Distribusi dan Frekuensi Penyakit Infeksi

yang lain, ditentukan oleh tiga faktor yakni : agent penyebab penyakit, host induk semang, route of transmission jalannya penularan.

2.3. Epidemiologi Penyakit Infeksi

2.3.1. Distribusi dan Frekuensi Penyakit Infeksi

20,21,22 Negaramasyarakat miskin berstatus sosial ekonomi rendah, keadaan gizi rendah, pengetahuan tentang kesehatannyapun rendah, sehingga keadaan kesehatan lingkungan buruk dan status kesehatannya buruk. Didalam masyarakat demikian akan mudah terjadi penularan penyakit, terutama anak-anak yang merupakan golongan yang peka terhadap penyakit menular. Sebagai akibatnya, banyak terjadi kematian anak, sehingga usia harapan hidup pendek. Dari laporan SKRT 2001, prevalensi penyakit menurut golongan umur pada laki-laki dan perempuan golongan umur yang paling rentan terhadap penyakit infeksi adalah golongan umur balita, pada kelompok penyakit diare prevalensi penyakit pada golongan umur 1 tahun adalah 1,7, 1-4 tahun adalah 9,4 dan 5-14 tahun adalah 4,3. Pada golongan penyakit campak prevalensi penyakit yang tertinggi adalah pada golongan umur 1-5 tahun yaitu 0,4. Begitu juga penyakit infeksi saluran pernafasan akut prevalensi penyakit pada golongan umur 1 tahun adalah 38,7, 1-4 tahun adalah 42,2 dan pada golongan umr 5-14 tahun adalah 28,8. Campak lebih berat diderita oleh anak-anak usia dini dan yang kekurangan gizi, pada penderita golongan ini biasanya ditemukan ruam dengan perdarahan, kehilangan protein karena enteropathy, otitis media, sariawan, dehidrasi, diare, kebutaan dan infeksi kulit yang berat. Universitas Sumatera Utara CFR campak di negara berkembang diperkirakan sebesar 3-5 tetapi seringkali di beberapa lokasi berkisar antara 10-30. Hidup berkelompok dapat meningkatkan interaksi antar manusia dan dapat membantu perkembangan budaya, yang selanjutnya memberi dampak terhadap lingkungan dan manusia, sehingga tercemar pada pola penyakit yang ada di antara kelompok tersebut. Pada waktu masyarakat masih hidup primitif maka jumlah populasi dan pola penyakitnya sangat ditentukan oleh keadaan sekitarnya. Pada fase agrikultural, masyarakat berjumlah lebih banyak, bertempat tinggal lebih dekat, dan berkomunikasi dengan baik, sebagai akibatnya penyakit menular akan menjalar lebih cepat. Karena penyakit menular dapat menimbulkan kekebalan pada yang pernah menderitanya, maka yang terserang penyakit menular adalah mereka yang beresiko tinggi terhadapnya, yakni anak-anak. Suatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, host dan lingkungan. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peranan lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia. Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak di berbagai negara yang sedang berkembang. Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia penyakit infeksi masih merupakan masalah utama bidang kesehatan. Universitas Sumatera Utara Hampir di semua negara-negara yang sedang berkembang penyakit-penyakit menular hingga kini tetap menjadi penyebab terbesar dari morbiditas dan mortalitas. Pola penyakit di Indonesia setara dengan negara-negara lain yang berpenghasilan kurang lebih sama. Hal ini tampak jelas apabila ditelaah keadaan penyakit di berbagai negara, ternyata negara-negara yang tergolong miskin banyak menderita penyakit menular, sedangkan negara yang tergolong kaya banyak menderita penyakit tidak menular.

2.3.2. Determinan Penyakit Infeksi

Dokumen yang terkait

Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupten Batubara Tahun 2014 (Studi Kualitatif)

7 108 107

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Usaha Ternak Sapi Potong di Desa Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara

2 22 59

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian DBD Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian DBD Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTERI DI SLTP KECAMATAN SITUJUAH LIMO NAGARI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2010.

0 0 10

5.2 Bella Yanita done

0 0 5

Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupten Batubara Tahun 2014 (Studi Kualitatif)

0 0 13