Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Provinsi Sumatera Utara dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa KLB. Hasil pengumpulan data dari
kabupatenkota selama tahun 2007 jumlah kasus penyakit Diare pada Balita yang ditemukan di sarana kesehatan adalah sejumlah 1.146 penderita dengan angka
kesakitan penyakit diare 28,43 per 1.000 penduduk. KLB Diare yang tersebar di 10 kabupatenkota dengan total penderita 2.819 orang dan kematian 23 orang
CFR 0,81. KLB Campak selama tahun 2007 terjadi di 2 KabupatenKota dengan jumlah kasus sebanyak 191 orang.
15
Berdasarkan profil kesehatan puskesmas pembantu Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh tahun 2008, dari 10 penyakit terbesar penyakit infeksi yaitu
ISPA menempati urutan tertinggi dengan proporsi 36,02 . Proporsi penderita diare berdasarkan golongan kelompok umur, terbanyak
pada kelompok umur balita yaitu 70,03.
16
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit infeksi pada balita di Desa Mangkai
Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun 2010.
1.2. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit infeksi pada balita di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Batubara Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit infeksi pada anak balita di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupaten
Batubara Tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prevalens rate penyakit infeksi di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Tahun 2010.
b. Untuk mengetahui hubungan faktor balita umur, jenis kelamin, berat badan lahir,
imunisasi, status ASI eksklusif, jarak kelahiran dengan kejadian penyakit Infeksi pada anak balita
c. Untuk mengetahui hubungan faktor ibu pendidikan dan pekerjaan dengan
kejadian penyakit Infeksi pada anak balita d.
Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan kepadatan hunian, ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit Infeksi pada anak balita
e. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan
kejadian penyakit Infeksi pada anak balita
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Kecamatan Lima Puluh dalam program pencegahan dan pemberantasan penyakit infeksi pada balita.
1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Infeksi
17
Infeksi adalah masuknya, bertumbuh dan berkembangnya agent penyakit menular dalam tubuh manusia atau hewan dimana akibatnya mungkin tidak kelihatan
innaparent infection, atau nyata infectious disease. Adanya kehidupan agent menular pada permukaan luar tubuh, atau pada barang pakaian atau barang-barang
lainnya, bukanlah infeksi tetapi merupakan kontaminasi pada permukaan tubuh atau benda.
Inapparent infection adalah adanya infeksi pejamu tanpa adanya tanda-tanda klinis yang jelas atau yang dapat dikenal.Infeksi yang tidak nyata dapat diidentifikasi
hanya secara laboratorium. Infectious diseases adalah penyakit yang secara klinis tampak nyata pada
manusia atau hewan yang merupakan akibat suatu infeksi.
2.2. Defenisi Penyakit Infeksi contangious diseases
17,18,19
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh unsuragent penyebab menular tertentu atau hasil racunnya, yang terjadi karena perpindahan
penularan agent atau hasilnya dari orang yang terinfeksi, hewan atau reservoir lainnya benda lain kepada pejamu yang rentan potensial host, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui pejamu perantara hewan vektor atau lingkungan yang tidak hidup.
Penyakit menular ditandai dengan adanya agen atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. Satu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada
Universitas Sumatera Utara
yang lain, ditentukan oleh tiga faktor yakni : agent penyebab penyakit, host induk semang, route of transmission jalannya penularan.
2.3. Epidemiologi Penyakit Infeksi