Metode Penelitian Epistemologi immanuel kant

orang, demi terwujudnya kebahagiaan. Kebahagiaan dapat diperoleh di dunia, tanpa perlu mempertimbangkan kehidupan setelah kematian, maupun ketakutan terhadap takhayul dan klaim keselamatan agama. Pandangan demikian mempertajam gagasan yang pernah dilontarkan di masa Renaissance, sekaligus mempertegas penolakan terhadap segala tatanan sosial abad pertengahan. Semakin lama, tanggungjawab pribadi dalam menggunakan rasio memainkan peranan cukup penting dalam kehidupan. Kesadaran ini menjadi arah baru yang menentukan sikap dan mentalitas zaman itu. Pada awalnya, gerakan pencerahan tidak berkembang begitu massif di beberapa wilayah. Gerakan pencerahan mulai lebih dahulu di Inggris dan Prancis. Kedua negara ini memainkan peranan penting, dibandingkan negara-negara lain, seperti Jerman. Hal itu tidaklah mengherankan, terutama berkat dukungan yang begitu intens dari pemerintah di dua negara tersebut dalam menggalakkan pengembangan ilmu pengetahuan. Sejak abad ke-17, di Prancis kalangan terpelajar mendapat hak istimewa lewat dukungan pemerintah, dengan didirikannya Académie des Sciences: sebuah komunitas yang memiliki perhatian pada upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Jumlah peserta dalam forum ini terbatas sebanyak 16 orang. Lembaga ini menerbitkan jurnal Journal des Sçavans, sebagai media mempublikasikan penelitiannya. Keadaan yang hampir sama juga terjadi di Inggris. Dengan dukungan para bangsawan, didirikanlah Royal Society: sebuah komunitas yang aktif dalam pengembangan sains. Lembaga ini memiliki anggota yang tak terbatas, 10 sehingga sedikit berbeda dengan lembaga di Prancis. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua penguasa, raja dan pangeran di Eropa pada 10 Robin Briggs, The Scientific Revolution Revolution of the Seventeenth Century San Francisco: Harper Row Publishers, Inc., 1973, h. 67 saat itu memiliki perhatian sama terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua wilayah tersebut hanya mewakili arus utama kemajuan ilmu yang berlangsung pada abad ke-17, dan berpengaruh terciptanya fase pencerahan pada abad ke-18. Berdasarkan letak geografisnya, terdapat sejumlah kecenderungan tertentu dan sedikit berbeda, yang menandai terjadinya pencerahan di beberapa wilayah. Pencerahan yang terjadi di Inggris ditandai dengan menyebarnya faham Deisme. 11 Istilah ini mengacu pada suatu pandangan bahwa alam semesta berjalan dengan sendirinya, sesuai dengan kaidah hukum mekanis yang bisa diselidiki secara ketat dan objektif. Kedudukan Tuhan sebagai pencipta, tidak memiliki andil apapun dalam segala hal yang terjadi di alam semesta. Dunia terlepas dari campur tangan Tuhan setelah diciptakan. Pandangan deisme sama sekali tidak menghilangkan Tuhan, hanya pemahaman mereka tentang Tuhan diupayakan lebih rasional. Pemahaman ini merupakan imbas dari penemuan besar filsafat alam Newton tentang hukum-hukum fisika, serta terobosan baru filsafat empiris John Locke. Namun, beberapa tokoh pencerahan kemudian, melangkah lebih jauh dengan mengritik lembaga gereja, karena sikap agamawan tidak sejalan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Gereja yang berfungsi sebagai sebuah pranata sosial, dalam pandangan pemikir pencerahan sama sekali tidak memberikan andil pada kebahagiaan manusia. Justru gereja yang selama ini melegitimasi kesengsaraan, karena tidak memberi kebebasan mempergunakan akal. Manusia akhirnya harus tunduk di bawah naungan iman dan otoritas keagamaan. Padahal manusia sebenarnya 11 F. Budi Hardiman, Filsafat Modern, h. 99