Faktor-faktor Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja

commit to user 17 kemungkinan karyawan merasa puas bila menguntungkan over compensation equity , dan ada kemungkinan juga merasa tidak puas bila dianggap merugikan under compensation equity. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori-teori yang mengupas tentang kepuasan kerja secara umum dibagi atas: teori pertentangan discrepancy theory, model dari kepuasan bidang atau bagian facet satisfaction, teori proses-bertentangan opponent-process theory, teori kepuasan satisfiers dan ketidakpuasan dissatisfier, dan teori keadilan equity theory

3. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Suatu perusahaan akan lebih mudah mengelola sumber daya manusia menjadi lebih efektif jika karyawannya sudah memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Untuk mencapai kepuasan kerja yang tinggi tidak dapat lepas dari faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut. As’ad 1992 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja : a. Faktor kondisi kerja, yaitu berhubungan dengan faktor fisik dan psikis kerja, hubungan sosial diantara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi, dan situasi kerja seperti tantangan kerja, lingkup pekerjaan, umpan balik, dan tekanan kerja. b. Faktor individu, yaitu berhubungan dengan sikap individu terhadap pekerjaannya termasuk di dalamnya kemampuan individu untuk berpikir positif terhadap diri dan pekerjaannya. c. Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu, misalnya keluarga. commit to user 18 Menurut Harold 1984 faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja yaitu: a. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain: a.1. Hubungan antara manager dengan karyawan. a.2. Faktor fisik dan kondisi kerja. a.3. Hubungan sosial diantara karyawan. a.4. Sugesti dari teman kerja. a.5. Emosi dan situasi kerja. b. Faktor individual yaitu yang berhubungan dengan: b.1. Sikap orang terhadap pekerjaannya. b.2. Usia orang sewaktu bekerja. b.3. Jenis kelamin. c. Faktor-faktor luar eksternal yang berhubungan dengan: c.1. Keadaan keluarga individu. c.2. Rekreasi. c.3. Pendidikan training, up grading dan sebagainya. Menurut Arofani dan Seniati 2007 penyebab dari kepuasan kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori umum, antara lain: a. Faktor lingkungan kerja itu sendiri dan faktor-faktor yang diasosiasikan dengan kepuasan kerja, antara lain: karakteristik pekerjaan, gaji, atasan, kesempatan untuk berkembang, keamanan kerja, kontrol, dan peran. commit to user 19 b. Faktor individual yang dibawa oleh orang tersebut dalam pekerjannya, yaitu: kepribadian, jenis kelamin, usia, status pernikahan, dan pendidikan. c. Faktor kesesuaian antara individu dengan pekerjaan. Mangkunegara 1993 menyatakan bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan beberapa faktor, yaitu: a. Usia Ada kecenderungan karyawan yang lebih tua lebih merasa puas dibandingkan dengan karyawan yang berumur relatif lebih muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang lebih tua telah berpengalaman, sehingga ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan sedangkan karyawan usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. b. Tingkat pekerjaan Karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih rendah. Hal tersebut dapat terlihat pada karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan kemampuan kerja yang baik dan aktif mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja. commit to user 20 c. Ukuran organisasi perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Hal ini karena besar kecilnya suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan. Korman dalam Munandar, 1988 mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukkan terbentuknya kepuasan kerja, yaitu: a. Lingkungan kerja Faktor lingkungan ini meliputi tingkat pekerjaan, isi pekerjaan, pimpinan yang penuh perhatian, kesempatan promosi, interaksi sosial dan bekerja dalam kelompok. b. Faktor pribadi Faktor ini terdiri dari jenis kelamin, lamanya bekerja, dan tingkat pendidikan. c. Kondisi kerja Kondisi kerja merupakan kenyamanan ruang kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi aktivitas kerja, meliputi luas sempitnya ruangan, pergantian udara, terbuka dan tertutupnya ruangan, dan suasana ketenangan kerja. commit to user 21 d. Waktu istirahat Waktu istirahat maksutnya adalah istirahat yang resmi diberikan perusahaan, yang tidak resmi yang dibutuhkan oleh pekerja. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kepuasan kerja, antara lain: faktor hubungan antar karyawan, faktor individual termasuk didalamnya kemampuan berpikir positif, kondisi kerja termasuk di dalamnya tekanan kerja, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, lingkungan kerja, waktu istirahat, dukungan sosial, ukuran atau besar kecilnya perusahaan, lingkungan pribadi.

4. Aspek-aspek Kepuasan Kerja