mts Negeri 3 Pondok Pinang”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, … h. 13 39 Rifai, “Hubungan Disiplin dengan Prestasi Belajar Siswa Mts Negeri 3 Pondok Pinang”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, … h. 13 40 Mulyanih, “Peranan Disiplin Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar Peserta Didik Study Kasus di SLTP Negeri 1 Parung Bogor. Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 21.t.d Menurut Wardiman Djoyonegoro, sesuai dengan peringkat manusia individu, kelompok, masyarakat, bangsa, disipin dapat dipilah dalam tiga kategori, yaitu; 41 a. Dispilin pribadi sebagai perwujudan disiplin yang lahir dari kepatuhan atas aturan-aturan yang mengatur perilaku individu. b. Displin kelompok sebagai perwujudan disiplin yang lahir dari sikap taat patuh terhadap aturan-aturan hukum dan norma-norma yang berlaku pada kelompok atau bidang-bidang kehidupan manusia. c. Disiplin nasional yakni wujud dispilin yang lahir dari sikap patuh yang ditujukan oleh warga negara terhadap aturan-aturan, nilai yang berlaku secara nasional. Dari uraian diatas nampak adanya keterkaitan yang sangat erat antara ketiga jenis disiplin tersebut. Ketiga jenis disiplin tersebut membentuk suatu proses yang berawal dari penanaman dan pembentukan disiplin diri pribadi yang berlanjut pada terbentuknya disiplin kelompok dan disiplin nasional. Menurut Piet A. Sehertian, disiplin dapat terbagi menjadi tiga macam, yaitu: a Disiplin tradisional adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik. b Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar si terdidik dapat menganut dirinya. Jadi situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si terdidik mengembangkan kemampuan dirinya c Disiplin liberal, yang dimaksud disiplin liberal adalah disiplin yang diberikan sehingga anak memiliki kebebasan tanpa batas. 42 41 Wardiman Djoyonegoro, “Pembudayaan Disiplin Nasional”,dalam D. Soemarmo ed, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998 …, h. 27 42 Piet A. Sehertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1994, cet. Ke-1, h.126