0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar adalah
normal. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0 dapat dilihat pada lampiran 6.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
dalam rumusan hipotesis pertama, kedua dan ketiga peneliti menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, karena data
berdistribusi normal. Pengujian menggunakan bantuan Program SPSS for windows versi 17.0. Pedoman dalam pegambilan keputusan
adalah jika probabilitas 0,05 Ho diterima, sedangkan jika probabilitas 0,05 Ho ditolak.
Tabel 5.6 Interpretasi Koefisien Korelasi
sugiyono, 2010:231 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
1. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
a. Pengujian hipotesis yang pertama adalah motivasi belajar
dengan prestasi belajar, dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama
Bantul. = Ada hubungan positif dan signifikan motivasi
belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama Bantul.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar
Berdasarkan tabel diatas hasil output SPSS for windows versi 17.0 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi motivasi belajar
dengan prestasi belajar adalah 0,005. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,005 lebih kecil dari 0,2241 maka ditolak.
Correlations
Motivasi Prestasi Motivasi Pearson
Correlation 1
.005 Sig. 1-tailed
.484 N
55 55
Prestasi Pearson Correlation
.005 1
Sig. 1-tailed .484
N 55
55
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,484 lebih besar dari 0,05 maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut: Rumus:
t =
√ √
t =
√ √
t =
√ √
t = t = 0,036401004
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
0,036401004 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 55 – 2 = 53 pada taraf
signifikansi 5 0,05:53 sebesar 1,67412 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
0,005 0,2241, probabilitas 0,484 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,036401004 1,67412, maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan
prestasi belajar.
2. Hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar.
a. Pengujian hipotesis yang kedua adalah disiplin belajar
dengan prestasi belajar, dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama
Bantul. = Ada hubungan positif dan signifikan disiplin belajar
dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama Bantul. b.
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Disiplin Belajar
dengan Prestasi Belajar Correlations
Disiplin Prestasi Disiplin Pearson
Correlation 1
.054 Sig. 1-tailed
.348 N
55 55
Prestasi Pearson Correlation
.054 1
Sig. 1-tailed .348
N 55
55
Berdasarkan tabel diatas hasil output SPSS for windows versi 17.0 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi disiplin belajar
dengan prestasi belajar adalah 0,054. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,054 lebih kecil dari 0,2241 maka ditolak.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,348 lebih besar dari 0,05 maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut: Rumus:
t =
√ √
t =
√ √
t =
√ √
t = t = 0,393700368
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
0,393700368 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 55 – 2 = 53 pada taraf
signifikansi 5 0,05:53 sebesar 1,67412 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
0,054 0,2241, probabilitas 0,348 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,393700368 1,67412, maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan
prestasi belajar.
3. Hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar.
a. Pengujian hipotesis yang ketiga adalah lingkungan belajar
dengan prestasi belajar, dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa SMK
Putra Tama Bantul. = Ada hubungan positif dan signifikan lingkungan
belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama Bantul.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Lingkungan Belajar
dengan Prestasi Belajar
Berdasarkan tabel diatas hasil output SPSS for windows versi 17.0 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi lingkungan
Correlations
Lingkungan Prestasi Lingkungan Pearson
Correlation 1
.109 Sig. 1-tailed
.213 N
55 55
Prestasi Pearson
Correlation .109
1 Sig. 1-tailed
.213 N
55 55
belajar dengan prestasi belajar adalah 0,109. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,109 lebih kecil dari 0,2241 maka ditolak.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,213 lebih besar dari 0,05 maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut: Rumus:
t =
√ √
t =
√ √
t =
√ √
t = t = 0,79828838
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
0,79828838 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 55 – 2 = 53 pada taraf
signifikansi 5 0,05:53 sebesar 1,67412 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan diatas menunjukkan bahwa nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
0,109 0,2241, probabilitas 0,213 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,79828838 1,67412, maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak yang berarti tidak
ada hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
D. Pembahasan