Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

35

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sukaca 2013 Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis yang menggambarkan data-data yang telah terkumpul secara deskriptif sehingga tercipta sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Hal tersebut berarti analisis statistik deskriptif mengakumulasikan data secara deskriptif tanpa menguraikan hubungan, menguji hipotesis, bahkan melakukan penarikan kesimpulan. Adapun analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Analisis Deskriptif Statistik Analisis Deskriptif Statistik digunakan untuk mengambarkan atau mendeskripsikan jawaban responden tentang variabel-variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan nilai standar deviasi. 2. Analisis Deskriptif Frekuensi Analisis Deskriptif Frekuensi digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan distribusi jawaban responden. Penyajian data deskriptif statistik dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dengan menggunakan analisis ini maka akan dapat diketahui suatu kecenderungan hasil penelitian, apakah termasuk dalam kategori rendah, sedang, atau tinggi. Hal tersebut juga dapat memudahkan dalam menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori dengan syarat untuk setiap data hanya dapat dimasukkan ke dalam satu kategori. Universitas Sumatera Utara 36

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Situmorang dan Lufti 2014:175, agar didapat perkiraan regresi yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik, ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam penelitian yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng.

2. Uji Heteroskedastisitas

Artinya varians variabel bebas independent variable adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel bebas homokedastisitas. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. 3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel bebas independent variable yang satu dengan yang lain dalam model regeresi linear berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk menguji ada atau tidaknya gejala. Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Universitas Sumatera Utara 37 Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda