d.
Flash
Flash merupakan proses dimana material – material yang telah di potong di satukan dan di beri lem, kemudian di press dengan waktu pengepresan yang
telah di tentukan.
2. Kako
Proses Kako adalah proses pembentukan material. Material yang masuk ke proses ini akan dibentuk menurut design yang telah ditentukan.
a. Mae Kako
Mae Kako adalah proses pembentukan khusus untuk laci.
b. Ato Kako
Ato Kako adalah proses pembentukan selain laci. Jadi di Ato Kako memproses pembentukan Top bagian atas lemari, Pintu dan sebagainya.
c. NC Router
NC router adalah mesin pembentukan material secara otomatis. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan design gambar ke dalam komputer mesin.
Jadi memasukkan design dalam bentuk bahasa pemrograman. Seterusnya mesin akan secara otomatis mamotong, mengukir dsb. Material tersebut.
3. Kijikenma
Proses Kijikenma adalah proses penghalusan permukaan material dengan menggosok permukaan material dengan kerta pasir.
4. Nakanuri
Proses Nakanuri adalah proses pengecatan dasar material dengan menggunakan formula cat yang telah di tentukan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tosokenma
Proses Tosokenma adalah proses penggosokan dan penghalusan ulang permukaan material dengan menggosok permukaan material dengan kerta pasir
yang gradenya lebih halus.
6. Printing Tensa Enamel
Proses printing tensa enamel adalah proses pemberian corak pada permukaan material. Jika corak tersebut berupa bunga-bunga atau serat-serat kayu
maka dilakukan di proses printing tensa. Untuk yang model cat polos tidak bercorak maka dilakukan di proses enamel.
7. Clear
Proses Clear adalah proses pengkilatan permukaan material yang telah diberi corak atau warna dengan menggunakan formula clear.
8. Buff
Proses Buff adalah proses pemolesan permukaan material dengan menggunakan wax.
9. Assembling Produk
Proses Assembling Produk adalah proses penyatuan beberapa material sehingga menjadi satu bentuk produk berupa lemari atau meja.
10. Kensa Quality Control
Proses Kensa atau Quality Control adalah sistem yang diterapkan untuk menjaga kualitas produk sesuai dengan pangsa pasar di negara Jepang. Setiap
produk harus melewati pengecekan mutu yang dilakukan oleh pekerja Kensa tersebut. Sebagai tambahan kualits juga diterpakan pada setiap proses, dengan
kata lain setiap proses harus melewati pengecekan mutu, yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
pekerja dan pengawas itu sendiri, sehingga material yang dihasilkan dari awal hingga akhir benar-benar bagus.
11. Pengepakan
Proses Pengepakan Produk adalah proses pembungkusan material dengan karton dan lembaran busa sehingga produk terhindar dari kerusakan yang
diakibatkan oleh benturan dan sebagainya.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Marumitsu Indonesia mempunyai struktur organisasi garis dimana kegiatan yang fungsinya sama terkumpul pada satu bagian dan garis kekuasaan
pada struktur organisasi menunjukkan wewenang dan tanggung jawab. Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan mengikuti struktur organisasi secara
vertikal, namun dalam pelaksanaan tugas komunikasi secara horizontal juga berlangsung antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Garis wewenang dan tanggung jawab yang terdapat pada struktur organisasi PT. Marumitsu Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Direktur bertanggung jawab menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah digriskan oleh rapat umum pemegang
saham. Direktur adalah penanggung jawab dan sumber wewenang tertinggi dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut: a.
Menentukan garis kebijaksanaan perusahaan b.
Mengawasi dan menilai hasil kerja setiap general manajer maupun manajer yang dibawahinya
Universitas Sumatera Utara