14
Lebih lanjut, American Personnel and Guidance Association APGA sebagaimana dikutip oleh Tohirin mendefinisikan konseling sebagai suatu
hubungan antara seorang yang terlatih secara professional dan individu yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecamasan biasa atau
konflik atau pengambilan keputusan.
19
Berdasarkan beberapa pengertian yang diatas dapat disimpulkan bahwa, konseling adalah proses pemberian bantuan secara khusus antara
konselor dengan klien yang memiliki permasalahan; dengan konseling tersebut diharapkan masalah yang dihadapi klien dapat terpecahkan. Selain
itu konselor memberikan pemahaman kepada klien berupa arahannasehat agar mampu mengarahkan dirinya dan dapat mengetasi masalah-masalah
yang dihadapi secara mandiri. Dari beberapa pengertian bimbingan dan konseling diatas dapat
disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu baik perorangan atau kelompok yang
dilakukan oleh seorang ahli dalam rangka memberikan arahan, nesehat dan pemahaman kepada individu agar dapat memahami diri dan lingkungan
hidupnya, memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah, serta bantuan dalam rangka mengembangkan potensi dirinya secara maksimal,
sehingga dapat dioptimalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sementara dalam konteks sekolah formal, bimbingan dan konseling
merupakan salah satu kegiatan yang sistematis dalam rangka memberikan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah
19
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah …, h. 23.
15
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip tersebut
berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan dalam kegiatan bimbingan dan konseling, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Adapun prinsip-prinsip bimbingan adalah sebagai berikut:
a Bimbingan diperuntukan bagi semua individu guidance is for all
individuals. Bahwa bimbingan diberikan kepada semua individu atau siswa, baik yang tidak bermasalah atau bermaslah; baik pria atau wanita;
anak-anak, remaja ataupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan lebih bersipat preventif dan pengembangan diri pada
penyembuhan kuratif; dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada perorangan individual.
b Bimbingan bersifat individualisasi. Bahwa setiap individu memiliki
perbedaan dengan individu yang lainnya, memiliki kemampuan untuk dikembangkan. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan harus dapat
meningkatkan pengembangan diri siswaklien. Focus kegiatan bimbingan adala individu meskipun dengan teknik kelompok.
c Bimbingan menekankan hal yang positif. Bahwa bimbingan merupakan
proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif
terhadap diri sendiri, member dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya tugas
konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah, yang semuanya harus dapat bekerja sama demi terlaksananya kegiatan bimbingan yang
efektif.
e Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan.
Bahwa bimbingan diarahkan untuk membantu siswaklien agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan.
f Bimbingan berlangsung dalan setting adegan kehidupan. Bahwa
bimbingan tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di lingkungan luar sekolah pada umumnya.
20
Dalam literatur lain dijelaskan bahwa prinsip-prinsip dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling secara khusus. Prinsip-prinsip khusus
adalah prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaan dengan program layanan, dan prinsip-
20
Syamsu Yusuf A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan…, h. 17-18.
16
prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan peaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
21
Adapun prinsip khusus yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling yaitu:
a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu
yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan
dilaksanakan oleh individu hendaknya atas kemampuan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak
lain
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang
yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi d.
Kerjasama antara guru pembimbing, guru lain dan orang tua yang akan menentukan hasil bimbingan
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh
melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program
bimbingan dan konseling itu sendiri.
22
3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling