65 variasi  variabel  dependen.  Cara  untuk  melakukan  uji  t  ada  dua  yaitu
dengan melihat tingkat signifikansi dan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan  nilai t tabel. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh  masing-masing  variabel  independen  terhadap  variabel dependen  digunakan  tingkat  signifikansi  0,05.  Sedangkan    untuk
membandingkan  nilai  statistik  t  dengan  tingkat  kritis  menurut  tabel digunakan dengan ketentuan bahwa apabila nilai statistik t hitung lebih
tinggi dibandingkan nilai tabel maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan  bahwa  suatu  variabel  independen  secara  individual
mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2005:87.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji  statistik  F  pada  dasarnya  menunjukan  apakah  semua  variabel independen  atau  bebas  yang  dimasukkan  kedalam  model  mempunyai
pengaruh  secara  bersama-sama  terhadap  variabel  dependenterikat. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-
sama  mempengaruhi  variabel  dependen,  maka  digunakan  tingkat signifikansi  sebesar  0,05.  Jika  nilai  probability  F  lebih  besar dari  0,05
maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen  atau  dengan  kata  lain  variabel  independen  secara  bersama-
sama  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen.  Sebaliknya  jika  nilai probability
F  lebih  kecil  dari  0,05  maka  model  regresi  tidak  dapat digunakan  untuk  memprediksi  variabel  independen  secara  bersama-
sama tidak berpengaruh tehadap variabel dependen Ghozali, 2005:84.
66
E.  Operasional Variabel Penelitian
Definisi  dari  variabel-variabel  yang  digunakan  dalam  penelitian  yaitu variabel  komitmen  organisasi,  motivasi,  tindakan  supervisi  dan  variabel
kepuasan kerja.  Perincian dari masing-masing variabel tersebut adalah:
1. Variabel Independen X
a.  Komitmen organisasi X1 Komitmen organisasi adalah  kekuatan  individu  yang didefinisikan
dengan  dan  dikaitkan  bagian  organisasi.  Hal  ini  akan  merefleksikan sikap  individu  yang  akan  tetap  sebagai  anggota  organisasi  ditunjukkan
dengan  kerja  kerasnya.  Untuk  mengukur  komitmen  organisasi digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen 1984
dalam  Trisnaningsih  2003.  Instrumen  ini  terdiri  dari  komitmen organisasi afeksi tujuh item dan komitmen organisasi kontinuan lima
item dengan lima poin skala Likert. b.  Motivasi X2
Motivasi  dipandang  sebagai  kekuatan  yang  mendorong  seseorang untuk  melakukan  tindakan  tertentu  atau  berperilaku  tertentu.
Pengukuran motivasi menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Hunton et. al. 1996 dalam Trisnaningsih 2003 dengan  sepuluh item
instrumen dengan lima poin skala Likert. c.  Tindakan Supervisi X3
Supervisor    merupakan  pihak  yang  paling  dekat  dengan  konteks kerja  seseorang,  karena  melalui  mereka  tercermin  budaya  atau  iklim