Ya
Tidak Ya
Ya
Tidak
3. Analisis Pola dan Tahapan Pelaksanaan CSR Pada Program
Kemitraan Dan Bina Lingkungan PKBL Perum Percetakan Uang Republik Indonesia Peruri
a. Pola Pelaksanaan PKBL Perum Peruri
Pola dan Tahapan pelaksanaan PKBL Perum Peruri ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Permen
BUMN Nomor:PER –05MBU2007 tanggal 27 April 2007 Pedoman
PKBL. Melalui peraturan menteri itulah, Perum Peruri sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara wajib melaksanakan dan
mengimplementasikan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL sebagai bentuk implementasi Corporate Social Responsibility CSR atau
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Program Kemitraan PK adalah program guna meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
Survei ke lokasi calon pemohon disertai dengan
mendokumentasikan objek bantuan sebelum dibantu.
Evaluasi hasil survei dan kelayakannya.
Layak Dibantu
Melaporkan hasil
survei sekaligus mengusulkan calon
yang akan menerima bantuan ke Direktur Pembina.
Direktur Pembina menyetujuimerubah
usulanmembatalkan. Menetapkan calon yang akan
menerima bantuan.
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba, sementara Program Bina Lingkungan BL adalah pemberdayaan kondisi
sosial masyarakat oleh perusahaan di wilayah usaha melalui pemanfaatan dana dari bagian laba. Program PKBL ini melihatkan bahwa perusahaan
berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, sosial dan lingkungan guna dapat meningkatkan kualitas
kehidupan.Hal ini senada dengan berbagai macam teori tentang pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh lembaga
–lembaga maupun oleh para ahli mengenai CSR ini.
Dalam mengimplementasikan program PKBL tersebut Perum Peruri bekerja sama dengan berbagai macam pihak, antara lain: Dinas
–Dinas dan Pejabat setempat yang terkait mulai dari Dinas UKM, Dinas Koperasi,
Dinas Perindustrian,
Dinas Perdagangan,
Lembaga Pendidikan
Universitas, RT, RW, Lurah, Camat dan yang lainnya. Menurut teori yang dikemukakan oleh Zaim Saidi dan Hamid Abidin, sedikitnya ada empat
model atau pola penerapan CSR di Indonesia:
24
a. Keterlibatan Langsung
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya.
24
Zaim Saidi dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia, Jakarta: Piramedia, 2004, h. 64-65.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai macam pemberian bantuan Program Bina Lingkungan sebagai salah satu implementasi CSR yang
dilaksanakan oleh Perum Peruri yaitu keterlibatan langsung pihak Perum Peruri dalam hal ini para DireksiPimpinan Perum Peruri serta pihak PKBL
Perum Peruri dalam memberikan bantuan. Seperti contoh dalam pemberian sumbangan dana kepada pihak Masjid Al-Falah di daerah Taman Mangu
Indah, Tangerang Selatan. Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian dari para Direksi Perum Peruri sebagai pimpinan perusahaan langsung yang
dipimpinnya untuk dapat memperhatikan sarana-sarana ibadah yang dianggap perlu untuk direnovasi atau dibangun untuk kesejahteraan umat
beragama.
b. Melalui Yayasan Atau Organisasi Sosial Perusahaan
Terdapat sebuah yayasan ataupun organisasi sosial yang didirikan sendiri untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini
merupakan aplikasi dari kegiatan CSR. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur
bagi kegiatan yayasan.
c. Bermitra Dengan Pihak Lain
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan pihak lain baik itu lembaga sosialorganisasi non
–pemerintah, instansi pemerintah, instansi pendidikan, universitas atau media massa. Kerja sama ini dibangun