Tabel 4.16. Variables Entered
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Komitmen
Karyawan, Budaya Kerja
Karyawan
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS a.
Variables Entered adalah variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independent budaya kerja karyawan dan komitmen
karyawan. b.
Variables Removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independent yang dikeluarkan
c. Metode method yang digunakan adalah metode enter.
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dapat diketahui dari VIF untuk masing-masing predictor, dengan syarat nilai VIF predictor tidak melebihi nilai 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0,1. Dari output SPSS pada table 4.11. dapat dilihat bahwa nilai VIF masing-masing predictor tidak melebihi nilai 10 dan tolerance
melebihi nilai 0,1. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai VIF sebesar 1,479 dan nilai tolerance sebesar 0,676, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas pada model.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Coefficient
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 12.999
2.371 5.483
.000 Budaya Kerja
Karyawan .115
.082 .151
1.393 .167
.676 1.479
Komitmen Karyawan
.396 .098
.438 4.037
.000 .676
1.479 A Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari gambar
4.1. kuva normal P-P plot berikut ini, dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua
daerah kurva normal. Grafik P-P Plots menggambarkan distribusi frekuensi dari kinerja
karyawan, dibandingkan dengan distribusi frekuensi yang telah ditentukan. Jika titik-titik distribusi berada di sekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi
pengamatan sama dengan distribusi uji yang berarti data terdistribusi secara normal. Dari grafik terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus
diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi kinerja karyawan sesuai dengan distribusi uji. Dengan kondisi demikian maka kesimpulan
yang diperoleh adalah bahwa penyebaran kinerja karyawan mengikuti distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Normal P-P plot Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
3. Uji Heterokesdastisitas
Uji heterokesdastisitas dilakukan dengan menggunkan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari
memperhatikan sebaran plot data. Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik ini
digunakan untuk memeriksa lineritas dari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Dari grafik terlihat bahwa residual negatif diikuti oleh
residual negatif. Hal ini menyalahi asumsi dari analisis regresi sehinggga kita harus melihat kembali model regresi yang akan dibuat. Untuk melihat model apa
Universitas Sumatera Utara
yang sesuai, kita dapat membuat diagram pencar antara kinerja karyawan Y, dengan budaya kerja karyawan X
1
dan komitmen karyawan X
2
.
Gambar 4.2. Scatterplot Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan plot data yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS pada
gambar 4.2. terlihat bahwa sebaran data tidak mengumpul pada satu sudut bagian saja melainkan sebaran data menyebar pada keseluruhan bagian. Maka, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokesdastisitas pada data, sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian ini adalah homogen.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Grafik Histogram Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Grafik histogram menggambarkan distribusi frekuensi dari kinerja karyawan dibandingkan dengan grafik distribusi normal. Dengan melihat grafik
tersebut kita bisa membandingkan distribusi frekuensi dari kinerja karyawan dengan distribusi normal ideal dari kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dianalisis dan evaluasi terhadap data penelitian berdasarkan analisis-analisis dan pengujian hipotesis maka peneliti mengambil kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh signifikan antara budaya kerja karyawan dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan. Pembuktian hasil analisis melalui uji
F
hitung,
diketahui bahwa pada tingkat kesalahan alpha = 5 nilai F
hitung
tersebut signifikan. 2.
Ada pengaruh antara budaya kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Koefisien slope budaya kerja karyawan terlihat bahwa nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
2,393 1,662 dan nilai Sig lebih kecil daripada alpha 0,00 0,05 maka kesimpulan yang bisa diambil adalah menolak
H yang berarti koefisien slope budaya kerja karyawan adalah tidak
signifikan secara statistik. Budaya kerja yang dapat dimaknai beragam menyebabkan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan tidak signifikan
tetapi tetap saja budaya kerja secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Ada pengaruh antara komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan.
Koefisien slope komitmen karyawan terlihat bahwa nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
4,037 1,662 dan nilai Sig lebih kecil daripada alpha, 0,00 0,05 maka kesimpulan yang bisa diambil adalah menolak H
yang
Universitas Sumatera Utara