sistem yang terorganisir. Misalnya konsep titik, bilangan, himpunan.
C. Memahami Konsep
Menurut Budi 1992: 114, salah satu tujuan belajar adalah memahami suatu materi dan usaha siswa tersebut perlu diukur tingkat
keberhasilannya. Untuk dapat memutuskan apakah seseorang memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat
menunjukan pemahaman tersebut. Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan
suatu konsep antara lain 1 Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, 2 Dapat menjelaskan makna
dari konsep bersangkutan kepada orang lain, 3 Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum, 4 Dapat mempelajari konsep
lain yang saling berkaitan, 5 Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan.
D. Konsepsi
Konsepsi dapat didefinisikan sebagai tafsiran perorangan atau individu terhadap suatu konsep Berg, 1991. Contohnya konsep bola, bola
dapat ditafsirkan oleh seorang anak sebagai suatu benda kecil, bulat dan menggelinding. Sedangkan menurut Budi 1992: 114-115, konsepsi adalah
sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera maupun kondisi lingkungan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep yang
diperoleh dari lingkunganya.
E. Pengertian Miskonsepsi
Menurut Suparno 2005 : 2, miskonsepsi adalah konsep awal yang siswa bawa kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep
yang diterima para ahli. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang
tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para pakar dalam bidang itu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal,
kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan yang naif. Flower dalam Suparno, 2005: 5 menyatakan
bahwa miskonsepsi adalah sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep , penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep- konsep yang tidak benar.
Budi 1992: 114-115 mengungkapkan bahwa kesalahan konsep atau miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan
yang lain dalam mempelajari konsep untuk menangkap makna konsep melalui proses persepsi melalui tahap-tahap perekaman informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang yang berbeda dengan
konsep-konsep yang sudah diartikan oleh para ahli.
F. Penyebab Miskonsepsi