8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep
Menurut Bahri 2011: 30-31, konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang
memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Konsep
dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam
lingkungan fisik. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan
hidup fisik. Konsep merupakan perolehan makna yang penting dari belajar.
Makna atau arti konsep tersebut di peroleh dari kejadian yang dialaminya baik positif maupun negatif. Sekali memperoleh konsep, peserta didik akan
mampu mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan definisi verbal dari konsep tersebut Blaseman dan Mappa 2011: 67.
Bell dalam Purwanto, 2011: 236 manyatakan bahwa konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau
penggolongan. Konsep dalam Matematika sering diungkapkan melalui definisi atau contoh-contoh. Misalnya, konsep kekontinuan fungsi merupakan
ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan apakah suatu fungsi
kontinu atau tidak. Ide abstrak ini dibatasi dengan ungkapan yang berupa “definisi kekontinuan fungsi”. Suatu konsep pada umumnya disusun atau
dibentuk dari konsep-konsep lain, fakta-fakta atau aksioma-aksioma yang sudah dikenal sebelumnya.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa konsep adalah hasil atau perolehan yang penting dalam proses belajar yang
abstrak baik positif maupun negatif kemudian mampu memahaminya dan didefinisikan sendiri.
B. Macam-Macam Konsep
Berdasarkan bentuknya konsep dapat dibedakan menjadi 3 jenis
menurut Amien 1987: 18, yaitu:
a. Konsep klasifikasional, mencangkup bentuk konsep yang
didasarkan atas klasifikasi fakta-fakta kedalam bagan yang terogranisir. Misal mengklasifikasikan konsep segitiga atau konsep
trigonometri. b.
Konsep korelasional, mencangkup kejadian-kejadian khusus yang saling berhubungan, atau observasi-observasi yang terdiri dari atas
dugaan terutama berbentuk formulasi prinsip-prinsip umum. missal konsep luas persegi panjang sebagai hasil kali dari panjang kali
lebar. c.
Konsep teoritik, mencangkup bentuk konsep yang mempermudah kita dalam mempelajari fakta-fakta atau kejadian-kejadian dalam
sistem yang terorganisir. Misalnya konsep titik, bilangan, himpunan.
C. Memahami Konsep