43
D. Kepuasan Kerja
Pada umumnya para peneliti sependapat bahwa kepuasan kerja merupakan suatu pernyataan tentang sikap terhadap perlakuan yang diterima
karyawan di tempat kerja. Perlakuan tersebut antara lain berkaitan dengan seleksi, kompensasi, promosi, dukungan rekan kerja, perilaku pimpinan,
kondisi kerja, dan penilaian prestasi kerja.
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Brayfield, Arthur H dan Harold F Rothe 1951 dalam Panggabean 2004 adalah orang pertama yang memberikan pemahaman tentang
konsep kepuasan kerja. Mereka beranggapan bahwa kepuasan kerja dapat diduga dari sikap seseorang terhadap pekerjaannya.
Kemudian Moorse 1953 dalam Panggabean 2004 mengemukakan bahwa:
Pada dasarnya kepuasan kerja tergantung kepada apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya dan apa yang mereka
peroleh. Orang yang paling tidak merasa puas adalah mereka yang mempunyai keinginan paling banyak, namun mendapat yang paling
sedikit. Sedangkan yang paling merasa puas adalah orang yang menginginkan banyak dan mendapatkannya.
Hal yang senada juga dikemukakan oleh Gezels dan Guba 1957
dalam Panggabean 2004 dengan mengungkapkan bahwa kepuasan adalah:
Fungsi dari tingkat keserasian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dapat diperoleh, atau antara kebutuhan dan penghargaan.
Menurut Mathis dan Jackson 2001, kepuasan kerja adalah: Keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja
sesorang. Ketidakpuasan kerja muncul saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi.
44 Keith
Davis 1985:96
dalam Mangkunegara
2005:117 mengemukakan bahwa:
“Job satisfaction is the favorableness or Unfavorableness with employess view their work”.
Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam
bekerja. Wexley dan Yuki 1977:98 dalam Mangkunegara 2005:117
mendefinisikan kepuasan kerja adalah: “Is the way an employee feels about his or her job”.
Adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya.
Robbins 2003:25 dalam Panggabean 2004, mengemukakan
bahwa kepuasan kerja adalah: Merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya sebagai
perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima.
Sedangkan Locke 1976 dalam Panggabean 2004, mengemukakan
bahwa kepuasan kerja: Merupakan pernyataan emosional positif yang dinyatakan dari hasil
penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Selanjutnya, Kreitner dan Kinicki 2003 berpendapat bahwa:
Kepuasan kerja merupakan pernyataan emosional atau afektif seseorang terhadap pekerjaannya.
Sedangkan menurut Siagian 1999:295 dalam Apriliana 2004 kepuasan kerja adalah:
“Merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang positif atau yang negatif tentang pekerjaanya.”
45 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
merupakan sikap dan respon seseorang terhadap pekerjaan yang mereka lakukan sebagai akibat dari perbedaan antara harapan dan keinginan
pekerja dan apa yang mereka peroleh.
2. Aspek Kepuasan Kerja