Hubungan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar

3. Hubungan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar

Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan terhadap lingkungan belajar dan prestasi belajar, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama Bantul. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien korelasi lebih kecil dari atau 0,109 0,2241 dan nilai probabilitas 0,213 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa baik buruknya lingkungan belajar tidak menentukan baik buruknya prestasi belajar. Lingkungan belajar bukan merupakan faktor penentu yang dominan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Suciningrum yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara Lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan teoritis tentu perlu diketahui penyebabnya, karena secara logis lingkungan belajar seharusnya memiliki peranan cukup besar dalam pencapaian prestasi belajar. Secara teoritik semakin baik lingkungan belajar siswa, akan berhubungan dengan optimalnya prestasi yang diperoleh, sebaliknya semakin buruknya lingkungan belajar siswa akan diikuti optimalnya prestasi belajar yang dicapai. Dengan memaksimalkan peran lingkungan belajar secara baik dan pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif terhadap pencapaian prestasi belajar siswa sesuai dengan usaha yang dilakukannya. Berdasarkan hasil analisis data pada siswa SMK Putra Tama Bantul yang dilakukan pada 55 siswa menunjukan sebanyak 8 siswa atau 15 memiliki lingkungan belajar yang sangat tinggi, 30 siswa atau 54 memiliki lingkungan belajar yang tinggi, 9 siswa atau 16 memiliki lingkungan belajar yang cukup, dan sebanyak 8 siswa atau 15 memiliki lingkungan belajar yang rendah. Namun pada kenyataannya prestasi belajar yang dirata-rata dalam nilai rapot tergolong baik yaitu sebesar 3,083455. Tentu saja baiknya prestasi yang diraih oleh para siswa karna adanya faktor lain yang ikut berperan didalamnya. Faktor lain yang mempengaruhi baik buruknya suatu prestasi selain lingkungan lingkungan sekolah adalah : 1. Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dimana anak didik berproses dalam segi akademik maupun non akademik. Dari keluarga anak didik diajarkan pembentukan sikap perilaku yang seturut dengan aturan dan arahan lingkungan keluarga tersebut berada hingga tercapai kematangan diri. Dimulai dari cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Semua itu sangat berpengaruh dengan perkembangan anak didik, cara orangtua mendidik anak haruslah tepat sesuai dengan pribadi anak didik. Jadi perlu adanya pengenalan diri dalam mendidik anak didik secara tepat. Apabila hal itu sudah berjalan dengan baik maka relasi antar anggota keluarga dapat terjalin dengan baik sehingga tercipta suasana keluarga yang dapat menjadi teladan bagi anak didik tersebut. Terkadang keadaan ekonomi suatu keluarga dapat menghambat pembentukan jati diri anak untuk melangkah, hal demikian peran orangtualah yang harus dimaksimalkan didalam proses perkembangan anak. 2. Lingkungan Masyarakat Dalam lingkungan masyarakat inilah siswa belajar dengan cakupan lebih luas lagi yang dimana siswa harus mampu berinteraksi bersama orang yang mempunyai keanekaragaman sifat. Dalam hal ini teman bergaul mempunyai peran yang besar untuk mengubah atau menambah tatanan yang sudah dibawa dari lingkungan keluarga. Teman bergaul yang positif akan mengarahkan anak didik cenderung ke hal positif dan berpengaruh baik bagi dirinya, sedangkan teman bergaul yang cenderung negatif akan mengajak anak didik untuk bergabung dalam hal negatif pula. Hal ini perlu perhatian dari pihak keluarga ataupun sekolah dalam pembentukan jati diri anak didik. Dalam penelitian ini lingkungan sekolah yang baik tidak mempunyai hubungan dengan prestasi siswa yang baik tentu ada faktor pendorong positif yang sudah dijelaskan di atas. Tingkah laku siswa terbentuk pertama dari lingkungan keluarga kemudian meluas kedalam lingkungan masyarakat sehingga dapat dikatakan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat siswa SMK Putra Tama cenderung baik karena hasil dari proses belajar baik. Hal tersebut dapat menjadi suatu ukuran bahwa lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah saling berhubungan. Jadi tidak dapat dikatakan hanya lingkungan sekolah yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan prestasi belajar yang baik. 94

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, hubungan Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar yang telah dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta tahun ajaran 20142015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Pearson r hitung r tabel yaitu 0,005 0,2241. Nilai probabilitas diketahui sebesar 0,484 0,05. Hasil uji signifikansinya dengan uji t dimana t hitung t tabel dengan t hitung sebesar 0,036401004 dan t tabel sebesar 1,67412 pada taraf signifikansi 5 dengan df = n – 2, df = 55 – 2 = 53 0,05:53. 2. Tidak ada hubungan positif dan signifikan disiplin belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Pearson r hitung r tabel yaitu 0,054 0,2241. Nilai probabilitas diketahui sebesar 0,384 0,05. Hasil uji signifikansinya dengan uji t dimana t hitung t tabel dengan t hitung sebesar 0,393700368 dan t tabel sebesar 1,67412 pada taraf signifikansi 5 dengan df = n – 2, df = 55 – 2 = 53 0,05:53.