Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

25

2.3. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif

2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan oleh model pembelajaran yang dipilih guru untuk menciptakan interaksi peserta didik. Fitriana 2011:322 mengemukakan bahwa upaya-upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa di antaranya adalah memilih dan menggunakan model pembelajaran yang relevan. Untuk membentuk interaksi yang baik antara siswa satu dengan yang lain maka diperlukan pembelajaran yang dapat memacu siswa untuk bekerja dalam kelompok. Alma dalam Gunawan et al., 2011:64 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif sangat menekankan kepada hakikat manusia sebagai makhluk sosial, yang selalu berinteraksi, saling membantu ke arah yang semakin baik secara bersama-sama. Doymuş et al. 2012:110 mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah metode di mana siswa ditugaskan untuk kelompok-kelompok kecil di dalam kelas, serta lingkungan lainnya, di mana siswa saling membantu untuk belajar bersama. Hal ini berarti bahwa, pembelajaran kooperatif sangat menekankan pada aspek sosial dimana siswa saling membantu dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. Maning dalam Iru dan Arihi, 2012:49 mengklasifikasi dua aspek dalam pembelajaran kooperatif, yaitu : lingkungan yang mendidik dan memacu siswa untuk bersaing satu sama lain dan bukan hanya sekedar bekerja sama, dan belajar kooperatif mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi secara positif pada kemampuan akademik, keterampilan sosial, dan kepercayaan diri individu. 26 Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran kooperatif mengacu pada model pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok dan saling membantu untuk mempelajari suatu materi tertentu. Anggota kelompok kooperatif tersebut diharapkan saling berinteraksi, membantu, berdiskusi, bertukar pemikiran dan menilai pengetahuan-pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari hasil kerja kelompok mereka. Penilaian terhadap siswa dalam model pembelajaran kooperatif tetap ditekankan pada aspek individu. Meskipun pembelajaran kooperatif diatur dalam wujud pembelajaran secara berkelompok, namun penilaian akhir atau indikator keberhasilan tetap ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi atau kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran di sekolah secara individu. Penilaian hasil belajar siswa akan dipaparkan pada Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mengacu pada dua aspek, yakni pengamatan aktivitas siswa secara berkelompok dan tes individu yang dilakukan setiap selesai tatap muka pada akhir siklus.

2.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS 11 SDN 8 BANDAR LAMPUNG 2013

0 4 44

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN

0 8 135

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE KOMPETENSI DASAR HIDROSFER KELAS X MA DARUL HIKAM KABUPATEN KUDUS

0 7 109

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN DISIPLIN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO.

0 2 27

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR – DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA KOMPETENSI MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGER

0 4 36

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION DAN Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Strategi Group Investigation dan Realistic Mathematics Education Ditinjau dari Tingkat Kemandirian Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas X SMK 1

0 2 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM-BASED LEARNING) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK.

0 1 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI KELAS X-TAV1 SMKN 1 LENGKONG.

0 1 17