82 motivasi sebesar 1 akan meningkatkan pengaruh kepuasan kerja sebesar
67,6.  Untuk  nilai    koefisien  tindakan  supervisi  sebesar  0,364 menunjukkan  bahwa  setiap  penambahan  tindakan  supervisi  sebesar  1
akan meningkatkan pengaruh kepuasan kerja sebesar 36,4.
a. Uji Hipotesis 1
Hasil  uji  t  untuk  variabel  komitmen  organisasi  mempunyai signifikansi 0,031 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Karena nilai hasil
uji t untuk variabel komitmen organisasi lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima. Sedangkan t tabel dengan derajat  kebebasan  df = n -1 dan
tingkat  signifikansinya  5  diperoleh  t  tabel  sebesar  1,677.  Karena nilai  t  hitung  2,228    t  tabel  1,677,  maka  H1  diterima.  Dengan
demikian,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  komitmen  organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja auditor junior.
Penelitian ini
mendukung penelitian
sebelumnya oleh
Trisnaningsih  2003  yang  menyatakan  bahwa  komitmen  organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Sementara  itu, penelitian ini  juga mendukung penelitian Bateman dan Strasser  1984  dan  Aranya  1982  dalam  Trisnaningsih  2003  juga
menyatakan  bahwa  komitmen  organisasi  berpengaruh  langsung terhadap kepuasan kerja.
Dalam penelitian sebelumnya di atas objek penelitiannya adalah auditor  baik  manajer,  partner,  senior  dan  junior.  Sedangkan  objek
penelitian ini adalah hanya auditor junior. Jadi tingkat  kepuasan kerja
83 auditor  ini  mempunyai  kesamaan  dengan  kepuasan  kerja  manajer,
partner  maupun  senior  auditor.  Sementara  itu  penelitian  yang dilakukan  oleh  Albercht  1981  dalam  Nurahma  dan  Indriantoro
2000  menunjukkan  bahwa  partner  memiliki  tingkat  kepuasan  kerja yang  lebih  tinggi  daripada  akuntan  pemula,  akuntan  senior  maupun
manajer.
b. Uji Hipotesis 2
Hasil uji t untuk variabel motivasi mempunyai signifikansi 0,007 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Karena nilai hasil uji t untuk variabel
motivasi  lebih  kecil  dari  0,05  maka  H2 diterima.  Sedangkan  t  tabel
dengan  derajat  kebebasan  df  =  n  -1  dan  tingkat  signifikansinya  5 diperoleh  t  tabel  sebesar  1,677.  Karena  nilai  t  hitung  2,838    t  tabel
1,677, maka H2 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja .
Penelitian ini
mendukung penelitian
sebelumnya oleh
Trisnaningsih  2003  yang  menyatakan  bahwa  motivasi  mempunyai pengaruh  yang  signifikan  terhadap  kepuasan  kerja  auditor.  Selain  itu,
penelitian  ini  juga  mendukung  penelitian  Rahardja  2000  dalam Trisnaningsih 2003 menganalisis motivasi dan kepuasan kerja. Hasil
penelitiannya  menyatakan  bahwa  motivasi  memiliki  keterkaitan  yang kuat  dengan  kepuasan  kerja.  Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan
bahwa dengan motivasi yang tinggi maka akan menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi.
84
c. Uji Hipotesis 3