6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, ada beberapa permaslahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya guru pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak. 2.
Kurangnya sarana dan prasarana untuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.
3. Tidak adanya program yang terencana untuk kegiatan bimbingan dan
konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak. 4.
Kurangnya minat siswa dalam memanfaatkan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.
5. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di di SMK Al-Hidayah I
Cilandak hanya bersifat insidentil. 6.
Kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak belum terlaksana dengan baik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah, maka penulis membatasi lingkup masalah dalam penelitian ini, yakni “Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling meliputi; kegiatan layanan dan kegiatan pendukung di SMK Al- Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan”.
D. Perumusan Masalah
7
Berdasarkan pembatasan masalah diatas dan untuk lebih memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut : “Bagaimana Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan”.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah dapat dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling selanjutnya 2.
Bagi Guru pembimbingkonselor dapat dijadikan bahan masukan dan balikan feed back untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing agar
lebih berkualitas serta meningkatkan etos kerja yang tinggi dalam bidang bimbingan dan konseling.
3. Bagi Peneliti, menjadi pengalaman yang berharga dan berilmu khususnya
tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, serta menjadi salah satu syarat peneliti untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
4. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada
kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam pada bidang bimbingan dan konseling di sekolah.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Bimbingan dan Konseling