Prinsip-prinsip Belajar Tinjauan tentang Belajar

12

2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar

Suprijono 2012:4 mengemukakan bahwa ada tiga prinsip dalam belajar yaitu : belajar adalah perubahan perilaku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman. Prinsip belajar sebagai perubahan perilaku memiliki ciri-ciri sebagai berikut : sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup, positif atau berakumulasi, aktif atau sebagai usaha yang direncanakan atau diusahakan, permanen atau tetap, bertujuan dan terarah, dan mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Prinsip belajar sebagai proses berarti belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Prinsip belajar sebagai bentuk pengalaman berarti belajar sebagai hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Prinsip belajar menurut Slameto 2010:27 diklasifikasikan menjadi empat yaitu : berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, sesuai hakikat dari belajar, sesuai bahansumber belajar, dan berdasarkan syarat keberhasilan belajar. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar maka setiap siswa harus diusahakan untuk berpartisipasi secara aktif di kelas, meningkatkan minat dalam belajar dan membimbing mereka untuk mencapai tujuan intruksional. Belajar harus dapat menimbulkan penguatan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional. Belajar juga memerlukan interaksi 13 siswa dengan lingkungannya. Lingkungan yang menantang akan mengembangkan kemampuannya siswa dalam bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Sesuai hakikat belajar maka belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan sehingga harus bertahap dalam mengembangkan potensi peserta didik. Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan perkembangan peserta didik. Peserta didik tingkat sekolah dasar akan berbeda kebutuhannya dengan siswa tingat menengah dan begitu seterusnya. Hal ini berarti bahwa belajar adalah proses organisasi, adaptasi, dan eksplorasi dalam membentuk potensi-potensi peserta didik. Prinsip belajar berikutnya adalah harus sesuai dengan bahan atau sumber belajar. Materi yang diajarkan harus memiliki struktur penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah dalam menangkapnya. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar, maka belajar memerlukan sarana dan prasarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. Selain sarana dan prasarana yang memadai, dibutuhkan pula repetisi dalam proses pembelajaran. Proses belajar diperlukan adanya repetisi atau pengulangan agar pengertian, keterampilan dan sikap diperoleh siswa secara mendalam Slameto, 2010:28. 14

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS 11 SDN 8 BANDAR LAMPUNG 2013

0 4 44

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN

0 8 135

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE KOMPETENSI DASAR HIDROSFER KELAS X MA DARUL HIKAM KABUPATEN KUDUS

0 7 109

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN DISIPLIN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO.

0 2 27

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR – DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA KOMPETENSI MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGER

0 4 36

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION DAN Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Strategi Group Investigation dan Realistic Mathematics Education Ditinjau dari Tingkat Kemandirian Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas X SMK 1

0 2 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM-BASED LEARNING) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK.

0 1 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI KELAS X-TAV1 SMKN 1 LENGKONG.

0 1 17