Analisis Pola dan Tahapan Pelaksanaan CSR Pada Program

Hal ini dibuktikan dengan berbagai macam pemberian bantuan Program Bina Lingkungan sebagai salah satu implementasi CSR yang dilaksanakan oleh Perum Peruri yaitu keterlibatan langsung pihak Perum Peruri dalam hal ini para DireksiPimpinan Perum Peruri serta pihak PKBL Perum Peruri dalam memberikan bantuan. Seperti contoh dalam pemberian sumbangan dana kepada pihak Masjid Al-Falah di daerah Taman Mangu Indah, Tangerang Selatan. Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian dari para Direksi Perum Peruri sebagai pimpinan perusahaan langsung yang dipimpinnya untuk dapat memperhatikan sarana-sarana ibadah yang dianggap perlu untuk direnovasi atau dibangun untuk kesejahteraan umat beragama. b. Melalui Yayasan Atau Organisasi Sosial Perusahaan Terdapat sebuah yayasan ataupun organisasi sosial yang didirikan sendiri untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini merupakan aplikasi dari kegiatan CSR. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. c. Bermitra Dengan Pihak Lain Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan pihak lain baik itu lembaga sosialorganisasi non –pemerintah, instansi pemerintah, instansi pendidikan, universitas atau media massa. Kerja sama ini dibangun dalam mengelolamelaksanakan seluruh kegiatan sosialnya maupun dalam pengelolaan dana. Dalam mengimplementasikan program –program PKBL tersebut, Perum Peruri bermitra dengan berbagai pihak. Dalam Program Kemitraan PK, Perum Peruri bermitra dengan berbagai macam Instansi Pemerintah mulai dari Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM di wilayah KabupatenKota setempat. Kerja sama ini memudahkan dan sangat membantu PKBL Perum Peruri dalam rangka melakukan pembinaan dan monitoring langsung ke setiap mitra binaan, serta bentuk kerja sama ini sudah berlangsung sejak awal rencana penyaluran bantuan pinjaman sampai dengan saat ini. Pada Program Bina Lingkungan BL, Perum Peruri juga bermitra dengan berbagai macam Instansi Pemerintah, Lembaga Pendidikan, serta Universitas. Contohnya dalam pelaksanaan penyaluran bantuan korban bencana alam bekerja sama dengan Pemda LurahKepala Desa, Bupati setempat atau lembaga yang berwenang, dalam penyaluran bantuan pendidikan atau pelatihan bekerja sama dengan Lembaga TESDC Technical Enterpreuneurial Skill Development Center untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan tingkat pengangguran khususnya di Kabupaten Karawang, dalam pelatihan bekerja sama dengan PT. Sukacita Membawa Sukses PT. SMS tentang Training Center Pertanian dan Perkebunan untuk membantu masyarakat dalam hal meningkatkan kemampuan dan keterampilan, dalam bantuan pelestarian alam bekerja sama dengan PT. BUMN Hijau Lestari 1 terkait kerja sama menanam 20.000 pohon di Kabupaten Sumedang, dalam bantuan sarana ibadah bekerja sama dengan Stakeholderssetempat Lurah, RT, RW, dan Masyarakat dalam merealisasikan pembangunan tempat –tempat peribadatan. d. Mendukung Atau Bergabung Dalam Suatu Konsorsium Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan –perusahaan yang mendukung secara produktif mencari mitra kerja sama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.

