Strategi Humas dan Citra Positif Perusahaan

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rendah, begitu pula sebaliknya. Gambar 1. Hubungan antara Persepsi – Pendirian – Opini Sumber: Kasali 2003

2.5 Strategi Humas dan Citra Positif Perusahaan

Citra perusahaan adalah adanya persepsi yang berkembang dalam benak publik terhadap realitas yang muncul di media Wasesa, 2005. Tiap individu memiliki persepsi yang berbeda dalam menanggapi suatu realita. Biasanya PR menggunakan media massa yang disesuaikan dengan kebutuhan massa atau dengan membuat acara yang mampu menarik penonton Ruslan, 1998. International Public Relations Associsation IPRA menyatakan bahwa, Humas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari masyarakat. Sasaran Humas adalah berupaya menciptakan opini publik yang baik dan menguntungkan semua pihak. Humas merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga. Selain itu, Humas adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu latar belakang Budaya pengalaman masa lalu nilai-nilai yang dianut berita yang berkembang Opini Publik Konsensus Opini Persepsi Affect Behaviour Pendirian Cognition proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra positif. Untuk mencapai tujuan tersebut praktisi Humas memiliki beberapa strategi yang biasanya disebut strategi Humas. Arti dari strategi sendiri adalah bagian terpadu dari suatu rencana plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan planning, yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Sebuah strategi harus memiliki tujuan yang sudah ditentukan. Jika tujuan yang akan dicapai sudah ditentukan, maka selanjutnya dapat dirumuskan “apa dan bagaimana” strategi yang akan dilancarkan Ruslan, 1998. Strategi juga dapat diartikan sebagai pola atau rencana yang mengacu kepada misi, tujuan dan objektif strategi-strategi program dan kebijakan serta metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Strategi mencakup tujuan dan falsafah manajemen yang mempengaruhi dan mewarnai seluruh kegiatan perusahaan. Berdasarkan konteks di atas, setelah melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan dan mengetahui harapan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan maka hasil akan menjadi dasar humas untuk memberikan saran kepada manajemen lini atas untuk melakukan beberapa perbaikan pelayanan. Hal tersebut diungkapkan juga oleh Ruslan 2006, terdapat lima strategi untuk membangun citra perusahaan antara lain: 1 Melalui citra perusahaan itu sendiri, yang dimaksud disini adalah indentitas perusahaan. 2 Melalui citra produk yang diproduksi perusahaan. 3 Melalui pelayanan jasa yang diberikan kepada publik. 4 Melalui penampilan pemberian pelayanan. 5 Melalui citra perusahaan saingan Merujuk kepada Cutlip 2000 dan Parkinson dan Ekachai 2006 dalam Jurnal Exploring Strategy: what public relations strategy means practice mengatakan bahwa strategi PR terdiri dari dua strategi yaitu action strategy dan communication strategy Xavier, 2006. Action strategy terdiri dari perubahan pada organisasi dalam bentuk kebijakan, prosedur, produk, pelayanan dan sikap, menjawab kebutuhan organisasi dengan kebutuhan lingkungan. Sedangkan communication strategy terdiri dari message strategy dan media strategy. Message strategy terkait dengan bagaimana membangun dan membatasi pandangan atau persepsi publik mengenai pesan yang akan disampaikan. Hal ini juga membuktikan bahwa persepsi mempengaruhi opini individu dan masyarakat. Sedangkan media strategy adalah penggunaan media atau channel yang akan digunakan untuk mempengaruhi publiknya. Hasil penelitian Xavier dan Patel 2006 terhadap 106 kampanye yang dilakukan Public Relations Institute of Australia PRIA Golden Target Award dari tahun 1997 – 2001 menunjukkan bahwa 76.4 persen dari 106 kampanye PRIA yang sukses menggunakan communication strategy. Menurut Suhandang 2004 terdapat dua media komunikasi, yaitu media komunikasi antar personal dan media komunikasi massa. Ruslan 1998 mengemukakan terdapat dua jenis media yang sering digunakan dalam aktivitas humas: 1. Media lini atas Media lini atas adalah media yang memprioritaskan media untuk tujuan publikasi dan sebagai upaya penyampaian pesan atau informasi secara luas mengenai aktivitas Humas kepada publik sebagai sasarannya target audience. a. Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala mingguan atau bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat umum. b. Media elektronik broadcast media seperti stasiun televisi dan radio baik milik pemerintah ataupun swasta komersial dan radio swasta niaga lainnya yang mempunyai pendengar atau pemirsa dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh Indonesia. 2. Media lini bawah Media yang digunakan oleh PR biasanya termasuk media tatap muka atau secara langsung.

2.6 Kualitas Pelayanan Jasa