b. Tahapan Pelaksanaan PKBL Perum Peruri

Dalam tahapan pelaksanaannya, Perum Peruri melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan mandat melalui Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 Pedoman PKBL dan menetapkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan melalui penetapan Menteri BUMN dalam Rapat Pembahasan Bersama RPB yangdilakukan pada setiap tahunnya. Dalam Rapat Pembahasan Bersama tersebut membahas tentang Rencana Kerja dan Anggaran RKA program PKBL setiap tahun anggaran dan juga merumuskan mengenai alokasi dana program PKBL sesuai dengan ketentuannya. Sumber dana untuk program PKBL tersebut dihasilkan dari saldo awal tahun perusahaan dan juga bersumber dari laba bersihkeuntungan perusahaan tahun sebelumnya maksimal 2. Sebelum memberikan bantuan PKBL, Perum Peruri dalam hal ini pihak PKBL Perum Peruri terlebih dahulu menerima dan memeriksa proposal yang masuk dari masyarakat sebelum mereka mendapatkan bantuan dan menjadi mitra binaanpenerima program PKBL tersebut.Bagi proposal yang memenuhi syarat dan memenuhi kriteria, mereka calon mitra binaanpenerima program akan di survei terlebih dahulu ke lokasi masing-masing pengajupemohon dan bagi proposal yang kurang memenuhi syarat dan tidak memenuhi kriteria, pihak PKBL Perum Peruri akan menerbitkan surat penolakan kepada pengajupemohon yang bersangkutan. Selanjutnya, setelah calon mitra binaanpenerima program tersebut di survei oleh pihak PKBL Perum Peruri, kemudian pihak PKBL Perum Peruri akan melakukan evaluasi hasil survei dan kelayakannya. Bagi calon mitra binaanpenerima program yang layak untuk dibina atau dibantu, pihak PKBL Perum Peruri akan melaporkan hasil survei sekaligus mengusulkan calon mitra binaanpenerima program yang akan dibina atau dibantu kepada Direktur Pembina. Dan pada akhirnya Direktur Pembina akan menyetujui dan menetapkan mitra binaanpenerima program untuk dijadikan mitra binaan untuk Program Kemitraan dan penerima bantuan untuk Program Bina Lingkungan. Seperti itulah tahapanalur pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh Perum Peruri sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara dalam mengimplementasi CSR yang dilaksanakannya. Pada uraian dan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah salah satu bentuk implementasi CSR yang dilaksanakan oleh Perum Percetakan Uang Republik Indonesia Peruri dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Permen BUMN Nomor: PER –05MBU2007 tanggal 27 April 2007 Pedoman PKBL dengan berbagai ketetapan dan tahapan yang ada.

4. Analisis Hubungan CSR Dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup kondisi masyarakat antara lain melalui pengelolaan masalah sosial, pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat untuk berkembang. 25 Hal tersebut berkaitan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak FX Sugiyanto selaku Kepala PKBL Perum Peruri berkaitan dengan pandangan perusahaan terhadap kegiatan PKBL: “Ya pandangannya sangat positif. Karena dengan amanah undang- undang ini ternyata banyak yang terbantu untuk wirausaha, terbantu untuk sarana umum, dan sebagainya. Intinya sangat positif pandangannya. ” 26 25 Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial: Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan Suatu Pengantar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013, h. 23. 26 Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak FX Sugiyanto selaku Kepala PKBL Perum Peruri, Senin, 6 Juli 2015. Dalam hal ini, CSR merupakan salah satu bidang dari ilmu kesejahteraan sosial dalam bidang pelayanan pekerjaan sosial di bidang industri yaitu melalui model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau model Investasi Sosial Perusahaan. Model ini pada dasarnya menunjuk pada perluasan peran perusahaan yang tidak hanya mengurusi kesejahteraan pegawai dan kebutuhan konsumen saja, melainkan turut pula peduli akan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. 27 Dalam hal ini, dapat dikaitkan hubungan antara CSR dengan ilmu kesejahteraan sosial, yaitu CSR merupakan salah satu bidang dari ilmu kesejahteraan sosial dalam hal ini bidang pelayanan pekerjaan sosial di bidang industri melalui model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Serta kaitannya antara CSR dengan ilmu kesejahteraan sosial yaitu dengan berbagai programkegiatan CSR yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk dapat berkembang. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan merupakan suatu intervensi sosial perubahan sosial terencana yang diterapkan oleh perusahaan sebagai salah satu pelaku perubahan change agentsagents of change terhadap berbagai sasaran perubahan yaitu masyarakat sekitar perusahaan maupun masyarakat luas. Berkaitan dengan hal ini, Perum Peruri sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang percetakan uang Republik Indonesia melaksanakan model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau biasa 27 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 209-210. disingkat PKBL. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini merupakan suatu bentuk intervensi sosial perubahan sosial terencana yang dilakukan oleh Perum Peruri sebagai salah satu pelaku perubahan change agents atas amanat yang diberikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN sebagai pengawas dari Pemerintah kepada perusahaan-perusahaan berbentuk BUMN. Program PKBL ini merupakan salah satu bentuk CSR yang dilaksanakan oleh Perum Peruri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik masyarakat disekitar perusahaan maupun masyarakat luas. Target sasaran pada Program Kemitraan adalah masyarakat yang bergerak pada kegiatan usaha kecil dan menengah UKM sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil dan menengah untuk menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil produksi serta memperluas lapangan pekerjaan melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Contohnya seperti Bapak BT yang merupakan salah satu mitra binaan dari Perum Peruri yang berhasil dan sukses dalam kegiatan usahanya dalam bidang perikanan. Dia sudah hampir 5 tahun bermitra dan menjadi mitra binaan Perum Peruri. Sementara, target sasaran pada Program Bina Lingkungan adalah masyarakat umum yang berada di lokasi sekitar wilayah usaha perusahaan yang membutuhkan. Seperti contoh Perum Peruri membantu merealisasikan pembangunanrenovasi Masjid Al- Falah di daerah Tangerang Selatan.